Setiap Anak Memiliki Kemampuan dan Kebutuhan yang Berbeda-beda, Begini Cara Menyikapinya

- 19 Oktober 2022, 19:07 WIB
Setiap anak memiliki kemampuan dan kebutuhan yang berbeda-beda
Setiap anak memiliki kemampuan dan kebutuhan yang berbeda-beda /pexels.com/Iqwan Alif/

INFOTEMANGGUNG.COM - Setiap anak memiliki kemampuan dan kebutuhan yang berbeda-beda, karena itu sistem pengajarannya juga tidak bisa disamakan.

Setiap manusia memiliki keunikannya sendiri, termasuk dalam bakat dan minatnya. Gaya belajar setiap anak juga tidak sama. Untuk menyikapinya, guru harus mampu memfasilitasi aneka gaya belajar tersebut.

Anak yang gaya belajarnya kinestetik pasti tidak betah duduk lama hanya mendengarkan pelajaran dan ingin lebih banyak bergerak.

Gaya belajar visual akan membuat anak lebih suka melihat contoh dari video atau praktek langsung di hadapannya.

Baca Juga: Seorang Guru Nampak Kebingungan Saat Mengajar di Kelas yang Peserta Didiknya Beragam, Apa yang Harus Dilakukan

Secara kemampuan, anak yang kemampuan berhitungnya tinggi mungkin kurang bagus di bidang seni. Sebaliknya anak yang bakat seninya tinggi mungkin tidak suka banyak olahraga.

Memaksakan anak dengan standar yang sama akan membuat anak menjadi malas, kehilangan semangat sehingga dapat memicu banyak dampak negatif.

Setiap anak memiliki kemampuan dan kebutuhan yang berbeda-beda, lalu bagaimana cara guru menyikapi hal ini? Penerapan yang paling umum adalah dengan membuat pembelajaran kelompok. Sesuai dengan gaya belajarnya.

Secara umum para siswa bisa dibagi menjadi tiga kelompok belajar, yaitu: visual, audio, dan kinestetik. Setelah itu baru diseimbangkan, misalnya dengan sifat dan fasilitas pendukung yang ada.

Tugas yang diberikan bisa sama, namun setiap kelompok boleh menggunakan cara yang berbeda sesuai dengan kebutuhan mereka. Ada yang memanfaatkan internet, riset dari buku, atau metode lain.

Lokasi belajar juga bisa disesuaikan. Boleh di dalam kelas dengan menyatukan beberapa meja, boleh dilakukan di luar kelas asalkan tertib.

Baca Juga: Isu Murid Apa yang Saat ini Menjadi Perhatian Ibu dan Bapak? Ternyata Ini Jawabannya

Tugas yang dipresentasikan juga diserahkan gayanya pada masing-masing kelompok. Boleh menggunakan benda dasar seperti karton, gambar, dan sejenisnya.

Namun tidak dilarang menggunakan slide atau papan tulis. Tergantung cara yang sesuai dengan gaya belajar mereka. Nanti guru bisa memberikan masukan atas hasil yang diberikan.

Kesulitannya barangkali terkendala dengan waktu belajar. Gaya belajar seperti ini mungkin membutuhkan waktu lebih untuk berdiskusi.

Untuk mengatasinya bisa dilakukan pembagian bahasan kecil dari topik utama yang dipelajari. Jadi pada setiap pertemuan hanya membahas satu bahasan kecil sesuai waktu yang tersedia.

Baca Juga: Umpan Balik Seperti apa yang Pernah Ibu Bapak Guru Lakukan dalam Pembelajaran? Semestinya 3 Kali Dilakukan

Termasuk pemberian tugas dan bobotnya. Semuanya disesuaikan dengan waktu dan bahasan kecil. Agar setiap tugas selesai dalam satu pertemuan.

Setiap anak memiliki kemampuan dan kebutuhan yang berbeda-beda, tapi para guru bisa menyikapinya dengan membuat kelompok belajar. Disesuaikan dengan gaya belajar masing-masing siswa.***

Editor: Rian Dwi Atmoko

Sumber: gurusiana.id


Tags

Artikel Pilihan

Terkait

Terkini

Terpopuler

Kabar Daerah

x