KUNCI JAWABAN PKN Kelas 9 Halaman 8 Tugas Kelompok 1.1 Contoh Peristiwa Penyimpangan terhadap Nilai Pancasila

- 15 Agustus 2023, 11:52 WIB
KUNCI JAWABAN PKN Kelas 9 Halaman 8 Tugas Kelompok 1.1 Contoh Peristiwa Penyimpangan terhadap Nilai-nilai  Pancasila sebagai Dasar Negara sejak Awal Kemerdekaan sampai Akhir  Orde Lama
KUNCI JAWABAN PKN Kelas 9 Halaman 8 Tugas Kelompok 1.1 Contoh Peristiwa Penyimpangan terhadap Nilai-nilai Pancasila sebagai Dasar Negara sejak Awal Kemerdekaan sampai Akhir Orde Lama /

INFOTEMANGGUNG.COM - Kunci Jawaban PKN Kelas 9 halaman 8 Tugas Kelompok 1.1 Contoh Peristiwa Penyimpangan terhadap Nilai-nilai Pancasila sebagai Dasar Negara sejak Awal Kemerdekaan sampai Akhir Orde Lama. Simak pembahasannya hingga akhir.

Sebelum mulai pembahasan kunci jawaban PKN Kelas 9 halaman 8 Tugas Kelompok 1.1 Contoh Peristiwa Penyimpangan terhadap Nilai-nilai Pancasila sebagai Dasar Negara sejak Awal Kemerdekaan sampai Akhir Orde Lama, kalian coba kerjakan dulu ya soal latihannya.

Setelah selesai dikerjakan, baru melihat pembahasan kunci jawaban PKN Kelas 9 halaman 8 Tugas Kelompok 1.1 Contoh Peristiwa Penyimpangan terhadap Nilai-nilai Pancasila sebagai Dasar Negara sejak Awal Kemerdekaan sampai Akhir Orde Lama, yang ada pada artikel ini.

Mengapa? Karena pembahasan kunci jawaban PKN Kelas 9 halaman 8 Tugas Kelompok 1.1 Contoh Peristiwa Penyimpangan terhadap Nilai-nilai Pancasila sebagai Dasar Negara sejak Awal Kemerdekaan sampai Akhir Orde Lama, hanya sebagai salah satu referensi cara menjawab dari pertanyaan tersebut.

Baca Juga: Jawaban PKN Kelas 9 Halaman 29 30 Uji Kompetensi BAB 1

Dan penting, sebelum kalian mengerjakan PKN Kelas 9 halaman 8 Tugas Kelompok 1.1 Contoh Peristiwa Penyimpangan terhadap Nilai-nilai Pancasila sebagai Dasar Negara sejak Awal Kemerdekaan sampai Akhir Orde Lama, jangan lupa untuk membaca materi bahasannya dulu di Buku Paket PKN Kelas 9 SMP Cetakan Ke-2, 2018 (Edisi Revisi).

Buku Paket PKN Kelas 9 SMP Cetakan Ke-2, 2018 (Edisi Revisi) adalah buku pegangan bagi siswa SMP Kelas 9 yang telah disusun oleh Ai Tin Sumartini dan Asep Sutisna Putra.

Dari Buku Paket PKN Kelas 9 SMP Cetakan Ke-2, 2018 (Edisi Revisi), berikut adalah soal lengkap dan pembahasan jawaban PKN Kelas 9 halaman 8 Tugas Kelompok 1.1 Contoh Peristiwa Penyimpangan terhadap Nilai-nilai Pancasila sebagai Dasar Negara sejak Awal Kemerdekaan sampai Akhir Orde Lama.

SOAL PKN Kelas 9 halaman 8 Tugas Kelompok 1.1 Contoh Peristiwa Penyimpangan terhadap Nilai-nilai Pancasila sebagai Dasar Negara sejak Awal Kemerdekaan sampai Akhir Orde Lama

Tugas Kelompok 1.1

1. Pilihlah salah satu contoh peristiwa penyimpangan terhadap nilai-nilai Pancasila sebagai dasar negara sejak awal kemerdekaan sampai akhir Orde Lama.

