Kunci Jawaban Bahasa Indonesia Kelas 8 Halaman 206, Unsur-unsur Pembangunan Drama Pangeran Mencari Istri

- 6 Februari 2023, 12:20 WIB
Kunci Jawaban Bahasa Indonesia Kelas 8 Halaman 206,  Unsur-unsur Pembangunan Drama Pangeran Mencari Istri
Kunci Jawaban Bahasa Indonesia Kelas 8 Halaman 206, Unsur-unsur Pembangunan Drama Pangeran Mencari Istri /Unsplash.com / @fgiorgio

INFOTEMANGGUNG.COM – Artikel ini akan memberi ulasan mengenai kunci jawaban Bahasa Indonesia kelas 8 halaman 206, unsur-unsur pembangunan drama “Pangeran Mencari Istri”.

Nah, bagi adik-adik yang ingin menjadikan pembahasan teks drama dalam artikel ini sebagai kunci jawaban, ada baiknya jika kamu mempelajari tugas tersebut terlebih dahulu sesuai dengan pemahamanmu. Jika adik-adik menemukan kesulitan, kalian bisa melihat jawabannya di sini untuk dipahami dan pelajari kembali.

Pembahasan soal mengenai Unsur-unsur Pembangunan Drama ‘Pangeran Mencari Istri’ ini diambil/mengacu dari Buku Paket Bahasa Indonesia Kelas 8 SMP Semester 2, kurikulum 2013, Edisi revisi karya E. Kosasih.

Adapun pembahasan Kunci Jawaban Bahasa Indonesia Kelas 8 Halaman 206, Unsur-unsur Pembangunan Drama ‘Pangeran Mencari Istri’ ialah sebagai berikut ini.

Baca Juga: Tekanan Zat dan Penerapannya Dalam Kehidupan: Kunci Jawaban IPA Kelas 8 SMP, Halaman 38-41

Kunci Jawaban Bahasa Indonesia Halaman 206 Kegiatan 8.2 Unsur-unsur Pembangun Drama "Pangeran Mencari Istri".

Unsur-unsur pembangunan drama “Pangeran Mencari Istri" ialah sebagai berikut.

  • Tema : Cinta.

Drama  “Pangeran Mencari Istri” mengisahkan tentang seorang pangeran yang mencari wanita untuk ia jadikan istrinya. Pada awalnya, pangeran tersebut menginginkan sosok wanita yang sempurna. Namun akhirnya ia sadar bahwa memilih pasangan hidup semestinya bukan berdasarkan kesempurnaan, melainkan cinta dan ketulusan.

  • Amanat

Drama “Pangeran Mencari Istri” mengajarkan kita untuk bersyukur atas apa yang sudah kita dapatkan. Apabila kita mengejar kesempurnaan dalam hidup, maka kita akan melewati banyak peluang dan berujung melelahkan juga tanpa hasil. Sebab tidak ada apapun di dunia ini yang sempurna, begitu pula dengan manusia. Ketika kita bisa ‘mencintai’, hati kita akan menerima siapapun atau apapun itu dengan segala kekurangannya.

  • Alur : Maju.

Drama “Pangeran Mencari Istri” menggunakan alur maju, sebab menceritakan peristiwa-peristiwa dengan waktu yang runtut mulai dari awal, tengah sampai akhir.

Baca Juga: Sejarah Angkatan ’45 Sastra Indonesia: Chairil Anwar Sang Pelopor

- Pengenalan cerita ditandai dengan munculnya perkenalan para tokoh. Dalam drama “Pangeran Mencari Istri”, pengenalan ini terjadi di aqal cerita dan ketika pangeran berada di taman istana yang dihampiri oleh seorang pengembara.

Pengenalan cerita dapat diketahui dari kutipan berikut, “Suatu ketika, terdapat sebuah kerajaan yang diperitah seorang raja yang bijaksana. Namanya Raja Henry”

“Raja Henry memiliki seorang anak bernama Pangeran Arthur”.

“Datanglah seorang pemuda pengembara”.

- Konflik awal terjadi ketika Raja Henry ingin segera turun takhta, namun pangeran Arthur belum memenuhi syarat untuk menjadi penerusnya. Bisa dilihat dari kutipan berikut, “Tetapi sayangnya ia belum beristeri. Padahal salah satu syarat untuk menjadi raja di kerajaan itu, pangeran harus memiliki isteri.”

 - Klimaks atau puncak konflik ditandai dengan pangeran Arthur yang bingung dalam memilih calon istri. Ia tidak bisa mendapatkannya karena menginginkan sosok wanita yang sempurna.

Baca Juga: Hustle Culture, Budaya Gila Kerja yang Melanda Generasi Muda

- Konflik mereda atau anti klimaks ditandai ketika Theo, sang pengembara yang membantu pangeran mencari calon istri berhasil menyadarkan pangeran. Bisa dilihat dari kutipan berikut, “Pangeran berkata pada Theo, “Kini aku mengerti. Tak ada manusia yang sempurna. Begitu pula dengan calon isteriku. Yang penting, aku mencintainya dan hatinya baik.”

- Penyelesaian cerita terjadi ketika Theo sang pengembara mengakui siapa ia sebenarnya, “Ia lalu membuka rambutnya yang ternyata palsu”. Ternyata Theo adalah puteri Rosa dari Negeri tetangga. Pangeran Arthur terkejut namun kemudian ia menjadikan Theo sebagai calon istrinya. Mereka menikah dan hidup bahagia.

  • Penokohan

Tokoh utama : Pangeran Arthur, berwatak egois, mudah terpengaruh, kurang menghargai perasaan orang lain, dan mudah menyerah.

Tokoh kedua : Theo/ Putri Rosa, berwatak sabar, baik hati, dan perduli terhadap orang lain.

Tokoh pembantu: Pak Tani dan istrinya, Nelayan dan istrinya, juga pelayan dan istrinya.

  • Latar cerita

Tempat : Istana, taman istana,  rumah nelayan, dan rumah pak tani.

Waktu : Tidak dijelaskan dengan detail, “Suatu ketika ...”

Suasana : Bingung, mengharukan, bahagia.

  • Kesimpulan

Drama “Pangeran Mencari istri” ini memiliki cerita yang menarik, alurnya mudah dimengerti dan memberikan pesan atau amanat yang sangat baik untuk pembaca.

Baca Juga: Belajar SEO: Langkah Penting Menjadi Content Writer, Content Creator, dan Digital Marketing

Daya Tarik cerita ini ada di amanat atau pesan yang disampaikan, bahwa ketika mencari pasangam hidup semestinya bukan berdasarkan kesempurnaan, melainkan cinta dan ketulusan. Namun nyatanya, dalam hidup banyak sekali jutaan orang yang sama seperti pangeran, memandang paras, kepiawaian dan bahkan menuntut kesempurnaan dalam mencari istri maupun suami.

Demikian kunci jawaban Bahasa Indonesia kelas 8 halaman 206, Unsur-unsur Pembangunan Drama Pangeran Mencari Istri. Semoga artikel ini dapat membantu adik-adik dalam proses belajar, ya. Terima kasih sudah menyimak.

#Disclaimer : Artikel ini bertujuan untuk membantu siswa/siswi dalam proses belajar. Kunci jawaban yang tertera bersifat tidak mutlak kebenarannya. Sehingga sangat diharapkan bagi siswa/siswi untuk mencari berbagai referensi lainnya, dan mempelajarinya kembali bersama bimbingan guru maupun orang tua.***

Editor: Septyna Feby

Sumber: Berbagai Sumber


Tags

Artikel Pilihan

Terkait

Terkini

Terpopuler

Kabar Daerah

x