Network
INFOTEMANGGUNG.COM - Pancasila sebagai dasar filsafat negara (Philosophische Grondslag) dan pandangan hidup bangsa (Weltanschauung) merupakan kesepakatan para founding fathers negara.
Apa yang dimaksud Pancasila sebagai Weltanschauung? Artinya, nilai-nilai pancasila itu merupakan sesuatu yang telah ada dan berkembang di kalangan masyarakat Indonesia, kemudian disepakati sebagai dasar filsafat negara.
Weltanschauung merupakan pandangan dunia (world-view). Ajaran terkait nilai, makna, serta tujuan hidup manusia yang terpatri dalam Weltanschauung itu menyebar dalam berbagai pemikiran dan kebudayaan Bangsa Indonesia menurut Syarbaini (2012).
Pancasila Sebagai Weltanschauung
Menurut Ilham Syahrul dan Iswahyu (2019) mengemukakan bahwa Pancasila menjadi miniatur karakter kepribadian yang dimiliki oleh bangsa Indonesia. Pancasila dijadikan pegangan dalam kehidupan sehari-hari.
Baca Juga: Pentingnya Keberadaan Tata Usaha Bagi Sekolah, Sudahkah Mengetahuinya?
Hal ini sepadan dengan pendapat Sastrapratedja (2001) yang mengatakan bahwa pancasila adalah dasar politik yang mengatur dan mengarahkan segala kegiatan yang berkaitan dengan hidup kenegaraan, seperti perundang-undangan, pemerintahan, perekonomian, nasional, hidup berbangsa, hubungan warga negara dengan negara, dan hubungan antar sesama warga negara, serta usaha untuk menciptakan kesejahteraan bersama.
Oleh karena itu, pancasila harus menjadi operasional dalam penentuan kebijakan-kebijakan dalam bidang tersebut dan juga sebagai pemecahan persoalan-persoalan yang dihadapi bangsa dan negara.
Faktor Penyebab Lunturnya Nilai-nilai Kebangsaan
Menurut Ilham Syahrul dan Iswahyu (2019) ada 5 faktor lunturnya nilai-nilai kebangsaan, yaitu sebagai berikut:
1. Kurang efektifnya penanaman nilai-nilai Pancasila dalam kehidupan sehari-hari.
Baca Juga: 50 Soal PAT IPS Kelas 2 SD MI Semester 2 dan Kunci Jawaban, Latihan Soal IPS Kelas 2 SD
2. Belum adanya dukungan secara penuh dari pemerintah penguatan nilai-nilai Pancasila melalui program penguatan Pendidikan Karakter (PPK) selama ini masih menyebar di sekolah perkotaan saja.
3. Kurangnya pemahaman terhadap agama.
4. Lingkungan pergaulan yang berubah.
5. Euphoria reformasi yang berlebihan.
Solusi Mengembalikan Nilai-nilai Kebangsaan
Menurut dari hasil penelitian Ilham Syahrul dan Iswahyu (2019), menawarkan beberapa solusi dalam mengatasi permasalahan tersebut, yaitu menggunakan pendekatan multiapproaches, multimedia, multidiscipline, multiplatform dan multistakeholders, dan juga diperlukan komitmen dari berbagai pihak dalam upaya mengembangkan nilai-nilai kebangsaan.
Berikut pemaparan terkait Pancasila Sebagai Weltanschauung, serta telah dijelaskan faktor penyebab lunturnya nilai kebangsaan, serta solusi untuk mengembalikannya. Semoga artikel ini dapat bermanfaat untuk pembaca.***
