Sensus dan survei memungkinkan peneliti untuk memahami persepsi dan preferensi masyarakat terhadap berbagai isu. Ini mencakup pandangan masyarakat terhadap kebijakan pemerintah, kualitas layanan publik, dan perubahan sosial.
Hasilnya dapat membantu pemerintah, organisasi, dan lembaga swasta untuk menyusun strategi yang lebih tepat dan responsif terhadap kebutuhan masyarakat.
Sensus dan survei memiliki peran yang tak tergantikan dalam mendukung pendekatan penelitian. Dengan menyediakan data kuantitatif yang luas dan mendalam, sensus dan survei membantu peneliti menggali keberagaman masyarakat, memahami perubahan dan tren, mendukung pengambilan keputusan, memvalidasi hipotesis, dan menggambarkan persepsi serta preferensi masyarakat.
Sebagai alat penelitian yang sangat efektif, sensus dan survei terus menjadi fondasi yang kokoh untuk pemahaman mendalam tentang kompleksitas masyarakat.
Beda sensus dan survei
Sensus dan survei adalah dua metode pengumpulan data yang sering digunakan dalam penelitian, tetapi keduanya memiliki perbedaan mendasar dalam hal cakupan, tujuan, dan cara dilaksanakan. Berikut adalah perbedaan antara sensus dan survei:
Cakupan:
Sensus: Sensus melibatkan pengumpulan data dari seluruh populasi yang akan diteliti. Ini berarti mencakup setiap individu atau unit dalam kelompok populasi tersebut. Sensus bertujuan untuk memberikan gambaran yang lengkap dan akurat tentang seluruh populasi.
Survei: Survei melibatkan pengumpulan data dari sebagian kecil dari populasi yang mewakili keseluruhan. Sebagai contoh, survei dapat dilakukan pada sampel acak dari populasi yang lebih besar.