Perasaan empati tidak serta-merta muncul dalam diri manusia. Seseorang membutuhkan waktu yang cukup panjang untuk bisa merasakan empati.
Oleh karena itu, empati dapat dilatih sedini mungkin. Misalnya dengan mengajari anak untuk berbelas kasih dengan sesama temannya.
Hal itu bisa dimulai dengan bersimpati kepada temannya di saat teman tersebut sedang bersedih. Ajarkan anak untuk menjadi pendengar ketika temannya tengah bersedih atau berduka.
Perasaan empati juga bisa ditumbuhkan dengan menjalin komunikasi terhadap seseorang yang sedang ditimpa musibah. Dalam kondisi tersebut, sisi emosional akan dibangkitkan sehingga mampu menempatkan posisi di orang yang sedang ditimpa musibah itu.
INFOTEMANGGUNG.COM tidak mengizinkan artikel ini dicopy paste atau dilakukan sindikasi dengan alasan apapun.
Misalnya, ajak anak untuk berdonasi ke panti asuhan atau kepada korban bencana alam.
Di dalam Kurikulum Merdeka, empati sangat berkaitan erat dengan elemen kepedulian. Seorang peserta didik bisa menunjukkan tindakan peduli jika di dalam dirinya ada perasaan empati.
Kepedulian adalah wujud tindakan atas empati yang sesorang miliki. Jadi, perlu menumbuhkan empati terlebih dahulu supaya muncul kepedulian.
Elemen ini penting dalam menunjang kemandirian peserta didik ke depannya. Itulah mengapa elemen ini dimasukkan sebagai elemen pokok dalam Kurikulum Merdeka.