2. Pembelajaran Berdiferensiasi Bukan Sebuah Kekacauan
Selama menjalankan pembelajaran berdiferensiasi, guru tidak harus pergi ke sana ke mari menjangkau siswa satu per satu untuk mengajari materi. Hal tersebut tentu akan membuat guru lelah dan suasana menjadi kacau atau chaos.
Pembelajaran berdiferensiasi tidak dijalankan secara demikian, melainkan guru harus memberi petunjuk kepada siswa untuk melakukan aktivitas guna mencapai tujuan pembelajaran. Selain itu, guru juga mengarahkan rangkaian kegiatan supaya kelas lebih teratur.
3. Pembelajaran Berdiferensiasi Bukan Membentuk Kelompok Homogen
Diciptakannya pembelajaran berdiferensiasi memang bertujuan untuk memenuhi kebutuhan belajar murid sesuai kemampuan mereka. Akan tetapi, bukan berarti bahwa guru harus mengumpulkan murid dengan kemampuan setara di dalam sebuah kelompok yang homogen.
Pemahaman semacam itu termasuk ke dalam miskonsepsi tentang pembelajaran berdiferensiasi. Sejatinya, pembelajaran berdiferensiasi yang efektif dilakukan melalui aktivitas kerja kelompok.
Kemudian kelompok yang disusun mengakomodasi siswa yang kuat pada suatu bidang, tetapi lemah pada bidang yang lain. Sehingga ada proses kerjasama di dalamnya dan saling mendukung satu sama lain.
Baca Juga: Guru Yang Menerapkan Pembelajaran Berdiferensiasi Di Kelasnya Akan Melakukan Hal-Hal Berikut Ini!