Baca Juga: Jawaban Soal Jelaskan Sejarah Sebagai Ilmu Diakronis!
Jawaban
a. Teori tabula rasa dan teori negatif
Pembahasan
Teori tabula rasa menganggap jika anak terlahir dalam keadaan kosong yang tidak memiliki ide bawaan dari lahir sehingga dapat diisi sesuai keinginan pendidik dengan pengetahuan dan wawasan.
Sedangkan teori Negatif mengibaratkan anak seperti kertas yang telah penuh dengan coretan sehingga pendidikan seperti apapun tidak dapat diterima.
Ki Hajar Dewantara tidak serta merta percaya dengan kedua teori tersebut dan terciptalah teori konvergensi yang merupakan penggabungan dari keduanya.
Dalam teori tersebut, Ki Hajar Dewantara mengibaratkan setiap anak seperti kertas yang sudah terisi dengan tulisan namun masih samar dan belum jelas arti dan maksudnya.
Dalam hal ini, pendidik bertugas untuk membantunya menebalkan dan memperjelas dengan tuntunan yang baik agar arti dan tujuannya dapat terlihat jelas.
Teori konvergensi ini mengakui adanya bakat dan potensi manusia sejak lahir dan dapat dikembangkan. Dalam perkembangan dan pertumbuhan murid, teori konvergensi membagi menjadi dua faktor yaitu bakat bawaan dan lingkungan.
Dari penjelasan mengenai teori konvergensi dari Ki Hajar Dewantara tersebut dapat disimpulkan bahwasanya guru sebagai salah satu unsur utama dalam pendidikan di sekolah harus dapat menuntun, merawat, memelihara dengan menerapkan pendidikan yang berpihak pada anak agar memiliki budi pekerti luhur.
Baca Juga: Jawaban Soal Untuk Mengetahui Ketimpangan Distribusi Pendapatan dapat Dilihat Dalam Kurva