Pemikiran komputer yang mencakup dekomposisi penting diasah sejak anak usia sekolah untuk menyiapkan generasi cerdas serta kompeten.
Di era reformasi, atau society 5.0. manusia banyak berada di dunia digital yang penuh dengan IoT (Internet of Things, Artificial Intelligence dan Big Data.
Dekomposisi pada Computational Thinking
Dekomposisi di computational thinking ialah tahapan awal yang mencobamemecahkan suatu masalah kompleks ke dalam bagian kecil sederhana supaya lebih gampang dipahami serta diolah agar masalah diselesaikan.
Jika tidak didekomposisi, maka masalah rumit yang kompleks sulit dipahami dan diselesaikan.
Teknik memecahkan masalah dimulai dengan mengamati suatu masalah kompleks, lalu diuraikan sehingga problem yang sulit bisa jauh lebih gampang dipahami dan ditangani.
Banyak masalah terjadi dalam kegiatan pembelajaran di sekolah. Tiap problem, cara penyelesaiannya berbeda, menurut besar kecilnya. Analisis masalah berbagai aspek dilakukan untuk mendasari pemikiran, membimbing diri sampai ke titik akhir.
Langkah teknik memecahkan masalah ialah analisis masalah supaya dapat terurai jadi beberapa bagian lebih kecil lalu memparalelkan masalah kecil itu agar selesai dengan efektif dan efisien kemudian di sintesis, atau digabungkan lagi jadi masalah kompleks yang sudah ada solusinya.
Contoh Penerapan Teknik Memecahkan Masalah di Sekolah
Mengingat pentingnya, computational thinking diharapkan dapat diintegrasikan di aktivitas pembelajaran, termasukpada kurikulum merdeka. Computational thinking telah diintegrasikan ke pelajaran matematika, bahasa Indonesia, IPAS di SD.
Di kegiatan pembelajaran, teknik memecahkan masalah ialah alat ampuh memandu pelaksanaan proyek serta tugas dengan teratur.