2. Susun pertanyaan yang ingin kamu ketahui sesuai topik yang dipilih.

3. Carilah informasi tentang peristiwa tersebut dari berbagai sumber belajar.

4. Diskusikan dengan kelompokmu, hubungkan berbagai informasi yang kamu peroleh dan buatlah kesimpulan tentang peristiwa tersebut.

5. Susun laporan hasil telaah kelompokmu secara tertulis, dan sajikan di depan kelas

JAWABAN PKN Kelas 9 halaman 8 Tugas Kelompok 1.1 Contoh Peristiwa Penyimpangan terhadap Nilai-nilai Pancasila sebagai Dasar Negara sejak Awal Kemerdekaan sampai Akhir Orde Lama

Contoh-contoh peristiwa penyimpangan terhadap nilai-nilai Pancasila sebagai dasar negara sejak awal kemerdekaan sampai akhir Orde Lama, antara lain adalah sebagai berikut:

1. Pemerintahan Darurat Republik Indonesia (PDRI) (1948-1949)

Terjadi setelah penyerbuan Belanda ke Yogyakarta pada tahun 1948, di mana pemerintah RI bergerak ke Sumatera dan mengabaikan prinsip kesatuan dan persatuan bangsa.

2. Pemberontakan DI/TII (Darul Islam/Tentara Islam Indonesia) (1948-1962)

Kelompok ini menginginkan berdirinya negara Islam yang bertentangan dengan prinsip kebhinekaan dan persatuan Indonesia.

Baca Juga: TERJAWAB! Berikut Kunci Jawaban PKN Kelas 9 Halaman 13: Materi tentang Kampung Pancasila

3. Pemberontakan Permesta (1957-1961)

Gerakan separatis yang muncul di Sulawesi dan Sumatera bagian timur yang melawan pemerintah pusat, mengancam persatuan dan kesatuan negara.

4. Gerakan 30 September (G30S PKI) (1965)

Kudeta yang dilakukan oleh sekelompok anggota militer yang mengakibatkan tumbangnya pemerintahan Soekarno dan kekerasan yang menyebabkan banyak korban.

5. Operasi Trisula (1968)

Operasi militer yang menargetkan kelompok yang diduga terkait dengan PKI dan pemberontakan, namun juga menimbulkan pelanggaran hak asasi manusia.

6. Operasi Timor Timur (1975-1999)

Penaklukan dan integrasi Timor Timur oleh Indonesia tanpa mempertimbangkan prinsip-prinsip demokrasi dan hak penentuan nasib sendiri.

7. Gestapu (Gerakan September Tiga Puluh) (1985)

Upaya kudeta yang gagal untuk menggulingkan pemerintahan Orde Baru di bawah Soeharto.

8. Operasi Keamanan (Opsus) (1980-1990an)

Penindasan terhadap kelompok-kelompok yang dianggap mengancam pemerintahan, dengan melanggar hak asasi manusia.

9. Pengakuan Soeharto terhadap Gerakan Aceh Merdeka (GAM) (1976)

Pada awalnya Soeharto mengakui GAM, tetapi kemudian mengubah pendekatannya dan menyebabkan konflik berkepanjangan.

10. Operasi Woyla (1981)

Serangan militer yang melibatkan pelanggaran hak asasi manusia di Aceh dalam upaya untuk mengatasi perlawanan GAM.

11. Peristiwa Tanjung Priok (1984)

Pembantaian ratusan orang oleh pasukan keamanan dalam tindakan represif terhadap demonstrasi di pelabuhan Tanjung Priok, Jakarta.

12. Pemberontakan RMS (Republik Maluku Selatan) (1950-1966)

Kelompok separatis yang menginginkan berdirinya negara Maluku Selatan yang bertentangan dengan prinsip kesatuan Indonesia.

