Penemuan Jumlah Konstelasi Bintang Zaman Klasik Hingga Sekarang

- 28 September 2023, 09:08 WIB
Pengamatan bintang
Pengamatan bintang /pixabay.com/12019/

Mereka membagi daerah ekilptika menjadi 12, sebab planet dan matahari berada di dalam satu zodiak selama sebulan. Zodiak itu juga dikenal sebagai horoskop.

Pada abad 4 SM, seorang astronom China yang bernama Gan De membuat suatu katalog tentang bintang. Kemudian abad 2 M, Ptolomeus membuat suatu katalog yang berisi 1022 bintang yang ada di dalam 48 konstelasi.

Tapi semua itu hanya bisa diamati daerah Alexandria. Katalog hasil karya Ptolomeus masih menjadi rujukan utmaa hingga abad 16 M.

Kemudian saat para pelaut Eropa menjelajahi dunia sambil mengamati bintang. Tahun 1603, Johann Bayer Membuat suatu atlas bintang dan memauka konstelasi baru yang juga bisa diamati di Laut Selatan.

Dalam katalog itu, ada suatu bintang yang paling terang adalah rasi Centarus atau alpha Centauri.

Tahun 1678, seorang astronom Jerman membuat katalog bintang yang jauh lebih lengkap. Dia adalah Johannes Hevelius. Dalam akatlog itu ada beberapa kstelasi tambahan yang bisa diamati dari bumi bagian utara.

Sayangnya semua penemuan katalog yang ada sudah tidak lagi dijadikan sebagai rujukan utama.

Tahun 1930 International Astronomical Union telah resmi menetapkan banyaknya konstelasi bintang adalah 88 buah. Sehingga tidak ada lagi konstelasi yang tumpang tindih dengan konstelasi lainya.

 Baca Juga: Mapel Fisika Teori Kuantum Einstein Proses Terjadinya Fenomena Sinar X

Halaman:

Editor: Siti Juniafi Maulidiyah

Sumber: Scrib.com @Bizitzanarin


Tags

Artikel Pilihan

Terkait

Terkini

Terpopuler

Kabar Daerah