Sedangkan saat melihat dekat, otot siliar akan melakukan relaksasi. Lensa mata menjadi lebih cembung dan disebut berakomodasi maksimum.
2. Mata normal seperti Badu dapat membentuk bayangan tepat pada retina. Berbeda dengan Roni yang menderita rabun dekat atau hipermetropi. Bayangan yang terbentuk oleh lensa mata Roni akan jatuh di depan retina.
Kondisi Roni akan membutuhkan lensa mata megatif atau cekung yang bisa membua tbayangan jatuh tepat pada retina. Mata normal Badu menjadi kabur penglihatannya saat mencoba kacamata Roni karena lensa tambahan (kacamata) menyebabkan bayangan benda tidak dapat jatuh di retina.
3. Hal tersebut akibat lensa cembung yang membiaskan cahaya secara mengumpul. Di mana lensa cekung membiaskan cahaya secara menyebar.
4. Tinggi badan yang diketahui hanyalah dari ujung kaki hingga mata. Cermin berada 80 cm dari lantai (di atas meja).
Jadi tinggi dari lantai ke bagian bawah cermin adalah BD = 80 cm. Sementara ujung atas cermin adalah BE = 80 + 30 (tinggi cermin datar) = 11 cm. Tinggi orang dari ujung kaki hingga mata adalah BA = 150 cm.
Baca Juga: Kunci Jawaban IPA Kelas 8 Semester 2 Halaman 78 tentang Sistem Pernapasan Manusia
Hukum pemantulan tinggi yang disebut DA sama tingginya dengan CD. Sehingga perhitungannya adalah: Tinggi DA = BA - BD = 150 – 80 = 70 cm. Sehingga DA = CD = 70 cm.
Dari gambar terlihat bahwa tinggi CA = 2 dan CD = 2, dengan DA = 140 cm. Dengan begitu tinggi BC dapat diperoleh seperti berikut: Tinggi BC = BA – DA = 10 cm.
Tinggi BF = BD – BC = 80 – 10 = 70 cm.