Network
Bhinneka Tunggal Ika merupakan semboyan negara Indonesia yang artinya “meskipun berbeda-beda, tetapi tetap satu jua”. Semboyan itu melambangkan keragaman atau heterogenitas yang dimiliki oleh bangsa Indonesia.
Masyarakat yang homogen artinya masyarakat yang keragamannya minim, atau bahkan tidak ada keragaman sama sekali. Keragaman dalam hal ini bisa berupa keragaman budaya, suku, agama, maupun ras.
Maka, anak atau murid yang berada dalam lingkungan tersebut juga tidak mengenal keragaman atau heterogenitas. Padahal, murid perlu dikenalkan mengenai keanekaragaman. Mengapa begitu?
Sebab, bisa jadi suatu hari nanti murid tersebut keluar dari wilayah lingkungannya. Entah untuk menuntut ilmu, bekerja, ataupun urusan lainnya.
Dikhawatirkan, murid akan mengalami keterasingan saat berada di lingkungan yang heterogen. Sementara, keragaman merupakan hal yang lumrah ditemui di lingkungan masyarakat.
Oleh karena itu, guru perlu mengenalkan murid pada konsep heterogen supaya mereka bisa beradaptasi di lingkungan yang beragam.
Adaptasi ini juga menyangkut perihal saling menghormati dan saling menghargai supaya tercipta lingkungan yang rukun.
Itulah alasannya guru disarankan untuk menjalankan atau mengambil tema projek Bhinneka Tunggal Ika untuk mengatasi studi kasus lingkungan yang homogen. Maka, perlahan murid akan mengenal budaya, agama, suku, ataupun ras yang ada di Indonesia.
Baca Juga: Post Test Modul 7: Bu Mega adalah Guru Bahasa Inggris di SMP untuk Asesmen Menulis
