Sepanjang Hayatnya Beliau Tidak Hanya Fasih Berbahasa Melayu Tetapi Juga Jawa, Simak Selengkapnya di SIni

- 6 Desember 2022, 13:37 WIB
Sepanjang Hayatnya Beliau Tidak Hanya Fasih Berbahasa Melayu Tetapi Juga Jawa, Simak Selengkapnya di SIni
Sepanjang Hayatnya Beliau Tidak Hanya Fasih Berbahasa Melayu Tetapi Juga Jawa, Simak Selengkapnya di SIni /pexels.com/Andy Barbour/

INFOTEMANGGUNG.COM - Sepanjang hayatnya beliau tidak hanya fasih berbahasa melayu tetapi juga Jawa adalah soal yang akan ditemui dalam mata pelajaran Pendidikan Agama Islam.

Soal tentang ini akan membahas sebagian dari materi tentang perkembangan sejarah agama Islam di Indonesia.

Pembahasan berfokus pada perkembangan ulama atau tokoh yang berperan dalam penyebaran agama Islam.

Baca Juga: Jika Satuan Pendidikan Membutuhkan Data Tambahan, Data Manakah yang Dapat Digunakan

 

Pelajari materi yang ada dengan baik supaya bisa mengerjakan soal-soalnya dengan mudah.

Namun, jika memerlukan referensi lain bisa menyimak contoh jawaban beserta pembahasannya berikut ini.

Soal

Sepanjang hayatnya beliau tidak hanya fasih berbahasa melayu tetapi juga Jawa, Siam (Thailand), Hindi, Arab, dan Persia. Namun, karya tulisnya menggunakan Bahasa Melayu. Beliau adalah?

a. Mbah Sholeh Darat

b. Muhammad Arsyad

c. Bukhari al-Jauhari

d. Syekh Hamzah Fansuri

e. KH Dahlan Tremas

Jawaban

Jawabannya yang paling tepat ada pada pilihan d yaitu Syekh Hamzah Fansuri.

Dikenal juga dengan nama Hamzah al Fansuri, sosok ini tinggal di daerah yang menjadi pusat pendidikan Islam di bagian Aceh Selatan.

Persia dan Arab dipandang sebagai bahasa penting di abad ke-16. Saat itu, ada satu dialek bahasa Melayu yang dianggap unggul dan berkembang di daerah Barus

Baca Juga: Tujuan Diadakannya Perencanaan Berbasis Data adalah, Kunci Jawaban Post Test Modul 2

Dialek ini bersanding dengan Malaka dan Pasai. serta digunakan cukup banyak orang

Oleh sebab itu, bahasa Melayu yang dipakai di tulisan-tulisan Hamzah Fansuri bisa dianggap sebagai contoh terbaik dari ragam bahasa Melayu.

Hamzah al Fansuri kala itu memang sudah menguasai berbagai bahasa selain Melayu.

Sosok ulama itu menguasai bahasa Jawa, Siam (Thailand), Hindi, Arab, dan Persia.

Namun, tampaknya alasan Hamzah tidak menggunakan bahasa lain yang ia kuasai adalah karena kondisi masyarakat saat itu yang menganggap bahasa Melayu lebih baik.

Dengan demikian maka tulisan-tulisan Hamzah bisa semakin mudah dikenal luas oleh masyarakat.

Itulah ulasan soal sepanjang hayatnya beliau tidak hanya fasih berbahasa melayu tetapi juga Jawa yang bisa dijadikan sebagai referensi tambahan.

Kini mempelajari materi ini akan semakin menyenangkan dengan semakin beragamnya wawasan yang dimiliki.

Jawaban setiap orang mungkin tidak serupa tetapi pada dasarnya membahas hal yang sama dan bisa dijadikan sebagai wawasan tambahan.

Baca Juga: Berikut Adalah Perencanaan Program yang Membutuhkan Biaya, Kecuali

Perbedaanya hanya ada pada teknik penyampaian yang dipilih dan pilihan kata-kata yang digunakan.***

Disclaimer:

Jawaban yang telah dipaparkan di atas tidaklah bersifat mutlak dan masih bisa dikembangkan lebih lanjut melaui diskusi bersama teman atau ahli di bidangnya.

Dilarang untuk melakukan copy paste atau sindikasi terhadap artikel ini.

 

Editor: Siti Juniafi Maulidiyah

Sumber: kemdikbud.go.id


Tags

Artikel Pilihan

Terkait

Terkini

Terpopuler

Kabar Daerah