Berikut adalah analisis mengenai proses penilaian yang harus dilakukan sebelum perjanjian kerjasama dapat disepakati.
1. Identifikasi Aset BMN yang Akan Dijadikan Objek Kerjasama
Langkah awal dalam proses penilaian BMN adalah mengidentifikasi dengan jelas aset BMN yang akan dijadikan objek kerjasama. Ini bisa berupa tanah, bangunan, peralatan, atau sumber daya alam lainnya.
Setiap jenis aset BMN mungkin memiliki regulasi dan prosedur yang berbeda, jadi penting untuk mengklasifikasikan dengan tepat.
2. Penilaian Nilai Aset BMN
Proses penilaian selanjutnya adalah menentukan nilai aset BMN yang akan digunakan dalam perjanjian. Penilaian ini harus dilakukan dengan cermat oleh penilai yang kompeten dan independen.
Penilaian ini akan memastikan bahwa nilai aset yang digunakan dalam perjanjian adalah yang sebenarnya dan tidak merugikan negara.
3. Pengaturan Hak dan Kewajiban
Setelah nilai aset BMN ditentukan, perlu diatur hak dan kewajiban pihak yang terlibat dalam kerjasama. Ini mencakup hak penggunaan aset, pembayaran atau kompensasi yang harus diberikan kepada negara, serta tanggung jawab pihak yang terlibat dalam pemeliharaan dan pemulihan aset BMN jika diperlukan.