13. Operasi Sapu Bersih (1983)

Tindakan militer brutal terhadap kelompok separatis di Irian Jaya (sekarang Papua), yang menyebabkan pelanggaran hak asasi manusia.

14. Operasi Seratus Hari (1963)

Tindakan militer yang mengakibatkan kekerasan di Papua setelah penyerahan wilayah tersebut dari Belanda ke Indonesia.

15. Operasi Lidah (1963)

Upaya militer untuk merebut Irian Barat (Papua Barat) dari Belanda yang menyebabkan pelanggaran hak asasi manusia dan merugikan kawasan tersebut.

Baca Juga: Kunci Jawaban Soal PKN Kelas 9 Halaman 29-30, Perjalanan Pancasila di Indonesia

16. Pengakuan Pemerintah Terhadap GPK/Papua Merdeka (1960)

Meskipun pada awalnya Indonesia mendukung hak penentuan nasib sendiri untuk Papua, pengakuan ini kemudian dibatalkan dan wilayah tersebut dianeksasi, melanggar prinsip demokrasi dan hak asasi manusia.

17. Kasus Munir (2004)

Pembunuhan aktivis HAM Munir Said Thalib yang dianggap sebagai tindakan pelanggaran hak asasi manusia dan tindakan represif terhadap aktivis.

18. Operasi Rampal (1963)

Serangan militer yang dilancarkan oleh Indonesia terhadap Malaysia dalam upaya untuk merebut Sabah dan Sarawak, melanggar prinsip kedaulatan dan hubungan baik dengan negara tetangga.

19. Kasus Semanggi I dan II (1998)

Pembunuhan dan tindakan keras terhadap mahasiswa dalam protes anti-pemerintah yang menunjukkan pelanggaran hak asasi manusia dan penyalahgunaan kekuasaan.

20. Operasi Bali (1965)

Tindakan represif oleh militer terhadap anggota PKI dan simpatisannya di Bali yang mengakibatkan kematian dan pelanggaran hak asasi manusia.

21. Kasus Lapas Brimob Medaeng (1989)

Kondisi brutal dan kejam di dalam penjara Brimob di Medaeng, Jawa Timur, mengungkap pelanggaran hak asasi manusia yang serius.

22. Operasi Seroja di Timor Timur (1975-1999)

Pendudukan dan penindasan militer terhadap Timor Timur, dengan berbagai pelanggaran hak asasi manusia yang terjadi selama periode tersebut.

23. Operasi Militer di Aceh (1990an)

Tindakan militer yang melibatkan pelanggaran hak asasi manusia di Aceh dalam upaya untuk mengatasi perlawanan GAM.

24. Operasi Bantuan Kemanusiaan Irian Jaya (1970)

Pemaksaan pendudukan Indonesia di Irian Jaya (Papua Barat) yang melibatkan pelanggaran hak asasi manusia.

25. Kasus Petrus (Penembakan Misterius) (1980-1990an)

Serangkaian pembunuhan yang dilakukan oleh aparat keamanan dan kelompok tak dikenal tanpa melalui proses hukum yang sesuai.

26. Operasi Pagar Betis (1965)

Operasi militer terhadap kelompok yang diduga terlibat dalam Gerakan 30 September yang melibatkan penyiksaan dan pembunuhan.

27. Krisis Ekonomi 1997-1998

Ketidakstabilan ekonomi yang mengarah pada kerusuhan dan demonstrasi berdarah yang mengungkapkan ketidakadilan sosial dan ekonomi, serta pemberangusan kebebasan sipil.

28. Operasi Lidah II (1977)

Tindakan militer di Papua Barat (Irian Jaya) yang melibatkan pelanggaran hak asasi manusia dan penindasan terhadap perlawanan lokal.

