2. Menumbuhkan Rasa Percaya Diri
Setiap anak memiliki kemampuan yang berbeda dalam mengerjakan sesuatu atau memecahkan masalah. Tapi dengan membimbingnya untuk berproses sendiri, anak tersebut akan menjadi lebih percaya diri.
Meskipun hasilnya mungkin tidak sama dengan yang lain, setiap usaha perlu dihargai agar anak merasa yakin akan kemampuannya yang membuatnya percaya diri.
3. Memberi Dukungan dan Fasilitas untuk Berpikir Kritis
Ini bisa dilakukan dengan memberikan soal cerita yang disertai dengan informasi lengkap. Anak akan terlatih untuk mencari jawaban dengan sabar dan teliti dengan memperhatikan berbagai informasi yang diterimanya.
Anak-anak jadi terbiasa memperhatikan banyak hal yang bisa membantunya untuk menemukan jawaban atas permasalahan yang dihadapinya.
4. Membiasakan Mengeluarkan Pendapat dan Bertanya
Anak-anak harus dibiasakan tidak takut untuk bertanya jika tidak mengerti dan juga berani mengeluarkan pendapat jika diinginkan. Cara ini bisa dilakukan dengan membuka komunikasi antara guru dengan murid.
Guru bisa menggunakan cara bertanya ‘Mengapa’ dan ‘Bagaimana’ agar anak terbiasa mencari jawaban, berani menjawab, memberikan pendapat, sehingga terbiasa berpikir kritis.
Baca Juga: Jawaban Soal Bagaimana Metakognisi Dapat Membantu Peserta Didik Berpikir Kritis di Kelas?
Dari pembiasaan ini anak-anak akan bisa menjelaskan dengan relevan dan akurat, atas semua kesimpulan yang dibuatnya.
Karena sudah terbiasa berpikir kritis, percaya diri mengemukakan pendapat, berani bertanya jika tidak mengerti, sehingga saat membuat kesimpulan, dirinya mempunyai dasar atau alasan yang kuat.