Contoh Kegiatan MPLS Taman Kanak-kanak / TK yang Berkesan Menggunakan Permainan Edukatif dan Interaktif

10 Juli 2023, 11:23 WIB
Contoh Kegiatan MPLS Taman Kanak-kanak / TK yang Berkesan Menggunakan Permainan Edukatif dan Interaktif /Pexels.com / RDNE Stock project/

INFOTEMANGGUNG.COM - Ingin tahu bagaimana cara mengisi kegiatan yang menarik, seru, dan edukatif serta interaktif pada Masa Pengenalan Lingkungan Sekolah untuk jenjang Taman Kanak-kanak/TK? Simak artikel berikut.

Masa Pengenalan Lingkungan Sekolah (MPLS) di Taman Kanak-kanak (TK) adalah periode yang penting bagi anak-anak baru untuk beradaptasi dengan lingkungan sekolah dan membangun hubungan dengan teman sekelas serta guru.

Selama MPLS, terdapat berbagai kegiatan dan permainan seru yang biasa dilakukan untuk mengenalkan anak-anak pada suasana sekolah dan memfasilitasi interaksi sosial mereka.

Baca Juga: 10 Contoh Caption Twibbon Instagram Menarik dan Penuh Semangat untuk Meramaikan Kegiatan MPLS 2023

Hal itu bertujuan agar anak-anak dapat merasakan kebahagiaan, kenyamanan, dan ketertarikan pada lingkungan sekolah serta teman-teman yang baru saja dikenalnya. Selain itu, permainan interaktif juga bertujuan untuk melatih otak dan fungsi motorik pada anak.

Contoh Kegiatan dan Permainan MPLS TK

Berikut adalah beberapa contoh kegiatan dan permainan yang umum dilakukan selama MPLS:

1. Perkenalan Nama: Guru memperkenalkan dirinya dan meminta anak-anak untuk memperkenalkan diri dengan menyebutkan namanya satu per satu. Ini membantu anak-anak mengenal satu sama lain dan menciptakan suasana yang akrab di antara mereka.

2. Bermain Permainan Saling Kenal: Guru dapat memfasilitasi permainan seperti "Siapa Aku?" atau "Bingo Nama" di mana anak-anak harus menebak nama teman sekelasnya atau mengisi kartu bingo dengan nama teman sekelas.

3. Berkeliling Sekolah: Anak-anak diajak berkeliling sekolah untuk mengenali ruang kelas, perpustakaan, ruang bermain, kamar mandi, dan area lainnya. Mereka juga diajak untuk mengenali pos-pos penting seperti kantor kepala sekolah dan ruang guru.

4. Kegiatan Seni dan Kerajinan: Anak-anak dapat terlibat dalam kegiatan seni dan kerajinan sederhana seperti mewarnai gambar, membuat tangan dari kertas, atau membuat gambar dengan pola dasar. Ini membantu mereka berkreasi dan merasa bangga dengan hasil karyanya.

5. Permainan Aktif: Guru dapat mengadakan permainan fisik seperti lomba lari, estafet, atau permainan kelompok lainnya. Ini membantu anak-anak memperoleh kebugaran fisik, meningkatkan koordinasi motorik, dan mempererat hubungan sosial mereka melalui kerja sama tim.

6. Cerita dan Lagu: Guru dapat membacakan cerita pendek yang menarik atau menyanyikan lagu-lagu yang melibatkan gerakan atau tarian sederhana. Ini membantu anak-anak merasa lebih terlibat dan memperluas kosakata mereka.

7. Bermain Peran: Melalui permainan peran, anak-anak dapat berpura-pura menjadi berbagai tokoh seperti dokter, polisi, atau petani. Ini memungkinkan mereka menggunakan imajinasi, berinteraksi dengan teman sekelas, dan belajar tentang berbagai peran dalam masyarakat.

8. Kegiatan di Alam Terbuka: Guru dapat mengadakan kegiatan di luar ruangan seperti piknik ke taman, mengamati alam, atau mencari benda-benda di alam. Ini membantu anak-anak menghargai alam, mempelajari lingkungan sekitar mereka, dan mengembangkan rasa keingintahuan.

Baca Juga: 30 Kata-Kata Motivasi untuk MPLS yang Menginspirasi, Lucu, Keren, Dijamin Jadi yang Paling Bagus Satu Sekolah!

