Ternyata Pembelajaran Berdiferensiasi Itu? Ini Pengertian Pembelajaran Berdiferensiasi dan Contoh Penerapannya

11 Maret 2023, 19:03 WIB
Ternyata Pembelajaran Berdiferensiasi Itu? /Pexels.com / Tima Miroshnichenko/

INFOTEMANGGUNG.COM – Istilah pembelajaran berdiferensiasi kini semakin familiar didengar telinga serta semakin banyak disosialisasikan dan dipraktikkan bagi murid di kelas. Terdapat pertanyaan yang berkenaan dengan jenis pembelajaran tersebut, seperti ternyata pembelajaran berdiferensiasi itu? Artikel ini akan mengulas pengertian dan contoh penerapan pembelajaran berdiferensiasi.

Ulasan ini diharapkan dapat menjadi referensi tambahan bagi bapak ibu guru yang akan melaksanakan praktik pembelajaran berdiferensiasi. Contoh penerapannya bisa disesuaikan dengan kondisi satuan pendidikan tempat para guru mengajar.

Penerapan pembelajaran berdiferensiasi juga sepatutnya memperhatikan kondisi murid, karena itulah tujuan utamanya. Harapannya, murid dapat belajar dan memahami materi secara lebih optimal dengan adanya pembelajaran ini.

Baca Juga: Diagram Frayer tentang Pembelajaran Berdiferensiasi yang Perlu Dipelajari Guru

Namun, tentu dalam praktiknya tidak semudah teori karena situasi antara satu sekolah dengan sekolah lainnya berbeda. Jadi, penyesuaian dan kepekaan dari guru sangat dibutuhkan untuk bisa menjalankan pembelajaran yang berdiferensiasi.

Simaklah pemaparan mengenai ternyata pembelajaran berdiferensiasi itu? Perhatikan pula contoh-contoh penerapannya sehingga bisa menjadi inspirasi bagi bapak ibu guru.

Pengertian Pembelajaran Berdiferensiasi

Pembelajaran berdiferensiasi adalah suatu pendekatan pembelajaran yang mengakui perbedaan individu dalam hal belajar dan memfasilitasi kebutuhan dan gaya belajar yang berbeda.

Ternyata pembelajaran berdiferensiasi itu memiliki tiga strategi diferensiasi, antara lain:

1.) Diferensiasi Konten

Konten dapat diartikan sebagai materi yang diajarkan kepada murid. Pembedaan konten dapat dibuat berdasarkan minat, profil belajar, dan kesiapan murid maupun kombinasi dari ketiga hal tersebut.

Untuk memenuhi minat para murid, guru perlu menyiapkan alat dan bahan yang telah disesuaikan dengan tiga aspek tadi. Sehingga, murid bisa mengikuti pelajaran sesuai dengan kesiapan, minat, dan profil belajar mereka.

Baca Juga: Seperti Apa Lingkungan Belajar Yang Mendukung Pembelajaran Berdiferensiasi? Simak Penjelasannya!

2.) Diferensiasi Proses

Proses merupakan penyesuaian murid untuk memahami dan memaknai materi yang disampaikan oleh guru. Cara untuk melakukan diferensiasi proses yaitu sebagai berikut:

  • Memakai kegiatan berjenjang.
  • Memberikan pertanyaan pemantik yang menggugah minat murid.
  • Membuat agenda yang sifatnya individual bagi murid.
  • Mengembangkan kegiatan yang bervariasi.

3.) Diferensiasi Produk

Produk merupakan hasil kerja yang wajib disampaikan kepada murid, misalnya pidato, karangan, diagram, rekaman, dan sebagainya. Produk mencakup dua hal, yaitu:

  • Memberikan tantangan serta keragaman.
  • Memberikan pilihan kepada murid tentang bagaimana mereka dapat mengekspresikan pembelajaran yang diinginkan.

Contoh Penerapan Pembelajaran Berdiferensiasi di Kelas

Ada beberapa contoh yang bisa menjadi ide bagi guru untuk menerapkan pembelajaran berdiferensiasi di kelas. Rinciannya yaitu seperti berikut:

1.) Penugasan yang Berbeda: Guru memberikan tugas yang berbeda pada siswa berdasarkan tingkat kemampuan atau minat. Sebagai contoh, siswa yang mahir dalam matematika dapat diberikan tugas yang lebih menantang, sementara siswa yang masih kesulitan dalam pelajaran matematika dapat diberikan tugas yang lebih mudah.

Baca Juga: Lingkungan Belajar yang Mendukung Pembelajaran Berdiferensiasi adalah Seperti Berikut

2.) Pengajaran yang Berbeda: Guru memberikan pengajaran yang berbeda pada siswa berdasarkan cara belajar mereka. Sebagai contoh, guru dapat memberikan materi pelajaran melalui ceramah bagi siswa yang lebih suka mendengarkan, sementara itu, siswa yang lebih suka belajar secara visual dapat diberikan presentasi atau video.

3.) Kelompok Belajar yang Berbeda: Guru dapat membagi siswa ke dalam kelompok berdasarkan kemampuan dan minat mereka. Kelompok belajar ini dapat diarahkan untuk menyelesaikan proyek atau tugas yang sesuai dengan kebutuhan mereka.

4.) Bimbingan yang Berbeda: Guru dapat memberikan bimbingan yang berbeda pada siswa berdasarkan kebutuhan belajar mereka. Sebagai contoh, siswa yang kesulitan dalam pelajaran matematika dapat diberikan bimbingan tambahan setelah jam sekolah atau mengikuti program remedial, sementara siswa yang sudah mahir dapat diberikan bimbingan tambahan untuk lebih menantang kemampuan mereka.

Baca Juga: Miskonsepsi Tentang Pembelajaran Berdiferensiasi yang Perlu Diketahui dan Dipahami Guru

5.) Penilaian yang Berbeda: Guru dapat memberikan penilaian yang berbeda pada siswa berdasarkan kebutuhan dan kemampuan mereka. Sebagai contoh, siswa yang kesulitan dalam pelajaran matematika dapat dinilai berdasarkan peningkatan kemampuan mereka, sementara siswa yang sudah mahir dapat dinilai berdasarkan penyelesaian tugas yang lebih menantang.

Demikian ulasan untuk menjawab ternyata pembelajaran berdiferensiasi itu? Contoh di atas dapat bapak ibu guru kembangkan sesuai kebutuhan para murid yang diampu, tentunya dengan memperhatikan minat, profil belajar, dan kesiapan para murid.***

Disclaimer: INFOTEMANGGUNG.COM tidak mengizinkan artikel dicopy paste atau dilakukan sindikasi dengan alasan apapun. Pembaca disarankan untuk mengeksplorasi referensi lain sebanyak-banyaknya.

Editor: Alif Atalia Gani

Sumber: kemdikbud.go.id

Tags

Terkini

Terpopuler