INFOTEMANGGUNG.COM - Teman-teman, kita akan membahas pertanyaan kasus di sebuah PT BASCHA Sebuah perusahaan multinasional yang memiliki manajer pemasaran. Dalam kasus di atas apakah ada indikasi hambatan komunikasi yang efektif ditinjau dari perbedaan bahasa.
Kasus Komunikasi di PT BASCHA: Hambatan Komunikasi Efektif karena Perbedaan Bahasa
PT BASCHA adalah sebuah perusahaan multinasional yang menghadapi tantangan serius dalam hal komunikasi antar manajer dari latar belakang budaya dan bahasa yang berbeda. Manajer pemasaran berasal dari Perancis, sementara manajer keuangan berasal dari Indonesia.
Ternyata keduanya mengalami kesulitan dalam mengekspresikan pendapat mereka dalam bahasa Inggris, yang menyebabkan salah paham dan kesulitan dalam mendukung kebijakan perusahaan.
Soal:
Kasus di sebuah PT BASCHA Sebuah perusahaan multinasional yang memiliki manajer pemasaran.
Sebuah perusahaan multinasional yang memiliki manajer pemasaran dan manajer keuangan yang berasal dari dua negara berbeda.
Manajer pemasaran dari Perancis sedangkan manajer keuangan dari Indonesia. Kedua manajer kurang bisa mengekspresikan pendapat dalam bahasa Inggris sehingga seringkali mengalami salah paham dan kesulitan untuk mendukung kebijakan perusahaan.
Komunikasi sudah dicoba melalui e-mail tetapi tetap dibutuhkan komunikasi tatap muka agar dapat memahami pesan tersebut karena terkait anggaran.
Namun kedua manajer tersebut terlihat tidak serius mendengarkan pendapat masing-masing karena saat bertemu tetapi sibuk dengan pekerjaan masing-masing.
A) Dalam kasus di atas apakah ada indikasi hambatan komunikasi yang efektif ditinjau dari perbedaan bahasa.
Jawabannya:
A) Indikasi Hambatan Komunikasi Efektif Ditinjau dari Perbedaan Bahasa
Dalam kasus di atas, jelas terdapat beberapa indikasi hambatan komunikasi yang efektif yang ditinjau dari perbedaan bahasa. Berikut adalah analisis rinci mengenai hambatan-hambatan tersebut:
Keterbatasan Bahasa:
Penjelasan: Kedua manajer memiliki keterbatasan dalam berkomunikasi dalam bahasa Inggris, yang merupakan bahasa kerja mereka. Ini menciptakan hambatan dalam menyampaikan ide dan pendapat secara jelas dan akurat.
Indikator: Kesulitan dalam memahami pesan yang disampaikan melalui email dan dalam percakapan tatap muka.
Salah Paham dan Misinterpretasi:
Penjelasan: Ketidakmampuan untuk mengekspresikan pendapat dengan jelas dalam bahasa Inggris menyebabkan salah paham dan misinterpretasi antara kedua manajer. Pesan yang disampaikan mungkin tidak diterima dengan cara yang dimaksudkan.
Indikator: Kesulitan untuk mendukung kebijakan perusahaan karena sering terjadi salah paham.
Kurangnya Fokus pada Komunikasi Tatap Muka:
Penjelasan: Meski komunikasi tatap muka telah diupayakan, kedua manajer terlihat tidak serius dalam mendengarkan pendapat masing-masing, yang menunjukkan kurangnya keterlibatan dan fokus selama interaksi. Ini memperburuk masalah komunikasi yang sudah ada.
Indikator: Ketidakseriusan dalam mendengarkan saat bertemu tatap muka, dengan kedua manajer sibuk dengan pekerjaan masing-masing.
Kesenjangan Budaya:
Penjelasan: Selain perbedaan bahasa, perbedaan budaya antara Perancis dan Indonesia mungkin juga mempengaruhi cara komunikasi dan persepsi kedua manajer terhadap interaksi satu sama lain.
Setiap budaya memiliki cara komunikasi yang berbeda, yang bisa menjadi sumber kebingungan dan salah paham.
Indikator: Perbedaan dalam etiket komunikasi, gaya berbicara, dan cara menyampaikan kritik atau pendapat.
Solusi untuk Mengatasi Hambatan Komunikasi
Pelatihan Bahasa:
Menyediakan pelatihan bahasa Inggris intensif bagi kedua manajer untuk meningkatkan kemampuan komunikasi mereka. Ini akan membantu mereka mengekspresikan pendapat dengan lebih jelas dan memahami satu sama lain dengan lebih baik.
Pelatihan Antarbudaya:
Mengadakan pelatihan tentang komunikasi antarbudaya untuk membantu kedua manajer memahami dan menghargai perbedaan budaya masing-masing. Ini bisa mencakup pelatihan tentang etiket komunikasi, gaya manajemen, dan cara menyelesaikan konflik.
Fasilitator atau Mediator:
Menggunakan fasilitator atau mediator yang terampil dalam komunikasi lintas budaya untuk memfasilitasi pertemuan dan memastikan bahwa pesan disampaikan dan dipahami dengan benar. Mediator dapat membantu mengklarifikasi pesan dan mengurangi kemungkinan salah paham.
Teknologi Pendukung:
Menggunakan alat komunikasi tambahan seperti penerjemah otomatis atau aplikasi terjemahan waktu nyata untuk membantu menjembatani kesenjangan bahasa. Meski tidak sempurna, alat ini dapat membantu meningkatkan pemahaman dasar.
Konsentrasi Selama Pertemuan:
Menerapkan aturan selama pertemuan tatap muka, seperti mematikan perangkat elektronik yang tidak relevan dan fokus sepenuhnya pada diskusi. Ini akan meningkatkan kualitas komunikasi dan memastikan bahwa kedua pihak mendengarkan dan memahami satu sama lain.
Kesimpulan: Kasus di PT BASCHA menunjukkan bagaimana perbedaan bahasa dan budaya dapat menjadi hambatan serius dalam komunikasi efektif antara manajer dari latar belakang yang berbeda.
Dengan mengidentifikasi dan mengatasi hambatan ini melalui pelatihan bahasa, pelatihan antarbudaya, penggunaan fasilitator, teknologi pendukung, dan peningkatan fokus selama pertemuan, perusahaan dapat meningkatkan komunikasi dan kolaborasi antar manajer, sehingga mendukung pencapaian tujuan perusahaan.
Demikianlah jawaban kasus di sebuah PT BASCHA Sebuah perusahaan multinasional yang memiliki manajer pemasaran. Semoga bisa bermanfaat.***
Disclaimer:
Jawaban yang tertera di atas sifatnya tidak mutlak. Jawaban tersebut bersifat terbuka sehingga bisa dieksplorasi lagi lebih lanjut.