INFOTEMANGGUNG.COM - Berikut ini adalah penjelasan mengenai lima karakteristik strategi asesmen informal yang perlu diketahui oleh para pendidik.
Dalam melakukan penilaian terhadap peserta didik, guru bisa melakukan asesmen berbentuk sumatif atau formatif, maupun asesmen informal.
Tiap bentuk asesmen tersebut tentunya punya tujuan yang berbeda-beda. Begitu pula waktu pelaksanaan tiap asesmen tidaklah sama.
Jika asesmen formatif dan sumatif bertujuan untuk melihat perkembangan pengetahuan ataupun keterampilan siswa dalam suatu waktu pembelajaran, maka pada asesmen informal tidak seperti itu.
Baca Juga: Berikut Ini Merupakan Hal Penting Terkait Asesmen Formatif dan Sumatif Adalah
Tujuan asesmen informal sendiri adalah sebagai evaluasi penempatan serta evaluasi formatif dan sumatif untuk mengetahui capaian belajar.
Tujuan lainnya adalah sebagai evaluasi diagnostik untuk merencanakan pembelajaran yang akan dilakukan oleh guru. Jadi, sifat asesmen informal ini lebih kepada observasi atau pengamatan tentang capaian belajar murid.
Dalam melakukan asesmen ini terdapat lima karakteristik strategi asesmen informal yang bisa dilakukan oleh para pendidik ketika akan melakukan kegiatan pembelajaran.
1. Observasi atau Pengamatan
Observasi merupakan teknik yang paling kerap dilakukan pendidik untuk mengetahui perkembangan kemampuan ataupun pengetahuan siswa.
Baca Juga: Asesmen Diagnostik Bertujuan untuk Mengidentifikasi Kompetensi, Kekuatan, dan Kelemahan Murid
Asesmen seperti ini bisa langsung dilakukan guru ketika proses kegiatan belajar berlangsung dengan cara bertanya langsung ataupun meminta pendapat dari siswa.
Asesmen ini bisa dilakukan berulang-ulang setelah pendidik menyelesaikan penjelasan mengenai suatu topik. Dengan begitu, guru juga bisa mengetahui keterlibatan aktif para siswa.
2. Checklist Perkembangan
Ini merupakan strategi asesmen informal yang berbentuk catatan. Catatan ini berisi perkembangan dari hasil observasi ataupun setelah diberikan suatu tindakan.
Dengan strategi ini memungkinkan pendidik mencatat hasil dari pengamatannya atau tindakan berupa pengukuran yang dilakukan secara berulang.
3. Skala Rating
Skala rating merupakan salah satu dari lima karakteristik strategi asesmen informal yang bisa dilakukan pendidik di kelas.
Baca Juga: Urutan Manakah yang Sesuai dalam Menyusun Sebuah Asesmen Diagnostik
Teknis pelaksanaannya adalah guru telah menentukan poin-poin penting yang ingin dinilai lalu menanyakannya ke siswa atau mengetesnya.
Hasil dari penilaian ini masih berupa data mentah berupa angka-angka yang nantinya harus ditafsirkan dengan pengertian secara kuantitatif.
4. Rubrik
Strategi asesmen informal berikutnya adalah rubrik. Rubrik adalah perangkat yang digunakan untuk menilai secara kualitatif dan menilai perkembangan pengetahuan siswa atau pekerjaannya.
5. Performansi dan Asesmen Portofolio
Strategi asesmen informal selanjutnya adalah performansi. Performansi merupakan catatan yang dihasilkan dari peserta didik tentang suatu kegiatan atau pekerjaan yang telah dilakukannya pada periode tertentu.
Adapun asesmen portofolio adalah kumpulan-kumpulan hasil kerja yang telah diselesaikan oleh peserta didik mengenai suatu materi tertentu.
Hasil dari asesmen portofolio ini merupakan bukti yang menyatakan bahwa murid telah mengerjakan penugasan yang diberikan oleh guru.
Nah, itulah penjelasan mengenai lima karakteristik strategi asesmen informal yang dapat dilakukan pendidik untuk mengetahui pengetahuan dan kemampuan awal dari peserta didik.***