Arti Asesmen Diagnostik dapat Dipahami Sebagai Berikut!

30 November 2022, 09:42 WIB
Arti Asesmen Diagnostik dapat Dipahami Sebagai Berikut! /pexels/kampusproduction

INFOTEMANGGUNG.COM - Arti asesmen diagnostik dapat dipahami setelah mengetahui apa itu asesmen pembelajaran. Sebelum membahas tentang arti asesmen diagnostik sebaiknya kita terlebih dahulu mengetahui apa itu asesmen pembelajaran.

Asesmen pembelajaran merupakan suatu upaya untuk memperoleh informasi selama pembelajaran.

Mulai dari proses sampai dengan hasil dengan tujuan untuk mengetahui kinerja murid, kelas serta mata pelajaran. Asesmen pembelajaran ini merupakan bagian penting yang tidak boleh di abaikan.

Baca Juga: Asesmen Diagnostik Bertujuan untuk Mengidentifikasi Kompetensi, Kekuatan, dan Kelemahan Murid

Saat ini banyak yang mencari penjelasan mengenai arti asesmen diagnostik. Dalam dunia pendidikan asesmen memiliki berbagai jenis sesuai dengan tujuan penggunaannya. Sebelumnya yang telah diketahui oleh tenaga pendidik adalah asesmen formatif dan asesmen sumatif.

Belakangan ini muncul asesmen lain yang digunakan dalam pembelajaran selain asesmen formatif dan sumatif, yaitu asesmen diagnostik. Asesmen ini bukan merupakan hal baru di dunia pendidikan, tetapi mulai marak digunakan selama masa pandemi covid-19 ini.

Yang melatar belakangi penerapan asesmen diagnostik di sekolah yaitu:

  • Tujuan pembelajaran tidak terpenuhi.
  • Siswa mengalami penurunan kemampuan.
  • Terdapat kesenjangan kompetensi antar murid karena perbedaan akses. Antara kelompok yang memiliki akses memadai dan yang tidak memadai dapat mengakibatkan adanya kesenjangan.
  • Adanya gangguan psikologi dan emosi yang dirasakan oleh murid karena dampak pandemi ini.
  • Resiko putus sekolah karena efek pandemi

Baca Juga: Urutan Manakah yang Sesuai dalam Menyusun Sebuah Asesmen Diagnostik

Karena lima hal itulah akhirnya banyak sekolah yang menggunakan asesmen diagnostik dalam pembelajaran saat ini.

Berikut kami paparkan penjelasan tentang arti asesmen diagnostik!

Asesmen diagnostik merupakan suatu asesmen yang dilakukan di awal pembelajaran dengan tujuan untuk mengetahui kekuatan, kelemahan dan kompetensi peserta didik, sehingga diperoleh solusi pembelajaran terbaik sesuai dengan kemampuan dan kondisi peserta didik.

Dapat disimpulkan arti asesmen diagnostik adalah penilaian awal guru terhadap peserta didik sebelum melakukan kegiatan pembelajaran.

Baca Juga: Mengenal Asesmen Diagnostik, Tenaga Pendidik Wajib Paham

Hal ini dapat dilakukan oleh guru agar bisa menentukan rencana belajar untuk kedepannya. Dengan begitu kesenjangan kompetensi antar murit akan mudah diatasi.

Adapun tujuan dari penggunaan asesmen diagnostik ini yaitu:

  1. Proses pemetaan kemampuan peserta didik dapat dilakukan dengan cepat.
  2. Untuk mengidentifikasi murid berdasarkan tingkat pemahamannya terhadap materi pembelajaran.

Ibaratnya seperti seorang dokter yang memberikan diagnosa penyakit terhadap pasiennya. Dengan asesmen diagnostik pengajar dapat perkembangan murid selama proses pembelajaran, apabila tidak memenuhi target maka pengajar akan memberikan pendampingan khusus dengan menyesuaikan strategi mengajar yang sesuai.

Adapun penggunaan asesmen diagnostik harus memenuhi kriteria berikut :

  1. Dilakukan sebelum kegiatan belajar mengajar dimulai, biasanya pada semester baru atau unit pelajaran baru.
  2. Fokus asesmen diagnostik ini pada pemahaman dan pengetahuan murid pada saat dilakukannya asesmen diagnostik.
  3. Tidak mengharuskan adanya penilaian dalam melakukan asesmen diagnostik.
  4. Harus dapat mengidentifikasi kekuatan dan peningkatan kemampuan peserta didik.
  5. Bisa menerapkan gari dasar sebagai tolak ukur untuk membandingkan kemampuan murid sebelum dan sesudah masa pembelajaran.

Baca Juga: Mengenal Apa Itu Asesmen Diagnostik Non Kognitif yang Dilakukan pada Awal Pembelajaran

Setelah mengetahui arti asesmen diagnostik diatas, semoga anda lebih paham dan bisa menggunakan asesmen diagnostik dengan tepat.

Penggunaan asesmen dalam dunia pendidikan haruslah disesuaikan dengan kondisi yang ada di kelas saat ini.***

Disclaimer: Artikel ini dapat dijadikan sebagai bahan belajar dan referensi tambahan, bukan sebagai sarana mencontek.

 

Editor: Jati Kuncoro

Sumber: buku.kemendikbud.go.id

Tags

Terkini

Terpopuler