Ia mengaku senang mengikuti program ini lantaran banyak pengalaman yang ia dapatkan. Diantaranya belajar lintas bahasa, mengunjungi tempat bersejarah, dan wisata yang ada di Thailand Selatan.
“Saya juga dapat berkenalan dengan dosen di Thaksin University, bersilaturahmi dengan Bapak Konsulat RI di Songkhla beserta jajaranya, guru di Hatyai Wittayakarn school,” ujar dosen yang punya hobi memasak itu.
Mengenai budaya, Luthfa menjelaskan, budaya di Thailand amat bagus. Menurutnya, warga Thailand religius serta ramah pada orang lain.
“Baik dosen maupun mahasiswa atau masyarakat ramah. Tidak ada budaya menyalakan klakson jika macet. Kotanya bersih dan orangnya taat pada aturan,” tutur Dr. Luthfa.
Baca Juga: Kemendikbudristek Memperbaharui Skema Matching Fund agar SMK Memenuhi Kebutuhan Industri
Dosen yang beralamat di Desa Payang RT 02 RW 04 itu berharap semoga bahasa Indonesia dapat diminati di segala penjuru dunia, dan BIPA bisa semakin disukai.
Secara khusus ia berharap semoga ilmu yang dia berikan bisa bermanfaat bagi mahasiswa dan siswa baik di Thaksin University dan sekolah HatYai Wittiayakarn.***