Sejarah Angkatan ’45 Sastra Indonesia: Chairil Anwar Sang Pelopor

6 Januari 2023, 23:42 WIB
Sejarah Angkatan ’45 Sastra Indonesia: Chairil Anwar Sang Pelopor /Suci Nurhaliza/ANTARA

INFOTEMANGGUNG.COM – Berdasarkan sejarahnya, Angkatan ‘45 adalah sastra yang berkembang sekitar masa penjajahan Jepang, zaman proklamasi, dan beberapa tahun setelahnya. Menurut HB Jassin, angkatan yang disebut juga sebagai Angkatan Kemerdekaan ini adalah Chairil Anwar sebagai sang pelopornya.

Angkatan ke ‘45 berkembang di ruang lingkup yang keras, terutama dalam menghadapi fasisme Jepang, dan harus terus berjuang untuk kemerdekaan Indonesia.

Pada awalnya angkatan ini dikenal dengan berbagai nama, seperti ‘Angkatan Sesudah Perang’, ‘Angkatan Chairil Anwar’, ‘Angkatan Kemerdekaan’, dan lain-lain. Sampai pada akhirnya ditahun 1948, Rosihan Anwar menyebut angkatan ini sebagai ‘Angkatan 45’. Nama tersebut pun segera populer dan digunakan sebagai nama resmi oleh banyak pihak.

Baca Juga: Cerpen Adalah Salah Satu Karya Sastra yang Berbentuk? Berikut Ini Pengertian, Ciri dan Unsurnya

Ada banyak orang yang mendukung Angkatan ‘45, tetapi tidak sedikit pula yang menentangnya. Armijin Pane berpendapat bahwa Angkatan ‘45 hanya melanjutkan apa yang sudah dirintis oleh angkatan sebelumnya, yaitu Angkatan Pujangga Baru. Kemudian Sutan Takdir Alisjabahna setuju dengan pendapat tersebut.

Namun tidak dengan H.B. Jassin, Sitor Situmorang, Rosihan Anwar, Aoh K. Hadi Madja, dan sastrawan lainnya.

Mereka membela hak hidup Angkatan ‘45, berpendapat bahwa para sastrawan muda di Angkatan 45 tidak bisa digolongkan bersama Angkatan Pujangga Baru.

Kemudian ada pula yang berhaluan kiri, menyerang dengan semboyan yang dilontarkan oleh A.S. Dharta, bahwa “Angkatan ‘45 sudah mampus!”

Baca Juga: Mengapa kisah Bung Hatta Dapat Menjelaskan Bahwa Beliau Sebagai Pelaku dan Saksi Sejarah? Pelajari di Sini!

Inilah beberapa Tokoh Angakatan ‘45:

  • Chairil Anwar
  • Asrul Sani
  • Rivai Apin
  • Idrus
  • Achdiat K. Mihardja
  • Pramoedya Ananta Toer
  • Mochtar Lubis
  • Utuy Tatang Sontani
  • Sitor Situmorang
  • Aoh K. Hadimadja
  • Balfas
  • Rusman Sutiasumarga
  • Trisno Sumardjo
  • Surtandi Kartakusuma

Mengenal Sang Pelopor Angkatan ‘45, Chairil Anwar.

Chairil Anwar, penyair yang dinobatkan sebagai pelopor Angkatan ’45 ini lahir pada 22 Juli 1922 di Medan, Sumatera Utara.

Chairil Anwar telah menempuh pendidikan dasarnya di Neutrale Hollands Inlandsche School (HIS) di Medan, pada masa penjajahan Belanda. Setelah tamat dari HIS, Chairil Anwar melanjukan ke Meer Uitgebreid Lager Onderwijs (MULO) di Medan, sebuah sekolah setingkat dengan SLTP.

Namun Ia tidak menyelesaikan MULO Medan tersebut. Chairil Anwar hanya bersekolah satu tahun di sana, kemudian dilanjutkan di MULO Jakarta karena ia pindah tempat tinggal.

Baca Juga: Apakah Indonesia Pernah Mengalami Hiperinflasi? Berikut ini adalah Penjelasannya

Setelah di Jakarta, Chairil Anwar hanya mengikuti MULO sampai kelas dua. Lalu ia memutuskan untuk belajar secara autodidak. Ia menekuni bahasa Belanda, Inggris, dan Jerman sehingga akhirnya dapat membaca dan mempelajari karya sastra dunia yang ditulis dengan bahasa-bahasa asing tersebut.

Chairil Anwar mulai muncul di dunia kesenian pada zaman Jepang. Bukan karena prestasi atau sambutan baik dari Kantor Pusat Kebudayaan, tetapi terutama karena gayanya yang eksentrik dan anti dengan penguasaan Kantor Pusat Kebudayaan.

Sajaknya yang bisa dibilang paling terkenal adalah ‘Aku’, dimana ia menyebut dirinya sebagai ‘binatang jalang’, yang mana cukup menjelaskan bahwa ia adalah seorang individualis yang bebas.

Beberapa sajak Chairil Anwar yang populer selain ‘Aku’ adalah ‘Diponegoro’, ‘Krawang Bekasi’, ‘Persetujuan Dengan Bung Karno’, ‘Doa’, ‘Nisan’, dan lain sebagainya.

Chairil Anwar meninggal dunia diusia muda, ia dimakamkan di Taman Pemakaman Umum Karet Bivak, Jakarta. Sampai saat ini, Hari Puisi Nasional dirayakan bertepatan dengan peringatan hari wafatnya, yaitu 28 April. Sebuah penghormatan untuk Sang Pelopor.

Begitulah sedikit mengenai Sejarah Angkatan ’45 Sastra Indonesia dan sang pelopornya; Chairil Anwar.

Semoga artikel ini dapat membantu untuk menambah wawasan Anda, salam sastra Indonesia! ***

Editor: Rian Dwi Atmoko

Sumber: Berbagai Sumber

Tags

Terkini

Terpopuler