Sebaliknya, pendekatan berbasis aset merupakan cara praktis untuk menemukan dan mengenali hal-hal positif di kehidupan, memakai kekuatan jadi tumpuan berpikir.
Fokusnya ada di apa yang bekerja, yang jadi inspirasi, kekuatan atau potensi yang positif. Apakah ini pendekatan yang terbaik? Mungkin belum tentu juga.
Pendekatan berbasis aset mengerahkan fokusnya pada aset dan kekuatan, membayangkan masa depan, berpikir tentang kesuksesan yang telah diraih dan kekuatan untuk menggapai kesuksesan itu.
Ini pendekatan yang mengorganisasikan kompetensi dan sumber daya (aset dan kekuatan). Andai pelakunya para guru, disini para guru akan merancang sebuah rencana berdasarkan visi dan kekuatan dan melaksanakan rencana aksi yang sudah diprogramkan.
Ternyata pendekatan berbasis aset digerakkan semua anggota komunitas sekolah, jadi mungkin saja berdasar pengalaman atau kasus-kasus yang telah ada, ini merupakan pendekatan yan paling baik.
Sesudah menerapkan pendekatan aset, sekolah memiliki beberapa karakter berikut (kami ringkaskan):
1. Mindset dan sikap yang positif
2. Ada perubahan yang positif
3. Fokus pada "Apa yang telah berhasil dilakukan?"