INFOTEMANGGUNG.COM - Proses adopsi terhadap teknologi diperlukan adanya tahapan, coba Anda jelaskan tahapan adopsi dan penggunaan TIK, dan menurut Anda apakah tahapan proses adopsi teknologi di Indonesia sudah tepat?
Pada Era di mana teknologi menjadi tulang punggung perubahan, proses adopsi terhadap inovasi digital menjadi landasan utama bagi perkembangan.
Memahami tahapan-tahapan yang mendasari adopsi dan penggunaan Teknologi Informasi dan Komunikasi (TIK) adalah kunci untuk mengarahkan langkah ke depan.
Baca Juga: 10 Contoh Pemanfaatan Teknologi dalam Pembelajaran, Jawaban dari Pertanyaan di Era Digital Saat Ini
Dalam artikel ini, kita akan membahas secara mendalam mengenai tahapan-tahapan krusial dalam proses adopsi TIK, serta refleksi terhadap kesesuaian tahapan tersebut dengan realitas adopsi teknologi di Indonesia.
Apakah proses adopsi teknologi di Indonesia sudah tepat mengikuti landasan tahapan yang diperlukan? Mari kita telaah bersama.
Soal
Proses adopsi terhadap teknologi diperlukan adanya tahapan, coba Anda jelaskan tahapan adopsi dan penggunaan TIK, dan menurut Anda apakah tahapan proses adopsi teknologi di Indonesia sudah tepat?
Jawaban dan Pembahasan
Proses adopsi dan penggunaan Teknologi Informasi dan Komunikasi (TIK) melibatkan beberapa tahap, yakni:
1. Tahap Pertama (Emerging/Muncul)
Pada tahap ini, sekolah baru mulai menggunakan TIK secara awal. Mereka memulai dengan investasi dalam infrastruktur TIK, baik dalam bentuk perangkat keras maupun perangkat lunak.
2. Tahap Kedua (Applying/Menerapkan)
Di sini, sekolah telah memahami kontribusi dan upaya penerapan TIK dalam manajemen sekolah dan pembelajaran.
3. Tahap Ketiga (Infusing/Menanamkan)
Tahap ini memerlukan upaya untuk mengintegrasikan TIK ke dalam kurikulum sekolah. Sekolah sudah menerapkan teknologi komputer di laboratorium, kelas, dan bagian administrasi.
4. Tahap Keempat (Transforming/Transformasi)
Pada tahap ini, sekolah berusaha merencanakan dan memperbaharui organisasi mereka secara lebih kreatif.
Menurut saya, proses adopsi teknologi di Indonesia mengikuti tahapan-tahapan tersebut, namun terkendala oleh kurangnya kecepatan dalam pemahaman. Salah satu contohnya terlihat pada tahap penerapan, di mana pentingnya pemahaman sebelum menggunakan teknologi menjadi hal yang belum optimal.
Adopsi teknologi bukan sekadar langkah mekanis, melainkan evolusi yang melibatkan pemahaman mendalam, integrasi holistik, dan inovasi berkelanjutan.
Meskipun Indonesia telah mengalami perkembangan dalam menerapkan tahapan adopsi TIK, tantangan pemahaman yang lambat memperlambat laju progres.
Namun, perjalanan ini memperlihatkan kesungguhan untuk bertransformasi. Diperlukan langkah lebih lanjut dalam mendalami manfaat teknologi sebelum implementasi.
Dengan demikian, Indonesia bisa bergerak maju secara lebih cepat dan merata dalam memanfaatkan potensi TIK.
Mari terus memperkuat fondasi adopsi teknologi ini agar perubahan nyata dapat dirasakan di segala lini kehidupan.***