3 Prinsip Coaching Guru Penggerak Pada Kurikulum Merdeka Belajar Membedakan dengan Mentoring dan Konseling

- 29 Oktober 2022, 07:06 WIB
3 Prinsip Coaching Guru Penggerak di Kurikulum Merdeka Belajar
3 Prinsip Coaching Guru Penggerak di Kurikulum Merdeka Belajar /Pexels.com/ Pixabay/

INFOTEMANGGUNG.COM-Prinsip coaching guru penggerak yang menjadi arahan Kemdikbud sangat berbeda dengan mentoring dan konseling. Pernyataan ini kerap mengemuka belakangan terkait pembelajaran dengan memakai Kurikulum Merdeka Belajar.

Mengapa demikian? Apakah sebenarnya perbedaan prinsipil yang ada pada prinsip coaching guru penggerak yang membedakannya dengan model mentoring atau konseling?

Supaya bisa mengerti mengenai hal tersebut, maka ada baiknya jika Anda meluangkan waktu untuk mencermati uraian di bawah ini dengan seksama.

Baca Juga: Merdeka Mengajar Apk Download Wajib Diketahui Guru! Sudah Menjangkau Daerah 3T

Tidak lain karena di sini telah diberikan uraian pembahasan tentang pernyataan tersebut, yang dapat dipakai sebagai referensi dalam meningkatkan pemahaman terkait prinsip coaching guru penggerak dalam Kurikulum Merdeka Belajar sesuai arahan Kemdikbud, sebagai berikut:

Pernyataan:

Prinsip coaching guru penggerak yang menjadi arahan Kemdikbud sangat berbeda dengan mentoring dan konseling.

Pembahasan:

Untuk dapat memahami pernyataan di atas, maka pertama sebelum mengenali prinsip coaching guru penggerak di Kurikulum Merdeka Belajar, maka harus lebih dahulu mengenal definisinya.

Baca Juga: Merdeka Mengajar Apk Download Wajib Diketahui Guru! Sudah Menjangkau Daerah 3T

Hal tersebut karena dengan memahami definisi, maka seorang akan dapat menerka maksud atau poin penting yang ada pada suatu hal, yang dalam hal ini adalah prinsip coaching guru penggerak.

Secara sederhana coaching guru penggerak dapat diartikan sebagai model pembelajaran yang menekankan pada kolaborasi yang berpusat pada solusi, di mana seorang guru berperan penting sebagai fasilitator.

Guru berupaya untuk membangun komunikasi dengan siswa sehingga mereka mengalami peningkatan dalam kemampuan belajar, mendapatkan pengalaman nyata yang otentik, dan bisa bertumbuh dengan sendirinya.

Hal tersebut merujuk pada pergertian dasar coaching menurut ahli yang berbunyi:

Coaching adalah sebuah proses kolaborasi yang berfokus pada solusi, berorientasi pada hasil dan sistematis, di mana coach memfasilitasi peningkatan atas performa kerja, pengalaman hidup, pembelajaran diri, dan pertumbuhan pribadi dari coachee (Grant, 1999).

Perbedaan Prinsip Coaching Guru Penggerak dengan Mentoring dan Konseling

Dari pembahasan di atas maka dapat diketahui karakteristik dasar pada prinsip coaching guru penggerak, yang membedakannya dengan mentoring dan juga konseling. Perbedaan tersebut ada pada sejumlah aspek di antaranya:

1. Berdasarkan aspek tujuan

Pada prinsip coaching guru penggerak siswa diarahkan untuk melakukan penyelesaian atas permasalahan sendiri dengan memaksimalkan potensi.

Jelas ini berbeda dengan mentoring yang memposisikan guru untuk membagikan pengalaman supaya siswa dapat menjadi pedoman bagi siswa untuk mengembangkan diri.

Demikian pula dengan konseling yang mana guru aktif dalam memberikan bantuan atau solusi bagi siswa dalam melakukan pemecahan masalah yang tengah dihadapinya.

2. Ditinjau dari Aspek Hubungan

Pada prinsip coaching guru penggerak, dapat dipahami bahwa guru memiliki hubungan setara dengan siswa pada saat pengambilan keputusan. Ini karena sifatnya guru hanya memberikan arahan semata.

Berbeda dengan mentoring yang menempatkan guru sebagai seorang yang lebih berpengalaman, ataupun juga dengan konseling di mana guru berperan sebagai seorang ahli dan siswa hanya sebagai seorang yang memerlukan solusi.

3. Dari Segi Keahlian

Dapat dikatakan bahwa pada prinsip coaching guru penggerak terkait keahlian ini sangat sederhana. Lantaran coach atau pelatih bisa berasal dari siapa saja, mulai dari guru, keluarga, teman dekat, atau siapapun.

Ini tidak didapatkan pada prinsip mentoring dan konseling. Pasalnya mentor pada kegiatan mentoring haruslah orang yang berpengalaman dalam suatu bidang yang menjadi permasalahan.

Demikian halnya dengan konseling di mana seorang konselor haruslah mumpuni atau ahli dalam bidang tertentu untuk dapat memberikan solusi pada siswa yang membutuhkannya.

Dengan hal ini maka potensi siswa untuk mengembangkan diri melalui prinsip coaching guru penggerak barangkali akan lebih optimal dibandingkan dengan prinsip pembelajaran lainnya.

Baca Juga: Adakah Cara Instal Aplikasi Merdeka Mengajar di iPhone yang Gampang? Berikut Penjelasannya

Itulah tadi pembahasan yang dapat diberikan terkait pernyataan prinsip coaching guru penggerak yang menjadi arahan Kemdikbud sangat berbeda dengan mentoring dan konseling. Tidak lain karena ketiganya memiliki perbedaan dari segi tujuan, aspek hubungan, dan juga keahlian. ***

Disclaimer: Pembahasan ini disusun semata-mata untuk referensi belajar mengenai prinsip coaching guru penggerak sesuai kurikulum Merdeka Belajar. Ini sifatnya terbuka dan dapat dikembangkan dengan versi lain yang lebih relevan.

Editor: Rian Dwi Atmoko

Sumber: sekolah.penggerak.kemdikbud.go.id


Tags

Artikel Pilihan

Terkait

Terkini

Terpopuler

Kabar Daerah