Apa Itu Pembelajaran Literasi Terdiferensiasi?
Apabila membahas tentang pembelajaran literasi terdiferensiasi, maka ada dua kata yang pelru digarisbawahi, yaitu ‘literasi’ dan ‘terdiferensiasi’.
Literasi mengandung makna proses belajar dalam rangka memperoleh informasi dalam bentuk sikap, pengetahuan, dan keterampilan. Setelah diperoleh informasi tersebut, lantas siswa mengolah nilai-nilai dari informasi tadi dan dikomunikasikan dengan kecakapan berbahasa lisan, tulisan, maupun multimedia.
Pembelajaran terdiferensiasi diartikan sebagai pembelajaran yang mengakomodir atau menghimpun kebutuhan siswa. Bapak ibu guru memfasilitasi siswa sesuai dengan kebutuhannya.
Hal ini karena setiap siswa mempunyai karakteristik yang berbeda-beda, oleh karena itu tidak dapat disamaratakan kebutuhannya.
Jadi, pembelajaran literasi terdiferensiasi dapat diartikan sebagai proses pembelajaran di mana siswa memperoleh informasi untuk mengembangkan sikap, pengetahuan, dan keterampilannya sesuai kebutuhan mereka.
Baca Juga: Ketahui Indikator Literasi Digital Beserta Penjelasannya Secara Lengkap
Langkah Menjalankan Praktik Pembelajaran Literasi Terdiferensiasi di SD Inklusif
Bapak ibu guru dapat menjalankan langkah berikut ini untuk mempraktikkan pembelajaran literasi terdiferensiasi di SD inklusif tempat bapak ibu guru mengajar. Langkah-langkahnya yakni sebagai berikut:
1. Menciptakan Lingkungan Belajar yang Mendukung
Lingkungan belajar yang dimaksud dalam uraian ini bukan hanya berkaitan dengan hal-hal fisik seperti posisi meja dan kursi belajar atau perangkat belajar lainnya. Akan tetapi, juga berkaitan dengan aspek psikologis siswa, misalnya menjalin kedekatan yang baik antara guru dengan siswa.
2. Menentukan Kurikulum yang Sesuai dan Berkualitas
Pemerintah menyediakan beberapa kurikulum yang dapat bapak ibu guru terapkan. Pilihlah kurikulum yang sesuai dengan karakteristik siswa di SD inklusif. Maka, ketahui terlebih dahulu apa kebutuhan siswa, kemudian tanamkan pemahaman mengenai materi kepada mereka.
3. Membuat Penilaian yang Dapat Menunjukkan Proses Belajar
Bapak ibu guru perlu membuat penilaian yang bukan hanya menonjolkan nilai, tetapi bisa menunjukkan seberapa berkembang siswa dalam belajar. Hal ini dapat dilakukan dengan pre-test dan post test.