Orang-orang yang menyaksikan siaran YouTube juga melepas identitasnya secara sementara. Pada saat menonton, identitasnya adalah sebagai penonton atau penikmat siaran.
Mereka juga memiliki kemungkinan terpengaruh dengan apa yang YouTuber sampaikan, entah itu terkait gagasan, gaya hidup, dan sebagainya.
Maka dari itu, konsep kegiatan YouTuber dapat dikategorikan sebagai sosialisasi sekunder. Sebab di sana orang-orang berkumpul dengan ‘identitas baru’.
Demikian ulasan jawaban dari soal kemukakan analisis Anda mengapa konsep sosialisasi kegiatan dari YouTuber tersebut dapat dikategorikan dalam sosialisasi sekunder. Referensi ini bersifat terbuka, sehingga bisa dilengkapi dengan referensi pendukung lainnya.***
Disclaimer: INFOTEMANGGUNG.COM tidak mengizinkan artikel dicopy paste atau dilakukan sindikasi dengan alasan apapun.