Sebelumnya Bagaimana Cara Anda Merumuskan Tujuan Pembelajaran Apakah Cara Tersebut Masih Dapat Digunakan?

- 7 November 2022, 22:01 WIB
Platform Merdeka Mengajar Banyak Diakses Guru di Daerah 3T, Kemendikbudristek Sudah Ada 100 Ribu Akun
Platform Merdeka Mengajar Banyak Diakses Guru di Daerah 3T, Kemendikbudristek Sudah Ada 100 Ribu Akun /Pexels.com / Ivan Samkov/

INFOTEMANGGUNG.COM - Tulisan ini untuk menanggapi adanya pertanyaan sebelumnya bagaimana cara Anda merumuskan tujuan pembelajaran apakah cara tersebut masih dapat digunakan?

Dalam proses pembelajaran peran guru amat penting ketika akan melakukan kegiatan belajar di kelas.

Seorang guru haruslah sudah mempersiapkan diri, terutama mengetahui tujuan pembelajaran yang akan disampaikan.

 

Jangan sampai ketika mengajar justru malah tidak mengetahui apa yang menjadi tujuannya mengajar dan apa yang harus diajarkan.

Oleh karena itu, seorang guru perlu menyusun tujuan pembelajaran yang dijabarkan dan didetailkan dalam rencana pelaksanaan pembelajaran atau disingkat dengan RPP.

Baca Juga: Mana yang Merupakan Metode Pembelajaran Mendukung Merdeka Belajar Abad 21? Ini Penjelasannya

Saat penyusunan RPP ini pun seorang guru perlu memperhatikan kompetensi dasar, penggunaan kata kerja operasional, dan ada satu elemen yang diukur.

Dengan begitu, RPP yang disusun akan jadi lebih terstruktur, membantu siswa mendapatkan pengetahuan baru, dan ada ilmu yang dikuasai siswa.

 

Sebelumnya bagaimana cara Anda merumuskan tujuan pembelajaran apakah cara tersebut masih dapat digunakan lagi setelah mengetahui pentingnya menyusun RPP ini?

Nah, agar dapat membantu para guru dalam menyusun RPP, ada empat hal pokok yang perlu diperhatikan saat merumuskan tujuan pembelajaran.

Keempat hal ini di antaranya Audience, Behavior, Condition, dan Degree. Adapun penjelasannya bisa disimak di bagian bawah ini.

1. Audience

Audience di sini diartikan sebagai siswa yang menjadi subjek pembelajaran atau yang melakukan proses belajar dan objek pembelajaran atau yang diarahkan oleh guru.

Jadi, pada dasarnya, dalam proses belajar mengajar, audience atau siswa inilah yang jadi sentral ketika merumuskan tujuan pembelajaran.

Baca Juga: Simak Uraian dari Apa yang Dimaksud Nota Debit di Akuntansi

2. Behavior

Maksud behavior ini adalah sikap atau perilaku apa yang akan dilakukan oleh siswa ketika proses belajar mengajar berlangsung.

Umumnya penentuan behavior ini dituliskan dalam bentuk kata kerja operasional, seperti membaca, menelaah, memahami, menuliskan, mempraktikkan, ataupun lainnya.

 

Dalam penulisan tujuan pembelajaran tentang behavior ini pun diusahakan hanya ada satu kata kerja operasional yang dilakukan siswa. Tujuannya, agar siswa bisa fokus terhadap aktivitas belajar yang dilakukan saat itu.

3. Condition

Hal ini berkaitan dengan keadaan yang akan dialami siswa baik sebelum dan sesudah kegiatan belajar mengajar berlangsung. Keadaan ini juga menjadi salah satu indikator yang harus diperhatikan guru saat menentukan tujuan pembelajaran.

Perumusan condition ini biasanya menggunakan indikator pertanyaan seperti aktivitas apa yang akan dilakukan siswa agar tujuan pembelajaran tercapai. Penulisan condition ini ditulis menggunakan kata kerja.

4. Degree

Degree di sini diartikan sebagai perbandingan antara kondisi siswa sebelum mengikuti proses belajar mengajar dan kondisi setelahnya.

Baca Juga: Inilah Cara dan Persyaratan Balik Nama Motor Bekas, Dijamin Proses Cepat Selesai

Hal ini juga berarti alat untuk mengukur pemahaman siswa terhadap materi yang telah disampaikan guru. Termasuk di dalamnya apakah siswa memiliki pengetahuan baru ataupun ada hal baru yang dikuasainya.

Apabila ada perubahan kondisi siswa baik setelah maupun sebelum mengikuti pembelajaran, itu berarti tujuan pembelajaran yang telah dirumuskan di awal berhasil tercapai.

Sebelumnya bagaimana cara Anda merumuskan tujuan pembelajaran apakah cara tersebut masih dapat digunakan dan masih relevan dengan empat hal pokok di atas?

Kalau masih relevan dan hal tersebut juga menjadi perhatian guru ketika menyusun tujuan pembelajaran, maka perumusan tersebut bisa dilanjutkan.

Sebaliknya, jika tidak relevan atau justru masih jauh dari hal tersebut, berarti perlu merumuskan ulang tujuan pembelajaran.

Jadi, demikianlah penjelasan mengenai pertanyaan sebelumnya bagaimana cara Anda merumuskan tujuan pembelajaran apakah cara tersebut masih dapat digunakan lagi atau tidak.***

 

Editor: Rian Dwi Atmoko

Sumber: blog.kejarcita.id


Tags

Artikel Pilihan

Terkait

Terkini

Terpopuler

Kabar Daerah

x