Simulasi Motorik, Membangun Keterampilan Motorik di PAUD Melalui Aktivitas Bermain

30 Juni 2023, 16:12 WIB
Salah satu contoh simulasi yang dilakukan di PAUD untuk membantu mengembangkan motorik anak. /pixabay.com OmarMedinaFilms/

INFOTEMANGGUNG.COM - Pendidikan Anak Usia Dini (PAUD) adalah periode penting dalam perkembangan anak. Dalam lingkungan PAUD, simulasi motorik diintegrasikan ke dalam kurikulum sebagai bagian penting dari pendidikan holistik anak.

Selama tahun-tahun formatif ini, anak-anak mengalami pertumbuhan dan perkembangan yang pesat, termasuk dalam hal keterampilan motorik mereka. Keterampilan motorik, baik kasar maupun halus, merupakan fondasi penting untuk perkembangan selanjutnya, termasuk kemampuan belajar, kognitif, dan sosial.

Salah satu pendekatan yang efektif dalam mengembangkan keterampilan motorik anak di PAUD adalah melalui simulasi motorik. 

Baca Juga: Langkah-langkah Pembelajaran Terpadu, Berikut Pembahasannya

Simulasi motorik melibatkan penggunaan aktivitas bermain yang dirancang khusus untuk membangun dan meningkatkan keterampilan motorik anak-anak. Metode ini memungkinkan anak-anak untuk belajar dan berlatih keterampilan motorik mereka dengan cara yang menyenangkan dan interaktif.

Ada beberapa jenis simulasi motorik yang diajarkan di PAUD, dan ini tergantung pada usia dan tingkat perkembangan anak. Berikut adalah beberapa contoh simulasi motorik yang umumnya digunakan di PAUD:

Bermain dengan Bola

Bermain dengan bola membantu anak-anak mengembangkan keterampilan motorik kasar seperti melempar, menangkap, dan menggulingkan bola. Aktivitas ini juga melibatkan koordinasi antara mata dan tangan anak-anak.

Merangkak di Terowongan

Menggunakan terowongan yang aman dan nyaman, anak-anak dapat merangkak dan merayap melalui terowongan ini. Hal ini membantu memperkuat otot-otot tubuh bagian atas dan bawah serta mengembangkan koordinasi motorik kasar.

Baca Juga: Jelaskan Fungsi Seni Dalam Masyarakat Tradisional, Berikut Pembahasannya

Menyusun Balok

Anak-anak diajarkan untuk menyusun balok-balok atau benda-benda yang cocok satu sama lain. Aktivitas ini melibatkan keterampilan motorik halus seperti memegang, menumpuk, dan merangkai benda-benda.

Mewarnai dan Menggambar

Aktivitas mewarnai dan menggambar melibatkan penggunaan pensil, pensil warna, atau kuas cat air. Ini membantu melatih keterampilan motorik halus, koordinasi mata-tangan, dan kontrol gerakan.

Puzzle

Menggunakan puzzle sederhana dengan potongan-potongan yang mudah dipegang, anak-anak diajarkan untuk merangkai dan memecahkan puzzel. Aktivitas ini membantu mengembangkan keterampilan motorik halus, pemecahan masalah, dan konsentrasi.

Baca Juga: Uraikan Minimal 3 Solusi Supaya Kesenian Daerah Setempat Tidak Tergeser dan Tidak Punah

Mengajarkan anak-anak untuk melewati rintangan 

Melompati rintangan dan berjalan di sepanjang garis-garis atau jalur yang telah ditentukan dapat membantu meningkatkan keterampilan motorik kasar mereka.

Aktivitas bermain yang terstruktur dan terarah seperti ini membantu anak-anak mengembangkan kemampuan berpikir kritis, memecahkan masalah, dan berkomunikasi dengan teman sebaya. 

Mereka juga belajar mengelola emosi, mengembangkan kreativitas, dan meningkatkan kepercayaan diri.

Baca Juga: Jelaskan Fungsi Seni Dalam Masyarakat Tradisional, Berikut Pembahasannya

Guru-guru PAUD berperan sebagai fasilitator yang membimbing anak-anak dalam menjalankan aktivitas dan memberikan umpan balik yang positif.

Mereka juga mengamati perkembangan anak-anak untuk memastikan bahwa setiap anak mendapatkan dukungan yang sesuai dengan kebutuhannya.***

Dapatkan informasi terbaru terkait dunia pendidikan dengan bergabung di grup telegram kami. Mari bergabung di Grup Telegram dengan cara klik tombol dibawah ini:

Kamu juga bisa request kunci jawaban atau info lainnya dengan topik pendidikan.

Editor: Kun Daniel Chandra

Sumber: yd.blog.um.ac.id

Tags

Terkini

Terpopuler