Baca Juga: Jawaban PKN Kelas 9 Halaman 19 Tugas Mandiri 1.3, Contoh Perilaku yang Mencerminkan Perwujudan Pancasila

29. Pemberontakan PRRI/Permesta (1957-1961)

Kelompok yang menentang pemerintahan pusat dan menginginkan otonomi daerah dengan cara kekerasan.

30. Operasi Bekap (1980-1990an)

Serangkaian tindakan penumpasan terhadap kelompok-kelompok yang dianggap sebagai ancaman oleh pemerintah, dengan pelanggaran hak asasi manusia yang serius.

Peristiwa Penyimpangan terhadap Nilai-nilai Pancasila sebagai Dasar Negara: Gerakan Pemberontakan PKI 30 September 1965 (G30S PKI)

Susunan pertanyaan mengenai peristiwa Pemberontakan G30S/PKI dengan menggunakan metode ADIK SIMBA (Apa, Dimana, Kapan, Siapa, Mengapa dan Bagaimana).

Pertanyaan 1: Apa itu Peristiwa Pemberontakan G30S PKI?

Peristiwa Pemberontakan G30S PKI adalah sebuah peristiwa bersejarah di Indonesia yang terjadi pada tanggal 30 September 1965.

Pemberontakan ini melibatkan Angkatan Darat Indonesia dan kelompok komunis Partai Komunis Indonesia (PKI), serta beberapa petinggi militer.

Pertanyaan 2: Dimana lokasi utama Peristiwa Pemberontakan G30S PKI terjadi?

Peristiwa Pemberontakan G30S PKI terjadi di Jakarta, ibu kota Indonesia, dengan pusat kejadian berada di markas Tentara Nasional Indonesia (TNI) di Jalan Gatot Subroto.

Pertanyaan 3: Kapan Peristiwa Pemberontakan G30S PKI terjadi?

Peristiwa ini terjadi pada tanggal 30 September 1965.

Pertanyaan 4: Mengapa Pemberontakan G30S PKI terjadi?

Pemberontakan ini diyakini terjadi sebagai respons terhadap ketegangan politik yang meningkat antara militer dan PKI.

Kelompok militer memiliki kekhawatiran akan pengaruh PKI yang semakin kuat dalam pemerintahan dan institusi militer.

Pertanyaan 5: Bagaimana peristiwa Pemberontakan G30S PKI berkembang?

Pada malam tanggal 30 September 1965, sekelompok tentara yang tergabung dalam Gerakan 30 September (G30S) melakukan serangan ke berbagai lokasi strategis di Jakarta, termasuk markas militer dan rumah para perwira tinggi.

Mereka juga menculik dan membunuh enam jenderal termasuk Letnan Jenderal Ahmad Yani, yang merupakan Panglima Angkatan Darat Indonesia.

Pertanyaan 6: Siapa pelaku dari Peristiwa Pemberontakan G30S PKI?

Mengenai siapa pelaku utama atau tokoh kunci di balik gerakan ini masih menjadi kontroversi dan subjek perdebatan. Beberapa nama yang sering disebut dalam konteks ini adalah:

- Letkol Untung Syamsuri

Salah satu tokoh kunci dalam gerakan ini adalah Letkol Untung Syamsuri, seorang perwira Angkatan Darat yang memimpin pasukan yang menculik dan membunuh beberapa jenderal tinggi pada malam 30 September 1965.

Baca Juga: Kunci Jawaban PKN Kelas 9 Halaman 45 Materi Pokok Pikiran Dalam UUD Negara Republik Indonesia

- Sjam Kamaruzaman

Ia adalah tokoh PKI yang diduga terlibat dalam perencanaan gerakan ini.

Sjam Kamaruzaman adalah salah satu pimpinan PKI yang diyakini memiliki peran dalam merencanakan upaya kudeta ini.

- D.N. Aidit

D.N. Aidit adalah Ketua Umum PKI pada saat itu dan juga dianggap sebagai salah satu tokoh kunci dalam rencana kudeta.

