Ada beberapa jenis hadits berdasarkan kualitas keotentikannya, yaitu:
Shahih: hadits yang dianggap benar dan dapat dipercaya dalam segala aspeknya.
Hasan: hadits yang dianggap baik dan dapat diterima, namun tidak sebaik hadits shahih.
Dha'if: hadits yang dianggap lemah dan tidak dapat dipercaya, baik karena kurangnya kualitas sanad (rantai periwayatan) atau ada kecacatan dalam pengisian materi hadits.
Hadits menjadi sumber penting dalam pengembangan hukum dan praktik Islam, karena memberikan contoh dan pengajaran dari Nabi Muhammad SAW yang menjadi panutan umat Muslim dalam menjalankan kehidupan mereka.
Pelaksanaan uji kompetensi semacam ini akan selalu dilakukan oleh para guru setelah penjelasan sebuah materi selesai. Maksudnya adalah untuk melihat tingkat pemahaman para siswa untuk bahasan tersebut.
Nanti bakal dinilai apakah materi tersebut memang sulit dan memerlukan cara berbeda untuk menjelaskannya di kelas. Juga guna melihat apakah perlu diadakan perbaikan guna memudahkan para siswa belajar.
Selain itu juga untuk menilai tingkat pemahaman para peserta didik terhadap standar yang sudah digariskan dalam kurikulum. Dengan demikian standar itu juga bisa dinilai jika memerlukan pengembangan atau revisi.
Semoga penjelasan yang diberikan atas soal sunnah lebih luas daripada hadits karena tersebut dapat membantu para peserta didik untuk makin mendalami bahan yang dijelaskan di kelas. Juga sebagai sarana latihan untuk mempersiapkan diri untuk menghadapi ujian sekolah nanti.***