Sejarah Singkat Pendidikan di Indonesia, Bapak Ibu Guru dan Pelajar Layak Tahu

- 18 November 2022, 14:22 WIB
Sejarah Singkat Pendidikan di Indonesia, Bapak Ibu Guru dan Pelajar Layak Tahu
Sejarah Singkat Pendidikan di Indonesia, Bapak Ibu Guru dan Pelajar Layak Tahu /Pexels/Pixabay/

Pada masa penjajahan Jepang (1942-1945), sistem diubah. Bahasa Indonesia menjadi bahasa resmi menggantikan bahasa Belanda. Sistem pendidikan juga diintegrasikan dengan penghapusan kelas sosial di pendidikan.

Masa belajar juga diubah: SD jadi 6 tahun, dan masing-masing 3 tahun untuk SMP dan SMA. Tetapi pendidikan di Indonesia zaman Jepang jauh lebih jelek. Guru dan murid dialihkan bagi keperluan perang Jepang.

Di zaman Belanda tahun ajaran 1940/1941 jumlah SD ada 17.848 tetapi tahun 1944/1945 jadi 15.069. Selain itu, orientasi pendidikan juga sangat mengacu dan dipakai untuk keperluan Jepang. 

Setelah Indonesia merdeka, tahun 1947 dibentuklah Panitia Penyelidik Pengajaran RI dengan 52 anggota.  Panitia meninjau masalah pendidikan mulai Taman Kanak-kanak atau TK sampai jenjang perguruan tinggi. 

Panitia menyarankan program wajib paling tidak 10 tahun. Pemerintah menerima saran dan menyusun struktur serta sistem pendidikan baru dengan tujuan mendidik anak jadi warga negara yang berguna.

Prinsip yang dianut oleh pendidikan di Indonesia ialah demokrasi, kemerdekaan, dan keadilan sosial. Ada empat tingkatan yaitu pendidikan rendah, disusul menengah pertama serta atas dan juga  pendidikan tinggi

Baca Juga: Contoh Soal UAS/ PAS Sejarah Peminatan Kelas 12 Semester 1 dengan Jawaban

Pelajar pendidikan rendah diajarkan dasar-dasar membaca, menulis serta berhitung. Dari tingkatannya, lama pendidikan sekolah rakyat (dasar) 6 tahun, sekolah lanjutan 3 sampai 6 tahun, sekolah industri 3 sampai 6 tahun lalu perguruan tinggi 3 sampai 6 tahun.

Di Orde Lama, ada 3 kali perubahan kurikulum pendidikan di Indonesia. Pertama tahun 1947 sampai 1949, kedua, tahun 1952 sampai 1960 dan ketiga, tahun 1960 sampai1964. 

Kurikulum di masa Orde Lama ditujukan untuk menguatkan karakter kebangsaan yang ditujukan politik ideologi kekuasaan Presiden Soekarno.

Pada masa Orde Baru, kurikulum ditujukan untuk memperkuat ideologi Pancasila serta pembangunan. Di masa Orba, pergantian kebijakan kurikulum terjadi 4 kali yaitu 1968, 1975, 1984, dan 1994.

Halaman:

Editor: Rian Dwi Atmoko

Sumber: formadiksi.um.ac.id


Tags

Artikel Pilihan

Terkait

Terkini

Terpopuler

Kabar Daerah