Meskipun perannya dalam gerakan ini masih diperdebatkan, namun ia dianggap memiliki pengaruh di kalangan anggota PKI.

- Beberapa Pimpinan TNI Angkatan Darat

Ada dugaan bahwa beberapa anggota TNI Angkatan Darat terlibat dalam gerakan ini, meskipun tidak seluruhnya mendukung atau mengetahui rencana tersebut.

Pertanyaan 7: Siapa saja perwira militer yang menjadi korban dalam pemberontakan tersebut?

Dalam peristiwa pemberontakan G30S PKI, terdapat beberapa perwira militer yang menjadi korban dalam pemberontakan tersebut, antara lain:

1. Letnan Jenderal Ahmad Yani

2. Mayor Jenderal Raden Soeprapto

3. Mayor Jenderal Mas Tirtodarmo Haryono

4. Mayor Jenderal Siswondo Parman

5. Brigadir Jenderal Donald Izacus Pandjaitan

6. Brigadir Jenderal Sutoyo Siswomiharjo

7. Lettu Pierre Andreas Tendean

Pertanyaan 8: Bagaimana kronologis lengkap peristiwa Pemberontakan G30S PKI?

Berikut adalah kronologis lengkap peristiwa Pemberontakan G30S PKI:

- 30 September 1965: Anggota G30S, yang sebagian besar berafiliasi dengan PKI, melakukan serangan di Jakarta.

- Mereka menculik enam jenderal dan 1 perwira, lalu membunuh mereka.

- Malam itu juga, pasukan loyalis militer berhasil menghentikan kebanyakan serangan dan mengendalikan situasi.

- 1 Oktober 1965: Presiden Soekarno menyampaikan pernyataan di radio tentang pemberontakan ini, mengklaim bahwa jenderal-jenderal tersebut telah mencoba kudeta.

- Pasukan loyalis militer di bawah pimpinan Letnan Jenderal Soeharto mulai mengambil tindakan untuk mengatasi pemberontakan ini.

- 2 Oktober 1965: Soeharto mengeluarkan pernyataan menyalahkan PKI atas pemberontakan ini.

- Pasukan Soeharto mendapatkan dukungan dari berbagai elemen militer untuk menghadapi PKI.

- Aksi kekerasan terhadap anggota PKI dan simpatisannya merajalela di seluruh Indonesia.

Baca Juga: Kunci Jawaban PKN Kelas 9 Halaman 60 Diskusi 3.1 Kedaulatan Negara Kesatuan Republik Indonesia

- Proses pembersihan terhadap anggota PKI, yang dituduh terlibat dalam pemberontakan, terjadi dalam skala besar.

Pertanyaan 9: Bagaimana akhir dari peristiwa Pemberontakan G30S PKI?

Peristiwa Pemberontakan G30S PKI mengakhiri puncak kekuasaan politik PKI di Indonesia.

Soeharto, yang kemudian menjadi presiden, mengkonsolidasikan kekuasaannya dengan menyingkirkan pengaruh PKI dan menyebabkan penindasan besar-besaran terhadap anggota dan simpatisan PKI.

Pertanyaan 10: Apa akibat dari Pemberontakan G30S PKI?

Akibat dari Pemberontakan G30S PKI meliputi:

- Penggulingan kekuasaan politik PKI dan penindasan terhadap anggota dan simpatisannya.

- Konsolidasi kekuasaan militer di bawah Soeharto.

- Pembentukan "Orde Baru" yang menggantikan rezim Soekarno.

- Peningkatan kebijakan anti-komunis dan pembatasan kebebasan berpendapat.

Pertanyaan 11: Siapa yang menjadi pemimpin militer yang mengambil alih setelah peristiwa Pemberontakan G30S PKI?

Letnan Jenderal Soeharto menjadi pemimpin militer yang mengambil alih setelah peristiwa Pemberontakan G30S PKI.

