Dalam konteks pendidikan, kompetensi literasi perlu dikuasai hingga menjadi kemampuan yang dimiliki siswa dan guru dalam memahami, menafsirkan, dan mengomunikasikan berbagai jenis teks, baik teks tertulis maupun digital.
Pentingnya kompetensi literasi terletak pada fakta bahwa dunia saat ini dipenuhi dengan informasi dari berbagai sumber, termasuk internet dan media sosial. Karena itu, siswa dan guru perlu memiliki kemampuan untuk memilah dan memfilter informasi yang benar-benar relevan dan akurat.
Kemampuan ini bukan hanya membantu dalam memecahkan masalah, tetapi juga membentuk pola pikir kritis yang diperlukan untuk menghadapi tantangan kompleks dalam kehidupan sehari-hari.
Selain itu, kompetensi literasi juga terkait erat dengan pengembangan kemampuan kognitif yang kompleks. Proses membaca, menelaah informasi, dan menyusun argumen atau gagasan memerlukan keterlibatan berbagai aspek kognitif seperti pemrosesan informasi, analisis, sintesis, dan evaluasi.
Dengan mengasah kompetensi literasi, siswa dan guru secara tidak langsung mengembangkan kemampuan berpikir tingkat tinggi yang akan membantu mereka dalam memecahkan masalah yang semakin kompleks di era modern ini.
Aspek sosial emosional juga tidak dapat diabaikan dalam konteks kompetensi literasi. Kemampuan untuk memahami berbagai sudut pandang, menghargai perbedaan, dan berkomunikasi secara efektif dengan orang lain melalui tulisan maupun lisan adalah bagian penting dari literasi.
Ini membantu siswa dan guru menjalin hubungan yang lebih baik, berkolaborasi dalam tim, dan berkontribusi pada lingkungan sosial dan profesional mereka.
Dengan demikian, kompetensi literasi memiliki peran yang sangat penting dalam membekali siswa dan guru dengan keterampilan yang diperlukan untuk berhasil di era informasi dan teknologi ini.