9. Bermain Musik: Anak-anak dapat diperkenalkan pada berbagai jenis alat musik dan diajak bermain sederhana seperti bermain angklung, marakas, atau drum kecil. Ini membantu mereka mengembangkan keterampilan musik awal dan merangsang kepekaan mereka terhadap bunyi dan ritme.

10. Bermain Permainan Kooperatif: Guru dapat mengorganisir permainan kooperatif seperti "Tikus dan Kucing" atau "Batu Seribu" di mana anak-anak belajar bekerja sama sebagai tim dan saling mendukung satu sama lain.

3 Contoh Permainan Paling Edukatif & Interaktif untuk Anak TK

1. Jepit Estafet

Pada permainan ini, guru perlu membimbing anak-anak didiknya untuk membuat 2 kelompok atau lebih yang terdiri dari 7-10 anak. Kemudian, anak diminta untuk duduk berjejer serta saling berhadapan dengan tim lawan.

Setelah itu, anak-anak akan diberi setiap anak masing-masing 1 jepit, serta sebuah kertas warna yang nantinya akan digilir estafet kepada teman disamping menggunakan jepit untuk dikumpulkan di dalam keranjang.

Tim yang paling banyak mengisi keranjang dengan kertas warna, itu adalah yang menang. Syaratnya, anak-anak tidak boleh memegang kertas tersebut dengan tangan, hanya boleh dengan jepitan saja.

2. Lompat Kubus

Pada permainan ini perlu disiapkan sebuah kubus dengan sisi yang warnanya berbeda-beda, dan sejumlah kertas warna yang memiliki warna sama dengan kubus.

Setelah itu, kertas warna warni tersebut disimpan di lantai secara berbaris sesuai warnanya, misalnya baris pertama warna merah, baris kedua warna hijau, baris ketiga adalah warna kuning. Namun karena kubus memiliki 6 sisi, maka guru harus menyiapkan kertas dengan 6 warna pula.

Setelah kertas disusun rapi, anak-anak diminta untuk berdiri di depan kertas warna yang telah disimpan di lantai. Misalnya anak pertama berdiri di depan baris kertas warna merah, anak kedua berdiri di depan baris kertas warna hijau, dan seterusnya.

Baca Juga: Berikan Analisa Saudara Mengenai Hal Mengapa Indonesia Menerapkan Bentuk Negara Serikat dan Mengapa

Setelah itu, guru akan melempar kubus warna tersebut seperti dadu. Jika yang keluar nanti adalah merah, anak yang berdiri di depan baris kertas warna merah harus melompat satu kali menginjak kertas di bawahnya. Begitu seterusnya. Dan mereka akan menang jika berhasil lebih dulu sampai pada akhir kertas.

3. Lompat Angka

Pada permainan ini perlu disiapkan 3 atau lebih kertas putih dengan gambar angka yang telah ditetapkan, dan dua kertas dengan warna berbeda untuk membedakan kedua tim. Setelah itu, guru harus menempelkan 3 kertas putih bergambar angka tersebut di lantai, dan dua kertas warna yang berbeda di taruh di depan 3 kertas putih tersebut, gunanya adalah untuk menjadi tombol/bel.

Jadi, anak diminta untuk berdiri di hadapan kertas bergambar tersebut, misalnya ada 3 kertas putih, kertas pertama dengan angka 1, kertas kedua angka 2, dan kertas ketiga angka 3.

Setelah itu, guru akan menyebutkan angka dari ketiga angka tersebut secara acak, misalnya “321!” dan anak harus melompat menginjak angka di bawahnya sesuai urutan yang diberikan guru.

Dan jika sudah selesai, anak harus menginjak kertas warna di depannya sebagai tombol/bel penanda dirinya sudah menyelesaikan tantangan. Banyaknya angka disesuaikan dengan level kesulitannya.

Nah, melalui kegiatan-kegiatan ini, anak-anak akan mendapatkan edukasi yang interaktif dan menyenangkan, selain itu anak-anak dapat merasa nyaman dan lebih siap untuk memulai perjalanan mereka di Taman Kanak-kanak. MPLS memberikan kesempatan bagi mereka untuk berinteraksi, belajar, dan menikmati masa-masa awal di sekolah dengan cara yang menyenangkan dan mendukung.***

Dapatkan informasi terbaru terkait dunia pendidikan dengan bergabung di grup telegram kami. Mari bergabung di Grup Telegram dengan cara klik tombol dibawah ini:

Kamu juga bisa request kunci jawaban atau info lainnya dengan topik pendidikan.

Editor: Kun Daniel Chandra

Sumber: mamikos.com

Tags

Terkini

Terpopuler