Rangkuman IPA Kelas 8 Bab 7 Tekanan Zat dan Penerapannya, Bisa Dipelajari untuk Persiapan Ulangan Harian/PAS

- 24 Januari 2023, 10:14 WIB
Rangkuman IPA Kelas 8 Bab 7 Tekanan Zat dan Penerapannya
Rangkuman IPA Kelas 8 Bab 7 Tekanan Zat dan Penerapannya /Pexels.com / Andrea Piacquadio/

INFOTEMANGGUNG.COM – Belajar atau mengulas materi tidak harus selalu membaca isi buku paket mata pelajaran secara utuh, sebab bisa juga dilakukan dengan membaca rangkumannya. Artikel ini akan menyajikan rangkuman IPA kelas 8 bab 7 tekanan zat dan penerapannya.

Selain untuk bahan belajar, terkadang rangkuman juga diperlukan sebagai referensi untuk mengerjakan tugas dari bapak atau ibu guru.

Adik-adik kelas 8 yang sedang mempelajari mata pelajaran IPA bab 7 terkait tekanan zat dan penerapannya dapat menyimak pembahasannya di sini.

Artikel ini disusun untuk tambahan bahan belajar, sehingga fungsinya sebagai pelengkap saja. Berikut rangkuman IPA kelas 8 bab 7 tekanan zat dan penerapannya yang dapat dipelajari oleh adik-adik.

Baca Juga: Rangkuman Materi Senam Irama, Pelajari untuk Mengulas Pelajaran di Sekolah atau Persiapan Ulangan

A.) Tekanan Zat Padat

Tekanan diartikan sebagai penyebaran gaya pada luas permukaan suatu benda. Jika gaya yang diberikan bernilai besar, maka tekanannya juga semakin besar. Sementara itu, semakin lebar luas permukaan benda tertentu, maka semakin kecil tekanannya.

Prinsip tersebut apabila dituliskan dalam bentuk persamaan maka menjadi seperti berikut:

P = F/A

di mana:

P = Tekanan (N/m2 atau disebut juga satuan Pascal (Pa))

F = Gaya (Newton)

A = Luas permukaan (m2)

Contoh penerapan tekanan zat padat antara lain:

  1. Kaki yang berjalan di lumpur memiliki jejak yang lebih dalam dibandingkan kaki yang berjalan di tanah biasa.
  2. Paku yang runcing lebih mudah menancap pada benda dibandingkan paku yang tumpul.
  3. Pisau yang tajam lebih mudah untuk memotong benda atau bahan makanan dibandingkan pisau yang tumpul.

B.) Tekanan Zat Cair

Tekanan yang terjadi pada zat cair dipengaruhi oleh massa jenis zat cair, percepatan gravitasi, dan kedalaman atau ketinggian zat cair. Semakin besar nilai massa jenis zat cair atau semakin dalam suatu zat cair, maka semakin besar pula nilai tekanannya.

Rumus tekanan zat cair yaitu sebagai berikut:

P = p.g.h

di mana:

P = Tekanan (N/m2)

p (rho) = Massa jenis zat cair (kg/m3)

g = Percepatan gravitasi (m/s2)

h = Tinggi zat cair (m)

Contoh penerapan tekanan zat cair di antaranya:

  1. Air di bendungan yang semakin tinggi semakin besar tekanannya.
  2. Tekanan hidrostatis pada infus pasien di rumah sakit.
  3. Tekanan hidrostatis pada batas maksimum kedalaman penyelam, sebab jika menyelam terlalu dalam tekanannya semakin besar dan menghancurkan tubuh.

Baca Juga: Rangkuman Materi PKN Kelas 10 Bab 4 Hubungan Struktural dan Fungsional Pemerintah Pusat dan Daerah

C.) Bejana Berhubungan

Hukum bejana berhubungan: “Jika bejana berhubungan diisi zat cair sejenis dalam keadaan seimbang, maka permukaan zat cair akan berada pada satu bidang sejajar (datar).” Hukum ini tidak berlaku apabila:

  1. Bejana diisi oleh zat cair tidak sejenis.
  2. Bejana digoyang-goyangkan.
  3. Salah satu kaki pipa merupakan pipa kapiler.
  4. Bejana memperoleh tekanan berbeda.

