Rangkuman Materi Modul 2.1 Guru Penggerak: Pembelajaran Berdiferensiasi, Mengidentifikasi Kebutuhan Murid

- 1 April 2023, 16:28 WIB
Rangkuman Materi Modul 2.1 Guru Penggerak: Pembelajaran Berdiferensiasi
Rangkuman Materi Modul 2.1 Guru Penggerak: Pembelajaran Berdiferensiasi /pexels/christinamorillo

INFOTEMANGGUNG.COM - Berikutnya kita akan mempelajari rangkuman materi Modul 2.1 Guru Penggerak: yang akan membahas tentang pembelajaran berdiferensiasi.

Rangkuman materi Modul 2.1 Guru Penggerak membahas mengenai pembelajari berdiferensiasi, dimana para guru tahu pembelajaran berdiferensiasi merupakan penyesuaian pembelajaran dengan kebutuhan dan karakteristik murid.

 

Digagas oleh Bapak Pendidikan Ki Hajar Dewantara, murid harus menjadi pusat dari kegiatan pembelajaran sehingga pembelajaran berdiferensiasi adalah metode yang sesuai untuk dipergunakan dalam pendidikan Indonesia.

Baca Juga: Rangkuman Materi Modul 3.2 Guru Penggerak Sekolah sebagai Ekosistem, Pendekatan Berbasis Aset dan ABCD

Di platform Merdeka Mengajar, para pendidik memperoleh modul mengenai pembelajaran berdiferesiensi ini salah satunya adalah Modul 2 Topik 6 dengan judul Persiapan Pembelajaran Berdiferensiasi Penyesuaian Pembelajaran dengan Kebutuhan dan Karakteristik Murid SD/ Paket A.

Pembelajaran berdiferensiasi juga dipelajari di Rangkuman materi Modul 2.1 Guru Penggerak yang akan kita bahas ini.

Rangkuman Materi Modul 2.1 Guru Penggerak: Pembelajaran Berdiferensiasi

Agar materi ini segera dikuasai, mari kita langsung mulai:

Pengertian Pembelajaran Berdiferensiasi

Pembelajaran Berdiferensiasi merupakan usaha menyesuaikan proses pembelajaran di kelas untuk pemenuhan kebutuhan belajar individu setiap anak didik.

Misal ada 30 anak didik, bukan berarti pembelajaran berdiferensiasi harus mengajar dengan 30 metode berbeda untuk 30 anak didik itu.

Bukan pula guru mesti menambah jumlah soal bagi siswa yang lebih cepat dari yang lain atau mengumpulkan murid yang pintar dengan yang pintar dan yang lamban dengan yang lamban,  juga bukan memberi tugas yang berbeda untuk setiap siswa. 

Pembelajaran berdiferensiasi bisa diartikan sebagai serangkaian keputusan masuk akal yang dibuat oleh guru yang berorientasi pada kebutuhan murid, yaitu:

1. Kurikulum yang memiliki tujuan pembelajaran yang didefinisikan dengan jelas.

2. Cara guru dalam menanggapi atau merespon kebutuhan belajar murid.

3. Cara guru menciptakan lingkungan belajar yang mengundang siswa untuk belajar dan bekerja keras guna mencapai tujuan pembelajaran.

4. Manajemen kelas yang efektif

5. Penilaian yang berkelanjutan.

Pembelajaran berdiferensiasi mesti berakar pada pemenuhan kebutuhan belajar siswa dan bagaimana guru merespon kebutuhan belajar itu. 

 

Memetakan Kebutuhan Belajar Murid

Dalam mengidentifikasi/ memetakan kebutuhan belajar murid, maka pendidik mengelompokkan menjadi 3 aspek, yakni:

1. Kesiapan belajar siswa (Kapasitas siswa untuk menguasai materi baru sesuai dengan keterampilan dan pemahaman yang mereka miliki sebelumnya)

2. Minat siswa (Menimbulkan keingintahuan siswa)

3. Profil Belajar siswa (siswa bekerja dengan cara yang mereka sukai)

Kesiapan Belajar Murid

Diagnotis Kesiapan Belajar

Contoh 1.

Di Pelajaran Bahasa Indonesia, Pak Brata ingin mengajar membuat karangan berbentuk narasi. Pak Brata kemudian melakukan penilaian diagnostik. Ia lalu menemukan ada 3 kelompok siswa di kelasnya, yakni:

  • Kelompok A: Siswa dengan keterampilan menulis dengan stuktur yang baik dan mempunyai suku kata yang cukup kaya, serta mandiri dan percaya diri dalam bekerja.
  • Kelompok B: Siswa dengan keterampilan menulis dengan stuktur yang baik, tetapi kosakatanya terbatas.
  • Kelompok C: Siswa yang belum memiliki keterampilan menulis dengan stuktur yang baik dan kosakatanya juga terbatas.

Kemudian Pak Brata memberi tugas yang sesuai dengan pemetaan siswa tadi.

Tombol-tombol equalizer bisa mewakili beberapa perspektif kontinum yang dapat dipakai untuk menentukan tingkat kesiapan belajar murid. Adapun perspektif kontinum tersebut diantaranya bersifat mendasar - bersifat transformatif, konkret - abstrak, sederhana - kompleks, terstruktur-open ended, tergantung - mandiri, lambat - cepat.

Minat Murid

Minat merupakan suatu keadaan mental yang menghasilkan respon terarah pada suatu situasi atau objek tertentu yang menyenangkan serta memberikan kepuasan diri.

