Buatlah Essay Mengenai Dampak dari Merebaknya Covid-19 dengan Meningkatnya Kasus Percobaan dan atau Bunuh Diri

20 November 2023, 10:17 WIB
Buatlah Essay Mengenai Dampak dari Merebaknya Covid-19 dengan Meningkatnya Kasus Percobaan dan atau Bunuh Diri /Pexels.com /Romka/

INFOTEMANGGUNG.COM – Berikut inilah jawaban buatlah essay mengenai dampak dari merebaknya Covid-19 dengan meningkatnya kasus percobaan dan atau bunuh diri.

Buatlah essay mengenai dampak dari merebaknya Covid-19 dengan meningkatnya kasus percobaan dan atau bunuh diri ini penting untuk mengetahui permasalahan tersebut.

Pertanyaan tersebut menjelaskan tentang dampak yang terjadi dari merebaknya kasus Covid-19.

Baca Juga: Alat atau Mesin untuk Menganalisa Jawaban Pada LJK Disebut, Simak Ternyata Alat Ini Jawabannya

Salah satu dampak yang ditimbulkan akibat Covid-19 adalah Kasur percobaan bunuh diri di berbagai daerah.

Alasannya karena mereka tidak mampu lagi untuk menghadapi kehidupan yang penuh krisis, dan berbagai mata pencarian hilang.

Tentu, alasan ini masuk akal karena ketika merebaknya Covid-19 semua aktivitas diluar rumah harus dihentikan oleh pemerintah.

Di artikel ini, kita akan membahas Buatlah Essay mengenai dampak dari merebaknya Covid-19 dengan meningkatnya kasus percobaan dan atau bunuh diri.

Untuk teman-teman yang masih bingung untuk membuat essay, berikut ini kami sajikan jawaban lengkapnya.

Soal

Buatlah essay mengenai dampak dari merebaknya Covid-19 dengan meningkatnya kasus percobaan dan atau bunuh diri.

Jawaban

Pendahuluan

Pandemi Covid-19 merupakan masalah global sejak Desember 2019 hingga saat ini tahun 2021.

Pandemi adalah penyebaran penyakit baru ke seluruh dunia menurut kematian, yang dilaporkan ke WHO (WHO,2021).

Dan untuk kasus di Indonesia sampai dengan 28 Maret 2021, ada 1.496.085 kasus yang terkonfirmasi, dan 40.449 kematian yang di laporkan ke kemenkes RI. (Kementrian Kesehatan RI, 2021)

Pandemi Covid-19 sangat berdampak pada bidang social, ekonomi dan pendidikan.
Salah satu dampak pandemi Covid-19 pada bidang social ekonomi yaitu tingginya angka Pemutusan Hubungan Kerja (PHK) (McIntyre, et al, 2020).

Menurut CNBC Saat ini di Indonesia ada 2.084.593 pekerja yang dirumahkan dan 538.385 orang yang kehilangan pekerjaan dari 31.444 perusahaan atau UMKM yang terdampak Covid-19 data pada bulan April 2020 dari Kementrian ketenagakerjaan.

Dan pada tingkat global sudah ada 195 juta orang yang kehilangan pekerjaan, data di ambil dari Organisasi Buruh Internasional (CNBC,2020).

Tingginya angka PHK disebabkan oleh kebijakan pemerintah yaitu Pembatasan Sosial Berskala Besar (PSBB) maupun berskala kecil, social distancing, karantina wilayah dll.

Yang menyebabkan lambatnya laju pertumbuhan ekonomi membuat perusaan harus mengambil langkah mengurangi karyawan untuk menekan angka kerugian.

Pembahasan

Pandemi Covid-19 membuat banyak perubahan dalam bidang ekonomi dan sosial.

Kebijakan pemerintah mengenai PSBB, karantina wilayah, social distancing, dan isolasi mandiri mempengaruhi lambatnya laju perekonomian sehingga menyebabkan 31.444 perusahaan memberhentikan pekerja atau UMKM yang terpaksa harus tutup karna ketidaksesuaian pendapatan dengan penghasilan. (CNBC,2019).

Pandemi yang tidak dapat diprediksi dan belum mendapatkan kepastian seputar keselamatan publik, serta informasi yang salah tentang Covid-19 (terutama di media sosial) seringkali dapat mempengaruhi kesehatan mental seseorang termasuk depresi, kecemasan, dan stres traumatis (Cheung et al. ., 2008; Zandifar dan Badrfam, 2020).

Selain itu, masalah terkait pandemi seperti jarak sosial, isolasi dan karantina, serta dampak sosial dan ekonomi juga dapat memicu mediator psikologis seperti kesedihan, kekhawatiran, ketakutan, kemarahan, gangguan, rasa bersalah, ketidakberdayaan, kesepian, dan kegugupan.

Ini adalah ciri-ciri umum dari penderitaan kesehatan mental yang akan dialami banyak individu selama dan setelah pandemi (Ahorsu et al., 2020; Banerjee, 2020; Cheung et al., 2008; Xiang et al., 2020).

Kesimpulan

Merebaknya Covid-19 telah membawa dampak yang mendalam pada kesehatan mental masyarakat, tercermin dari peningkatan kasus percobaan dan bunuh diri.

Faktor ekonomi, isolasi sosial, ketidakpastian, dan akses terbatas terhadap layanan kesehatan mental semuanya berkontribusi terhadap kondisi ini.

Untuk mengatasi tantangan ini, diperlukan upaya kolaboratif dan komprehensif agar masyarakat dapat pulih secara fisik dan mental, serta membangun ketahanan psikologis yang kuat di masa depan.

DAFTAR PUSTAKA

Assri, B. C. (2020). Kebijakan Luar Negeri Amerika Serikat terhadap.

Carmen Cecilia Caballero-Domínguez, M. P.-V.-A. (2020). Suicide risk during the lockdown due tocoronavirus disease (COVID-19) in Colombia.

Catherine K. Ettman, B., Salma M. Abdalla, M. M., & Gregory H. Cohen, M. M. (2021). Prevalence of Depression Symptoms in US Adults Before and During the COVID- 19 Pandemic.

Danuta Wasserman, M. I. (2020).Adaptation of evidence-based suicide prevention strategies during and after the COVID-19 pandemic.

Dayle Burnett, V. E.-I. (2020). Time Trends of the Public’s Attention Toward Suicide During

Baca Juga: Hal yang Harus Dilakukan Saat Terjadi Kesalahan Mengisi Data atau Jawaban Pada LJK Adalah, Lihat Langkahnya

Jadi, itulah jawaban essay mengenai dampak dari merebaknya Covid-19 dengan meningkatnya kasus percobaan dan atau bunuh diri.***

 

Disclaimer:

Kebenaran jawaban diatas tidak mutlak. Jawaban diatas dapat dieksplorasi lebih lanjut oleh teman-teman.

Dapatkan informasi terbaru terkait dunia pendidikan dengan bergabung di grup telegram kami. Mari bergabung di Grup Telegram dengan cara klik tombol dibawah ini:

Kamu juga bisa request kunci jawaban atau info lainnya dengan topik pendidikan.

Editor: Siti Juniafi Maulidiyah

Sumber: akper-manggala.e-journal.id

Tags

Terkini

Terpopuler