Akan tetapi, bukan berarti kapasitas diri itu tidak bisa ditingkatkan. Melalui pengembangan diri, seseorang (termasuk guru) bisa menaikkan kapasitas dirinya.
Mereka bisa menemukan hal-hal baru yang ternyata mampu mereka lakukan dan sanggup dijalankan. Misalnya, kapasitas diri dalam menyusun strategi pembelajaran atau menyelesaikan masalah.
2. Melatih Keterampilan Diri
Tujuan pengembangan diri dan gerak yang berikutnya adalah melatih keterampilan diri. Sebagai seorang guru, tentunya kemampuan inteligensi saja tidak cukup.
Guru juga perlu memiliki keterampilan yang berguna dalam menghadapi tantangan di masa kini dan mendatang. Keterampilan itu bisa berupa softskill serta hardskill.
Contoh keterampilan softskill yaitu keterampilan berkomunikasi yang efektif, keterampilan beradaptasi dengan lingkungan baru, serta keterampilan mengatur waktu secara efisien.
Keterampilan hardskill adalah keterampilan mengoperasikan komputer, menjalankan program atau software yang ada di komputer, serta keterampilan menganalisis data.
3. Melatih Responsivitas terhadap Perubahan
Zaman yang cepat berubah menuntut siapapun untuk bisa mengimbangi perubahan tersebut. Tidak terkecuali bagi guru yang bertindak sebagai pendidik.
Dunia pendidikan di masa sekarang telah berkembang begitu pesat dan sudah cukup banyak melibatkan teknologi. Maka dari itu, melalui pengembangan diri dan gerak, reponsivitas terhadap perubahan dapat terlatih.
Responsivitas yang dimaksud dapat berupa sikap yang ditunjukkan ketika menghadapi perubahan. Dapat pula berupa tindakan untuk menyesuaikan diri dengan perkembangan zaman.