Jawaban Bagaimana Caranya Mengubah Distribusi Tidak Normal Menjadi Distribusi Normal, Mata Kuliah Statistika

6 Juli 2023, 15:17 WIB
Jawaban Bagaimana Caranya Mengubah Distribusi Tidak Normal Menjadi Distribusi Normal, Mata Kuliah Statistika /Pexels / Fauxels/

INFOTEMANGGUNG.COM - Di ruang lingkup statistika dan analisis data, kita sering menemukan distribusi yang tidak normal. Distribusi atau sebaran yang tidak normal itu akan dirubah menjadi normal. Bagaimana caranya mengubah distribusi tidak normal menjadi distribusi normal?​

Ketidaknormalan dalam distribusi bisa dilihat dari skewness yang positif atau negatif, serta kurtosis yang tinggi atau rendah, lantas bagaimana caranya mengubah distribusi tidak normal menjadi distribusi normal?​

Pertanyaan ini tidak mustahil ditemui banyak mahasiswa yang mengumpulkan data dan ingin menganalisa dalam menemukan jawabannya.

Baca Juga: Contoh Soal Distribusi Frekuensi dan Jawabannya Brainly Terlengkap

Distribusi normal itu merupakan sebuah fungsi probabilitas yang menunjukkan distribusi atau penyebaran suatu variabel. Fungsi tersebut umumnya dibuktikan oleh sebuah grafik simetris yang disebut kurva lonceng (bell curve).

Jika variabel-variabel yang diamati itu tidak normal, maka varians dari variabel produk dapat sangat berbeda dari nilai-nilai yang ditunjukkan oleh model.

Ada berbagai metode yang bisa dipakai untuk mengubah distribusi tidak normal menjadi distribusi normal.

Beberapa pendekatan umum termasuk transformasi logaritmik, seperti log atau logit, yang dapat mengurangi perbedaan skala antara nilai-nilai ekstrim.

Transformasi Box-Cox juga sering dipakai, di mana parameter lambda (λ) dipakai guna menentukan jenis transformasi yang optimal.

Disamping itu, pemotongan data ekstrim dan metode lain seperti transformasi sqrt atau arcsine bisa digunakan.

Bagaimanapun, penting untuk diperhatikan bahwa tidak semua data bisa diubah menjadi distribusi normal, dan perlu mempertimbangkan konteks analisis dan tujuan akhir sebelum melakukan transformasi.

Baca Juga: Data Statistik yang Dihasilkan Kementerian atau Dinas atau Instansi Disebut dengan, Jawaban serta Penjelasan

Teknik-teknik diatas perlu diketahui dan akan membantu kita dalam menganalisis data secara lebih akurat dan mengambil keputusan yang lebih tepat berdasarkan distribusi yang lebih normal.

Soal:

Bagaimana caranya mengubah distribusi tidak normal menjadi distribusi normal?​

Jawaban

Untuk menjawab soal bagaimana caranya mengubah distribusi tidak normal menjadi distribusi normal, kita bisa mengubah distribusi tidak normal menjadi distribusi normal dengan memakai beberapa metode statistik dan transformasi data.

Di bawah ini adalah 4 pendekatan yang umum digunakan:

1. Transformasi Logaritmik

Apabila data kita memiliki skewness positif (ekor panjang di sebelah kanan), kita bisa mencoba melakukan transformasi logaritmik pada data tersebut.

Transformasi logaritmik merupakan cara untuk mengatasi kemencengan data yaitu dengan menggunakan logaritma basis 10 atau logaritma natural. Dengan transformasi logaritmik, hubungan yang tidak linier menjadi linier serta data yang menceng menjadi normal atau setidaknya mendekati distribusi normal.

Transformasi logaritmik cenderung mengurangi perbedaan skala antara nilai-nilai yang ekstrim.

2. Transformasi Box-Cox

Transformasi Box-Cox adalah metode yang lebih umum untuk mengubah distribusi yang tidak normal menjadi distribusi normal.