Tujuan Pembelajaran Berbasis Minat:

Pembelajaran berbasis minat memiliki  4 tujuan yaitu:

1. Membantu murid menyadari ada kesamaan antara sekolah dan kecintaan mereka sendiri untuk belajar

2. Mendemonstrasikan keterhubungan antar semua pembelajaran

3. Memakai keterampilan yang dikenal siswa sebagai jembatan guna mempelajari keterampilan baru yang kurang mereka kenal.

4. Meningkatkan motivasi murid untuk belajar

Baca Juga: Rangkuman Modul 2.2 Guru Penggerak: Pembelajaran Sosial Emosional

Minat terdiri dari 2 perspektif, yakni:

1. Minat Situasional: yaitu keadaan psikologis yang dicirikan oleh peningkatan perhatian, upaya, dan pengaruh yang dialami di saat tertentu. Contohnya murid yang tidak tertarik tentang hewab, tetapi karena gurunya mengajar dengan cara menarik dengan memakai media, maka murid jadi tertarik untuk mendengarnya. 

2. Minat sebagai sebuah kecenderungan individu guna terlibat dengan objek tertentu dalam jangka waktu panjang. Contoh ada seorang anak yang memang suka hewan, saat gurunya menjelaskan dengan kurang menarik, anak ini tetap memperhatikan dengan baik.

Minat adalah salah satu motivator siswa guna terlibat aktif dalam pembelajaran. Untuk itu, guru sebaiknya bisa memperhatikan kedua perspektif tersebut dalam merancang dan melaksanakan pembelajarannya.

Cara Menarik Minat Belajar Murid

Beberapa cara bisa dipakai untuk menarik minat belajar murid, yakni:

1. Menciptakan situasi pembelajaran yang menarik minat murid (conntohnya dengan humor)

2. Menciptakan konteks pembelajaran yang dikaitkan dengan minat individu murid

3. Menyampaikan manfaat dari hal yang dipelajari murid

4. Mengajak murid untuk memecahkan suatu masalah.

Contoh Pemetaan Kebutuhan belajar Murid berdasarkan Minat Murid

Ibu Wati memberikan tugas tentang teks prosedural. Dia memberi tugas pada siswa untuk membuat teks prosedural menurut minat masing-masing.

Profil Belajar Murid

Profil belajar mengacu cara terbaik seorang individu belajar dengan tujuan mengetahui profil belajar murid itu ialah untuk memberi kesempatan pada murid untuk belajar secara alami dan efesien.

Faktor-Faktor yang mempengaruhi profil belajar adalah:

1. Preferensi terhadap lingkungan belajar (misalnya suhu ruangan, tingkat cahaya, tingkat kebisingan, dll)

2. Pengaruh budaya

3. Preferensi gaya Belajar (cara murid belajar): ada 3 macam, yakni visual (Melihat), Auditori (mendengar) serta kinestetik (sambil melakukan)

4. Preferensi berdasarkan kecerdasan majemuk

Contoh Pemetaan Kebutuhan belajar Murid berdasar Profil Belajar Murid

Pak Nevri akan mengajar IPA dengan tujuan murid bisa mendemonstrasikan mengenai habitat makhluk hidup.

Baca Juga: Rangkuman Materi Modul 3.3 Guru Penggerak Kepemimpinan Murid

Berdasar hasil diagnotis awal, Pak Nevri mengetahui bahwa sebagian mempunyai gaya belajar visual, sebagian lagi bergaya auditori, dan kinestetik. Guna memenuhi gaya belajar siswa-siswanya, Pak Nevri melakukan cara-cara ini:

1. Ketika mengajar, Pak Nevri banyak memakai gambar ketika menjelaskan, menggunakan video yang isinya penjelasan lisan, membuat beberapa sudut belajar supaya murid bisa bergerak.

2. Ketika memberi tugas, Pak Nevri memberi kebebasan pada siswa untuk mendemonstrasikan habitat makhluk hidup, bisa memakai gambar, rekaman wawancara, atau bermain peran.

Cara Mengidentifikasi Kebutuhan Belajar Murid

Guru bisa mengidentifikasi kebutuhan murid dengan beberapa cara contohnya:

1. Mengamati perilaku siswanya.

2. Mengidentifikasi pengetahuan awal siswa terkait dengan topik  yang akan dibahas.

3. Melakukan penilaian untuk menentukan pengetahuan, keterampilan, dan sikap mereka saat ini, dan lalu mencatat kebutuhan yang diungkapkan oleh informasi yang diperoleh dari proses penilaian itu.

4. Mendiskusikan kebutuhan siswa dengan orang tua atau wali

5. Mengamati siswa saat mereka sedang menyelesaikan suatu tugas atau kegiatan

6. Bertanya atau mendiskusikan permasalahan dengan siswa

7. Membaca rapor siswa dari kelas mereka sebelumnya untuk melihat komentar dari guru-guru sebelumnya atau melihat pencapaian siswa sebelumnya

8. Berbicara dengan guru siswa sebelumnya;

9. Membandingkan tujuan pembelajaran yang ingin dicapai dengan tingkat pengetahuan atau keterampilan yang ditunjukkan oleh siswa saat ini

10. Memakai berbagai penilaian penilaian diagnostik untuk memastikan bahwa siswa sudah berada dalam level yang  sesuai

11. Melakukan survei untuk mengetahui kebutuhan belajar siswa

12. Mereview dan melakukan refleksi terhadap praktik pengajaran mereka sendiri untuk mengetahui efektivitas pembelajaran para siswa.

Demikianlah rangkuman materi Modul 2.1 Guru Penggerak: yang akan membahas tentang pembelajari berdiferensiasi. Ikuti juga rangkuman modul lain dari Guru Penggerak yang tersedia di platform ini.***

Editor: Mariyani Soetrisno

Sumber: Kemdikbud


Tags

Artikel Pilihan

Terkait

Terkini

Terpopuler

Kabar Daerah

x