Ia kemudian menjadi Presiden Indonesia dan memerintah selama lebih dari tiga dekade.

Pertanyaan 12: Apa dampak politik jangka panjang dari peristiwa ini?

Peristiwa Pemberontakan G30S PKI memiliki dampak politik jangka panjang yang signifikan, termasuk:

- Menguatnya kekuasaan militer dan konsolidasi kekuasaan di bawah Orde Baru.

- Penghilangan pengaruh PKI dari arena politik Indonesia.

- Pembatasan kebebasan berpendapat dan hak asasi manusia.

- Perubahan arah politik luar negeri Indonesia, termasuk pergeseran dari hubungan dekat dengan Blok Timur ke hubungan yang lebih dekat dengan Barat.

Pertanyaan 13: Bagaimana peran media dalam meliput peristiwa Pemberontakan G30S PKI?

Pada saat itu, media di Indonesia secara umum dikuasai oleh pemerintah atau kelompok yang berpihak kepada militer.

Oleh karena itu, peliputan tentang peristiwa Pemberontakan G30S PKI sangat dipengaruhi oleh sudut pandang yang diinginkan oleh pemerintah militer. Informasi disaring dan dikendalikan untuk mendukung narasi yang diinginkan.

Pertanyaan 14: Bagaimana pandangan masyarakat terhadap peristiwa ini?

Pandangan masyarakat terhadap peristiwa ini sangat bervariasi. Ada yang melihatnya sebagai upaya militer untuk menjaga stabilitas negara dari ancaman komunis.

Sementara yang lain mengkritik tindakan kekerasan dan pelanggaran hak asasi manusia yang terjadi selama pembersihan PKI.

Baca Juga: Rangkuman PKN Kelas 9 Bab 5 Mengenai Keberagaman Masyarakat Indonesia dalam Bingkai Bhinneka Tunggal Ika

Seiring berjalannya waktu, penilaian atas peristiwa ini masih menjadi subjek perdebatan di Indonesia.

Pertanyaan 15: Bagaimana dampak peristiwa Pemberontakan G30S PKI terasa hingga saat ini?

Dampak peristiwa Pemberontakan G30S PKI terasa hingga saat ini melalui berbagai aspek, seperti politik, masyarakat, dan budaya.

Peristiwa ini tetap menjadi titik kontroversial dalam sejarah Indonesia, mempengaruhi persepsi terhadap komunisme, hak asasi manusia, dan kepemimpinan militer dalam politik negara.

Laporan Peristiwa Gerakan Pemberontakan PKI 30 September 1965 (G30S PKI)

PENDAHULUAN

Peristiwa Pemberontakan G30S PKI merupakan salah satu momen penting dalam sejarah Indonesia yang terjadi pada tanggal 30 September 1965.

Peristiwa ini memiliki dampak signifikan terhadap perkembangan politik, sosial, dan militer di Indonesia.

Pemberontakan ini melibatkan unsur-unsur militer dan Partai Komunis Indonesia (PKI), serta mengakibatkan berbagai perubahan dalam tatanan politik negara.

PENGANTAR

Peristiwa Pemberontakan G30S PKI berawal dari meningkatnya ketegangan politik antara militer dan PKI.

Kekhawatiran terhadap pengaruh PKI yang semakin kuat dalam pemerintahan dan institusi militer menjadi salah satu faktor utama yang memicu peristiwa ini.

Pada tanggal 30 September 1965, kelompok militer yang tergabung dalam Gerakan 30 September (G30S) melancarkan serangan di Jakarta, dengan pusat kejadian berada di markas Tentara Nasional Indonesia (TNI) di Jalan Gatot Subroto.

KRONOLOGIS PERISTIWA

Pada malam tanggal 30 September 1965, anggota G30S yang didominasi oleh anggota PKI melancarkan serangan di berbagai lokasi strategis di Jakarta.

Mereka menculik enam jenderal, termasuk Letnan Jenderal Ahmad Yani, yang merupakan Panglima Angkatan Darat Indonesia, serta beberapa perwira tinggi militer.

