Network
INFOTEMANGGUNG.COM – Membuat laporan kegiatan membaca buku merupakan kegiatan yang sama seperti merangkum atau meringkas buku yang sudah kamu baca. Dalam artikel ini akan dibahas bagaimana cara membuat laporan membaca buku, beserta contohnya.
Sebelum membuat laporan kegiatan membaca buku, hal pertama yang harus kamu lakukan adalah memilih buku yang ingin kamu baca dan dibuat laporannya. Kemudian, baca buku tersebut secara fokus dan benar-benar memahami isinya.
Membuat laporan kegiatan membaca buku, bisa dibedakan menjadi dua macam yaitu: laporan kegiatan membaca buku fiksi dan laporan kegiatan membaca buku non-fiksi.
Baca Juga: Dalam Menilai Pemahaman Murid, Pendidik Sebaiknya Melibatkan Murid untuk Merefleksi Pemahaman Mereka
Pada hakikatnya cara membuat laporan kegiatan membaca buku fiksi dan non-fiksi adalah sama. Kamu bisa menyimak langkah-langkah berikut:
- Menentukan buku bacaan (fiksi atau non fiksi)
- Mencantumkan identitas buku
- Membahas bab dan sub bab dari buku
- Menuliskan informasi penting dari buku
- Menuliskan tanggapan atau pertanyaan jika perlu
Mari kita bahas satu-persatu tentang cara membuat laporan kegiatan membaca buku berdasarkan langkah-langkah di atas:
1. Menentukan Buku Bacaan (Fiksi atau Non Fiksi)
Langkah awal sebelum membuat laporan kegiatan membaca buku adalah, kamu harus menentukan terlebih dahulu buku bacaan apa yang ingin kamu baca dan buatkan laporannya.
Jenis buku fiksi atau non fiksi, serta judulnya apa?
Sesuaikan dengan kemampuanmu dan waktumu dalam membaca, lebih aman jangan memilih buku yang terlalu tebal untuk dibuatkan laporan. Karena, selain dapat menghabiskan banyak waktu, dikhawatirkan juga fokus pembahasan pada laporan tersebut tidak terlalu efektif.
Tetapi, kesanggupan tersebut tergantung pada kamu. Jika kamu merasa mampu membaca buku yang tebal untuk dijadikan laporan, maka itu lebih baik.
Baca Juga: Trikon Adalah Gagasan Ki Hajar Dewantara untuk Merdeka Belajar
2. Mencantumkan Identitas Buku
Langkah selanjutnya dalam membuat laporan kegiatan membaca buku adalah mencantumkan identitas buku. Fungsinya, selain memberikan informasi tentang asal-usul buku, juga sebagai apresiasi terhadap penulis dan bukunya.
Identitas buku yang perlu dicantumkan, seperti: judul buku, penulis, asal penerbit, kota tempat buku diterbitkan, dan tahun terbit buku. Identitas buku dicantumkan di awal susunan laporan.
3. Membahas Bab dan Sub Bab dari Buku
Setelah mencantumkan identitas buku, langkah selanjutnya wajib membahas bab dan sub bab dari buku. Cara untuk menulis bagian ini, bisa dengan berbagai cara, bisa ditulis ke dalam bentuk tabel atau dengan cara seperti meresensi buku, tanpa menggunakan kolom atau tabel.
Pada bagian ini, pembuat laporan harus membahas per bab dari isi buku, misalnya pada Bab I, terdapat kalimat atau pernyataan yang menarik maka hal itulah yang harus dibahas.
4. Menuliskan Informasi Penting dari Buku
Bagian ini sangat penting untuk dicantumkan. Jika di setiap bab ada yang menarik, maka cara penulisannya bisa mencantumkan lokasi di bab berapa, kemudian dituliskan ulasan yang menarik tersebut.
5. Menuliskan Tanggapan atau Pertanyaan jika Perlu
Sebenarnya bagian ini tidak wajib (opsional), boleh dicantumkan ataupun tidak dicantumkan juga tidak apa-apa, tergantung dari penulis laporan.
Biasanya, tanggapan lebih sering dicantumkan daripada pertanyaan. Pada bagian ini, penulis laporan menanggapi terhadap buku yang sudah dibacanya apakah recommended atau tidak.
Setelah menyimak tentang langkah-langkah cara membuat laporan kegiatan membaca buku. untuk lebih jelasnya kamu bisa perhatikan contoh laporan kegiatan membaca buku berikut:
Baca Juga: Basa Ngoko Alus Ing Ngisor Iki Kang Panulise Bener Yaiku ?
Demikianlah pembahasan mengenai cara membuat laporan kegiatan membaca buku. Semoga pembahasan kali ini bisa membantumu dalam menyusun laporan kegiatan membaca buku. Happy reading.***
