Wisnu merupakan dewa yang bergelar shtiti (pemelihara) dan bertugas memelihara serta melindungi berbagai hal ciptaan Brahman (Tuhan Yang Maha Esa).
Informasi Tambahan:
Di dalam ajaran Hindu, Wisnu dipandang sebagai roh suci dan dewa tertinggi sehingga umat Hindu sangat menghormatinya. Bahkan sosoknya juga digambarkan layaknya dewa berkulit hitam-kebiruan, bersenjata cakra, berwahana Burung Garuda, dan memiliki sakti Dewi Sri.
Bukti yang menunjukkan bahwa kerajaan Tarumanegara bercorak agama Hindu Wisnu dapat dilihat melalui benda-benda peninggalan dari kerajaan ini, salah satunya berupa prasasti. Ada beberapa prasasti yang menunjukkan agama yang dianut oleh kerajaan Tarumanegara, antara lain:
Prasasti Ciaruteun
Bukti yang pertama adalah prasasti Ciaruteun berukuran 200 x 150 cm dengan empat baris tulisan berbentuk puisi India dan ditemukan pada masa penjajahan Belanda yaitu tahun 1863.
Isi dari prasasti ini menunjukkan lukisan telapak kaki raja seperti kaki Wisnu yang merupakan dewa tertinggi dalam agama Hindu dan melambangkan kekuasaan Raja Purnawarman. Artinya, kedudukan sang raja diibaratkan sama seperti Dewa Wisnu yaitu sebagai penguasa dan pelindung rakyat.
Prasasti Kebon Kopi
Bukti yang menunjukkan corak agama yang dianut oleh kerajaan Tarumanegara adalah adanya prasasti Kebon Kopi atau prasasti Tapak Gajah yang di permukaannya terdapat pahatan seperti tapak kaki gajah.
Prasasti ini ditemukan pada abad ke-19 ketika melakukan penebangan hutan untuk lahan perkebunan kopi. Sementara isi prasasti menunjukkan cerita tentang gajah yang ditunggangi oleh Raja Purnawarman.