Pada saat yang sama, serangan dilakukan terhadap berbagai markas militer dan rumah-rumah perwira tinggi.

Serangan tersebut berhasil dihentikan oleh pasukan militer yang setia kepada pemerintah.

Pasukan tersebut di bawah komando Letnan Jenderal Soeharto, yang kemudian menjadi pemimpin militer yang mengambil alih setelah peristiwa ini.

Soeharto berhasil mengendalikan situasi dan mengambil langkah-langkah tegas untuk menindak para pemberontak.

Presiden Soekarno pada tanggal 1 Oktober 1965 menyampaikan pernyataan di radio, mendukung pemberontak dengan mengklaim bahwa jenderal-jenderal yang diculik telah mencoba kudeta.

Baca Juga: Kunci Jawaban PKN Kelas 9 Halaman 2, Makna dari Kedudukan Pancasila Sebagai Dasar Negara

Namun, pasukan setia kepada Soeharto berhasil mengisolasi Soekarno dan memperoleh dukungan dari berbagai elemen militer, yang memulai kampanye anti-PKI yang luas.

Soeharto mengeluarkan pernyataan pada tanggal 2 Oktober 1965, menyalahkan PKI atas pemberontakan tersebut dan mendukung tindakan untuk menghentikan pengaruh PKI dalam politik Indonesia.

Ini membuka pintu bagi aksi kekerasan terhadap anggota PKI dan simpatisannya di seluruh negeri, yang menyebabkan korban jiwa yang sangat besar.

AKIBAT DAN DAMPAK

Peristiwa Pemberontakan G30S PKI memiliki dampak yang luas terhadap perkembangan politik dan sosial Indonesia:

1. Penggulingan Pengaruh PKI: Peristiwa ini mengakhiri puncak kekuasaan politik PKI di Indonesia dan menghilangkan pengaruh mereka dari arena politik.

2. Konsolidasi Kekuasaan Militer: Soeharto menggunakan peristiwa ini untuk mengkonsolidasikan kekuasaannya dan memerintah sebagai presiden Indonesia selama lebih dari tiga dekade.

3. Perubahan Politik: Munculnya rezim "Orde Baru" yang menggantikan rezim Soekarno.

4. Pembatasan Kebebasan: Pembersihan PKI dan kampanye anti-komunis menyebabkan pembatasan kebebasan berpendapat dan pelanggaran hak asasi manusia yang serius.

5. Perubahan Kebijakan Luar Negeri: Indonesia bergeser dari hubungan dekat dengan Blok Timur ke hubungan yang lebih dekat dengan Barat.

PENUTUP

Peristiwa Pemberontakan G30S PKI adalah peristiwa bersejarah yang memiliki dampak jangka panjang pada politik, militer, dan masyarakat Indonesia.

Meskipun kontroversial, peristiwa ini membentuk arah politik dan sosial Indonesia selama beberapa dekade mendatang.

Demikian pembahasan untuk kunci jawaban PKN Kelas 9 halaman 8 Tugas Kelompok 1.1 Contoh Peristiwa Penyimpangan terhadap Nilai-nilai Pancasila sebagai Dasar Negara sejak Awal Kemerdekaan sampai Akhir Orde Lama.

Semoga penjelasan di atas bisa dapat dipahami dan bisa menjadi referensi jawaban dari soal pertanyaan yang serupa. Terima kasih.***

Dapatkan informasi terbaru terkait dunia pendidikan dengan bergabung di grup telegram kami. Mari bergabung di Grup Telegram dengan cara klik tombol dibawah ini:

Kamu juga bisa request kunci jawaban atau info lainnya dengan topik pendidikan.

Editor: Siti Juniafi Maulidiyah

Sumber: buku.kemendikbud.go.id


Tags

Artikel Pilihan

Terkait

Terkini

Terpopuler

Kabar Daerah