Network
INFOTEMANGGUNG.COM - Kami akan membagikan jawaban terkait pertanyaan Joni berusia 40 tahun menikah dengan Yuli berusia 34 tahun mereka mempunyai 3 orang anak yang sudah memasuki masa remaja.
Pertanyaan tentang Joni berusia 40 tahun menikah dengan Yuli berusia 34 tahun mereka mempunyai 3 orang anak yang sudah memasuki masa remaja merupakan materi yang terdapat dalam jenjang perkuliahan.
Pembahasan difokuskan kepada apa penyebab dari perilaku menyimpang yang dilakukan oleh ke 3 anak Joni dan menelusuri apakah perilaku menyimpang yang dilakukan oleh ke 3 anak Joni disebabkan oleh sifat yang diwariskan oleh Joni.
Maka dari itu, simak pertanyaan lengkap dan jawaban terkait pertanyaan Joni berusia 40 tahun menikah dengan Yuli berusia 34 tahun mereka mempunyai 3 orang anak yang sudah memasuki masa remaja berikut ini!
Narasi
Joni berusia 40 tahun menikah dengan Yuli berusia 34 tahun mereka mempunyai 3 orang anak yang sudah memasuki masa remaja.
Joni bekerja sebagai sopir pada salah satu perusahaan ekspedisi di kota Palembang, sejak bekerja di perusahaan ekspedisi Joni memiliki kebiasaan buruk yaitu suka pulang kerumah dalam keadaan mabuk berat.
Hal ini terus berlangsung sampai dengan sekarang.
Setiap hari anak dan isteri Joni selalu melihat Joni pulang dalam keadaan mabuk dan mereka menganggap perilaku Joni merupakan hal yang biasa sehingga perilaku buruk Joni menular kepada anak-anak Joni sekarang.
Anak-anak Joni pun sering terlihat mabuk di rumah.
Pertanyaan
Mengapa perilaku menyimpang yang dilakukan anak-anak Joni bisa terjadi?
Apakah perilaku menyimpang dari anak-anak Joni merupakan sifat yang diwariskan Joni ?
Jawaban
Perilaku menyimpang yang dilakukan oleh anak Joni belum tentu disebabkan karena meniru perilaku dari sang ayah. Perilaku menyimpang, seperti mabuk-mabukan yang dilakukan oleh ke 3 anak Joni bisa disebabkan oleh pengaruh dari keluarga maupun dari lingkungan sekitar yang dapat mendorong perilaku menyimpang tersebut.
Namun, dari narasi yang disampaikan, terlihat bahwa penyebab dari perilaku menyimpang yang dilakukan oleh anak Joni, karena faktor keluarga. Dimana terdapat suatu rasa wajar dan menormalisasikan tindakan sang ayah yang suka mabuk saat pulang ke rumah selepas bekerja.
Selama tidak ada yang menentang perilaku Joni yang suka mabuk, maka selama itu juga ke 3 anak Joni akan menganggap bahwa perilaku menyimpang tersebut adalah hal yang wajar.
Hal menyimpang tersebut tentunya akan dilihat oleh ketiga anak Joni, bahkan menjadi makanan sehari-hari melihat sang ayah mabuk dan merasa itu adalah suatu perbuatan yang wajar dan baik-baik saja untuk dilakukan.
Baca Juga: Pembahasan Soal dan Kunci Jawaban Tema 8 Kelas 6 Halaman 109, Informasi Penting Labuan Bajo
Maka dari itu, pengaruh keluarga juga sangatlah besar terhadap perkembangan pola perilaku anak dalam kehidupan sehari-hari.
Selain faktor keluarga, faktor lingkungan juga sangat berpengaruh terhadap tingkah laku yang ditampilkan. Tak jarang anak akan mudah terpengaruh dengan teman bermainnya. Anak akan mudah meniru perilaku yang dilakukan oleh temannya sebagai bentuk solidaritas dalam pertemanan tanpa menghiraukan perilaku tersebut merupakan hal yang positif atau negatif.
Tentu hal tersebut tidak dapat dibiarkan begitu saja, bagi orang tua harap ajarkan sang anak agar lebih mengerti bagaimana caranya beretika, konsekuensi apa saja yang didapat apabila berperilaku menyimpang, serta mengawasi anak berteman dengan siapa saja dan bergaul dengan lingkungan seperti apa.
Orang tua merupakan fungsi sosialisasi dan lembaga yang paling utama bagi pembentukan karakter anak, apabila kehidupan yang terjadi dalam keluarga terbiasa dengan perilaku negatif, maka anak juga akan mengikutinya.
Upaya tersebut dapat mencegah anak untuk berperilaku menyimpang, dan sebagai anak juga tentunya harus menuruti nasehat orang tua dan jangan berperilaku menyimpang demi kebaikan diri sendiri dan orang lain.
Demikian jawaban dan pembahasan tentang pertanyaan Joni berusia 40 tahun menikah dengan Yuli berusia 34 tahun mereka mempunyai 3 orang anak yang sudah memasuki masa remaja. Semoga dapat menambah pengetahuan dan wawasan terkait pencegahan terhadap perilaku menyimpang dan mengetahui betapa pentingnya pembelajaran nilai dan etika pada anak.***
