Pengertian Transaksi Downstream dan Upstream dalam Laporan Keuangan Akuntansi

21 Januari 2024, 18:44 WIB
Downstream dan upstream /pixabay @elf-moondance/

 

INFOTEMANGGUNG.COM – Ada banyak perusahaan yang melakukan akuisi atau investasi terhadap saham perusahaan lain. Tujuanya supaya bisa menciptakan ikatan antar perusahaan.

Baca Juga: Proses Amortisasi dalam Laporan Keuangan Akuntansi untuk Investor

Dampak positif dari akuisi adalah pembelian dan penjualan persediaan bisa terjadi secara langsung.

Setiap transaksi dari dalam perusahaan juga bisa terjadi secara reguler maupun pada saat tertentu.

Transaksi Downstream dan Upstream

Tanpa melihat frekuensi dari setiap transaksi bisa terjadi pada masing-masing perusahaan.

Setiap penjualan dari persediaan antar investor dan investee membutuhkan prosedur akuntansi khusus. Supaya bisa meyakinkan waktu tepat untuk bisa mengakui pendapatan.

Ada sebauh prinsip akuntansi yang sangat perlu untuk digarisbawahi.

“Pendataan tidak bisa diakui hingga pendapatan dihasilkan. Setiap pendapatan bisa dihasilkan saat entitas benar-benar mengalami keuntungan secara substantif.”

Setiap penjualan persediaan kepada pihak yang tidak memiliki hubungan.

Pengakuan pendapatan terjadi saat adanya transaksi dan hasilnya tidak perlu dipermasalahkan. Kecuali bila ada beberapa hal khusus yang membatasinya.

Setiap proses yang menghasilkan laba dari setiap penjualan antar pihak yang berhubungan tidak bisa dijelaskan secara jelas.

Maka dari itu hubungan antara investor dan investee dari penjualan barang bisa ditangguhkan pada bagian persediaan. Selama persediaan itu masih ada di tangan pembeli.

Dengan begitu proses untuk menghasilkan laba dianggap belum lengkap di awal penjualan.

Metode akuntansi yang tepat adalah pengakuan pendapatan yang ditangguhkan hingga proses transfer persediaan telah selesai dan bisa dibuktikan.

Maka dari itu saat investor menerapkan metode ekuitas, pelaporan laba bisa terikat dengan cara transfer intra perusahaan yang ditangguhkan.

Sehingga pada akhirnya setiap barang yang berpindah dan diterima pembeli luar tidak memiliki keterkaitan dengan perusahan.

Bila persediaan telah dikonsumsi hingga hasis selama operasional atau dijual kembali kepada pihak luar yang tidak berkaitan.

Maka penjualan awal telah diselesaikan, laba kotor bisa diakui secara penuh.

Transaksi antar perusahaan yang memiliki hubungan dengan transaksi ada dua jenis, yaitu transaksi downstream dan upstream.

Transaksi downstream adalah penjualan suatu item dari pihak investor ke investee.

Dalam metode ekuitas, arah penjualan intra perusahaan tidak berpengaruh pada saldo investasi, saat pengaruh yang signifikan tidak ada.

Penjualan upstream adalah penjualan suatu item dari pihak investee ke investor. Dalam transaksi ini keuntungan belum bisa direalisasikan di dalam persediaan akhir.

Itu terjadi saat ditangguhkan hingga seluruh item yang ada di persediaan bisa digunakan maupun dijual ke pihak luar yang tidak memiliki hubungan.

Baca Juga: Kelebihan Biaya dalam Laporan Keuangan untuk Investor Materi Akuntansi

Sekian ulasan tentang transaksi downstream dan upstream. ***

Dapatkan informasi terbaru terkait dunia pendidikan dengan bergabung di grup telegram kami. Mari bergabung di Grup Telegram dengan cara klik tombol dibawah ini:

Kamu juga bisa request kunci jawaban atau info lainnya dengan topik pendidikan.

Editor: Siti Juniafi Maulidiyah

Sumber: Scrib.com @Bizitzanarin

Tags

Terkini

Terpopuler