Draper& Smith (1992) mengatakan bahwa transformasi box-cox merupakan transformasi pangkat pada variabel respons yang dikembangkan oleh Box dan Cox, yang bertujuan untuk menormalkan data, melinearkan model regresi serta menghomogenkan varians.

Metode ini mengandalkan parameter lambda (λ) yang mempengaruhi jenis transformasi yang dilakukan pada data. Nilai lambda yang optimal dapat ditemukan dengan menggunakan teknik seperti Maximum Likelihood Estimation (MLE).

Transformasi Box-Cox dapat diaplikasikan pada data yang memiliki skewness positif maupun negatif.

3. Pemotongan (Trimming)

Metode ini melibatkan penghilangan sebagian ekor data yang ekstrim, yang bisa mempengaruhi distribusi keseluruhan.

Dengan memotong data ekstrim, kita dapat memperbaiki skewness dan kurtosis, membuat distribusi menjadi lebih normal.

4. Metode Lainnya

Disamping metode di atas, ada beberapa metode lain yang bisa dipakai, seperti transformasi sqrt, transformasi arcsine, atau penggunaan metode nonparametrik seperti Transformasi Rangkuman Distribusi (Distribution Summary Transformation) atau Transformasi Empiris (Empirical Transformation).

Transformasi inverse square root adalah membalik akar kuadrat nilai asli, yaitu dengan rumus: 1/Sqrt(Variabel). Misal: nilai asli 1,4 maka nilai transformasi adalah 1/Sqrt(1,4)=0,845.

Penting untuk diingat bahwa tidak semua data bisa diubah menjadi distribusi normal. Kadang-kadang distribusi yang tidak normal adalah representasi yang tepat dari data kita, terutama jika ada faktor-faktor alami yang mempengaruhi data itu.

Selain itu, mengubah distribusi tidak normal menjadi distribusi normal juga dapat mempengaruhi interpretasi statistik dan hasil analisis data.

Oleh sebab itu, penting untuk mempertimbangkan konteks dan tujuan analisis kita sebelum melakukan transformasi data.

Dalam rangka mengubah distribusi tidak normal menjadi distribusi normal, berbagai metode dan teknik sudah dibahas.

Baca Juga: Cari Rata-rata, Median, Modus Jam Kerja, Tugas Mata Kuliah Statistik Fakultas Ekonomi

Transformasi logaritmik, Transformasi Box-Cox, pemotongan data ekstrim, dan berbagai transformasi lainnya bisa dipakai untuk mencapai tujuan tersebut.

Tetapi harus diingat bahwa tidak semua data memerlukan transformasi menjadi distribusi normal. Konteks analisis, sifat data, dan tujuan akhir mesti diperhitungkan dengan baik sebelum mengambil keputusan transformasi. Jugaperlu dipahami bahwa mengubah distribusi tidak normal menjadi distribusi normal dapat berdampak pada interpretasi statistik dan hasil analisis.

Adakalanya distribusi tidak normal mencerminkan karakteristik alami dari data tersebut. Oleh sebab itu, kebijaksanaan dalam melakukan transformasi menjadi kunci penting.

Sebagai seorang analis data, penting untuk mempunyai pemahaman yang kuat tentang distribusi dan metode transformasi yang tepat supaya bisa membuat keputusan yang cerdas dan akurat.

Dengan demikian, kita bisa mengoptimalkan pemahaman kita mengenai data dan menghasilkan insight yang lebih berarti dari analisis kita.

Demikian jawaban pertanyaan bagaimana caranya mengubah distribusi tidak normal menjadi distribusi normal. Semoga membantu.***

Disclaimer:

Kebenaran jawaban ini tidak bersifat mutlak, sehingga bisa dieksplorasi lagi lebih lanjut dan bisa didapat jawaban benar lainnya.

Editor: Mariyani Soetrisno

Sumber: Kemdikbud

Tags

Terkini

Terpopuler