Pada Senin (27/3/2023), Nilai Tukar Dibuka Turun 30 Poin Atau 0,19 Persen Ke Posisi 15.183 Per Dolar AS

- 22 Desember 2023, 07:52 WIB
Pada Senin (27/3/2023), Nilai Tukar Dibuka Turun 30 Poin Atau 0,19 Persen Ke Posisi 15.183 Per Dolar AS
Pada Senin (27/3/2023), Nilai Tukar Dibuka Turun 30 Poin Atau 0,19 Persen Ke Posisi 15.183 Per Dolar AS /Pexels.com /RDNE Stock project/

Seiring dengan kekhawatiran pasar terhadap meluasnya krisis perbankan dapat memicu ketidakpastian dan kekhawatiran dari investor terutama investor asing.

Hal inilah yang menjadi pemicu terhadap nilai tukar mata uang.

Kabar tentang naiknya biaya credit default swap yang terjadi pada Deutsche Bank dan penarikan deposit oleh nasabah di bank-bank kecil Amerika Serikat (AS) menciptakan kekhawatiran terhadap stabilitas perbankan global.

Berbagai investor cenderung mengamankan aset mereka, dan ini dapat menyebabkan pelemahan mata uang rupiah.

2. Aksi Jual Saham Bank Eropa

Aksi jual saham bank Eropa, yang diakibatkan oleh meningkatnya biaya untuk mengasuransikan utang Deutsche Bank, memiliki dampak yang cukup signifikan.

Credit default swaps yang meningkat menunjukkan ketidakpastian dan risiko yang lebih besar dalam sistem perbankan.

Aksi jual ini menciptakan tekanan lebih lanjut pada sektor perbankan global dan dapat memicu ketidakpastian di pasar keuangan.

Investor yang mencari perlindungan mungkin beralih ke aset aman, dan ini dapat berdampak negatif pada nilai tukar rupiah.

Baca Juga: Perang Berkepanjangan Antara Negara Rusia dan Ukraina Memiliki Dampak Negatif Pada Perdagangan Indonesia

Jadi, itulah contoh jawaban dari kasus pada Senin (27/3/2023), nilai tukar dibuka turun 30 poin atau 0,19 persen ke posisi 15.183 per dolar AS.***

Halaman:

Editor: Siti Juniafi Maulidiyah

Sumber: Berbagai Sumber


Tags

Artikel Pilihan

Terkait

Terkini

Terpopuler

Kabar Daerah