INFOTEMANGGUNG.COM - Di ruang lingkup statistika dan analisis data, kita sering menemukan distribusi yang tidak normal. Distribusi atau sebaran yang tidak normal itu akan dirubah menjadi normal. Bagaimana caranya mengubah distribusi tidak normal menjadi distribusi normal?
Ketidaknormalan dalam distribusi bisa dilihat dari skewness yang positif atau negatif, serta kurtosis yang tinggi atau rendah, lantas bagaimana caranya mengubah distribusi tidak normal menjadi distribusi normal?
Pertanyaan ini tidak mustahil ditemui banyak mahasiswa yang mengumpulkan data dan ingin menganalisa dalam menemukan jawabannya.
Baca Juga: Contoh Soal Distribusi Frekuensi dan Jawabannya Brainly Terlengkap
Distribusi normal itu merupakan sebuah fungsi probabilitas yang menunjukkan distribusi atau penyebaran suatu variabel. Fungsi tersebut umumnya dibuktikan oleh sebuah grafik simetris yang disebut kurva lonceng (bell curve).
Jika variabel-variabel yang diamati itu tidak normal, maka varians dari variabel produk dapat sangat berbeda dari nilai-nilai yang ditunjukkan oleh model.
Ada berbagai metode yang bisa dipakai untuk mengubah distribusi tidak normal menjadi distribusi normal.
Beberapa pendekatan umum termasuk transformasi logaritmik, seperti log atau logit, yang dapat mengurangi perbedaan skala antara nilai-nilai ekstrim.
Transformasi Box-Cox juga sering dipakai, di mana parameter lambda (λ) dipakai guna menentukan jenis transformasi yang optimal.