Network
Berpikir strategis dapat diartikan sebagai sebuah pola pikir yang matang dan detail terkait efisiensi mencapai tujuan, dalam hal ini adalah perubahan transformatif dalam pembelajaran.
Sedangkan menguatkan lingkaran pengaruh adalah sebuah konsep tindakan yang menyadari bahwa perubahan yang sifatnya transformatif tidak bisa dilakukan individual, melainkan perlu keterlibatan atau partisipasi dari pihak-pihak lain yang relevan.
Dalam kaitannya dengan pembelajaran, maka berpikir strategis dan menguatkan lingkaran pengaruh sebagai guru penggerak dapat diartikan sebagai seberapa efektif upaya Bapak/Ibu guru dalam mempengaruhi orang di sekitar untuk turut mendukung transformasi pembelajaran.
Sederhananya, bagaimana strategi Bapak/Ibu guru dalam mengajak atau mempengaruhi orang-orang untuk aktif berpartisipasi dalam mencapai perubahan transformatif yang Bapak/Ibu harapkan.
Ini diibaratkan, Bapak/Ibu guru penggerak adalah seorang pengemudi di dalam lingkaran pengaruh, maka Bapak/Ibu guru punya kendali untuk melakukan pengaturan.
Khususnya terkait ke arah mana kendaraan akan melaju termasuk tingkat kecepatannya yang semuanya dapat Bapak/Ibu jangkau.
Dengan kata lain, berpikir strategis dan menguatkan lingkaran pengaruh dapat diartikan bagaimana Bapak/Ibu menanamkan pengaruh kepada sekitar, untuk turut membantu menjadi agen perubahan ke arah yang Bapak/Ibu inginkan.
Bisa dimulai dengan mengomunikasikan inisiatif atas perubahan, menanamkan kepercayaan hingga memantik rasa ingin kolaborasi untuk mencapai tujuan perubahan transformatif tadi, sehingga semakin kuat pengaruh, maka ketercapaian tujuan semakin mudah didapatkan.
Jadi itulah tadi pembahasan yang dapat diberikan terkait pernyataan berpikir strategis dan menguatkan lingkaran pengaruh sebagai guru penggerak merupakan suatu yang penting. Lantaran guru penggerak memegang kemudi untuk mengarahkan pada perubahan yang transformatif.***