Penerapan hukum bejana berhubungan dapat ditemui pada:

  1. Air di dalam kendi.
  2. Air di dalam teko.
  3. Pembuatan DAM.
  4. Menara penampung air.

D.) Prinsip Pascal

Hukum Pascal: “Tekanan yang diberikan pada zat cair dalam ruang tertutup akan diteruskan ke segala arah dengan sama besar.” Secara matematis, Prinsip Pascal dirumuskan seperti berikut:

F1/A1 = F2/A2

di mana:

F1 = Gaya pada tabung 1

A1 = Luas permukaan pada tabung 1

F2 = Gaya tabung 2

A2 = Luas permukaan pada tabung 2

Contoh penerapannya yaitu:

  1. Dongkrak hidrolik
  2. Rem hidrolik
  3. Mesin pengangkat mobil
  4. Kempa hidrolik

Baca Juga: Rangkuman Materi Kerajinan Berbasis Media Campuran: Jenis, Bahan, dan Contoh

E.) Hukum Archimedes

Pada Hukum Archimedes berlaku: “Suatu benda yang dicelupkan ke dalam zat cair akan mendapat gaya angkat yang sebanding dengan volume zat cair yang dipindahkan benda itu.” Secara matematis, hal tersebut dapat dituliskan sebagai berikut:

w' = w - Fa

di mana:

Fa = Gaya apung atau gaya ke atas (N)

w = Gaya berat benda di udara (N)

w’ = Gaya berat benda di dalam air (N)

Selain rumus di atas, gaya apung juga dapat dituliskan seperti ini:

Fa = p.g.V

di mana:

p (rho) = Massa jenis zat cair (kg/m3)

g = Percepatan gravitasi (m/s2)

V = Volume benda yang tercelup atau volume zat cair yang dipindahkan (m3)

F.) Tekanan Udara

Tekanan udara di permukaan laut rata-rata sebesar 1 atm atau 76 cmHg. Semakin rendah suatu tempat, makin besar tekanannya. Sedangkan, semakin tinggi suatu tempat, makin rendah tekanannya. Setiap kenaikkan 10 m tekanan udara berkurang sebesar 1 mmHg.

Baca Juga: Kunci Jawaban IPA Kelas 9 Semester 2 Halaman 45-49, Simak Pembahasan Lengkapnya di Artikel Ini!

G.) Hukum Boyle

Berdasarkan Hukum Boyle, hasil kali tekanan dengan volume suatu gas adalah tetap asal suhu zat tetap. Secara matematis, Hukum Boyle dapat dituliskan seperti ini:

P1.V1 = P2.V2

di mana:

P1 = Tekanan pertama (atm)

V1 = Volume pertama (m3)

P2 = Tekanan kedua (atm)

V2 = Volume kedua (m3)

Penerapan Hukum Boyle dapat ditemukan pada:

  1. Aktivitas memompa ban sepeda.
  2. Penggunaan obat nyamuk semprot.
  3. Penggunaan hairspray.

Demikian ulasan tentang rangkuman IPA kelas 8 bab 7 tekanan zat dan penerapannya yang dapat dipelajari, baik untuk persiapan ulangan atau mengerjakan tugas. Pembahasan ini hanya sebagai referensi, sehingga siswa bisa mengeksplorasi lebih luas.***

Disclaimer: INFOTEMANGGUNG.COM tidak mengizinkan artikel dicopy paste atau dilakukan sindikasi dengan alasan apapun. Artikel ini hanya pelengkap, pembaca dapat mengeksplorasi sumber lainnya yang relevan.

Editor: Siti Juniafi Maulidiyah

Sumber: 55scienceclass


Tags

Artikel Pilihan

Terkait

Terkini

Terpopuler

Kabar Daerah