Pembatasan Penggunaan Handphone Bagi Peserta Didik di Dalam Lingkungan Sekolah Adalah Contoh Perubahan?

24 November 2022, 10:44 WIB
pembatasan penggunaan Handphone bagi peserta didik di dalam lingkungan sekolah adalah contoh /pexels.com/RODNAE Productions/

INFOTEMANGGUNG.COM - Ada satu pertanyaan yang harus dikaji dengan baik yaitu pembatasan penggunaan Handphone bagi peserta didik di dalam lingkungan sekolah adalah contoh perubahan sosial budaya yang disebabkan oleh pengaruh kebudayaan masyarakat lain melalui proses?

Pada artikel ini akan dijabarkan secara singkat gagasan pembatasan penggunaan Handphone bagi peserta didik di dalam lingkungan sekolah adalah contoh perubahan sosial budaya yang disebabkan oleh pengaruh kebudayaan masyarakat lain melalui proses?

Baca Juga: Mengapa Literasi Keuangan Penting Bagi Siswa atau Peserta Didik? Simak Penjelasannya!

Soal :
Pembatasan penggunaan Handphone bagi peserta didik di dalam lingkungan sekolah adalah contoh perubahan sosial budaya yang disebabkan oleh pengaruh kebudayaan masyarakat lain melalui proses ...
a. Difusi
b. Penetrasi
c. Asimilasi
d. Milinarisme

Jawab :
b. Penetrasi

Pembahasan :

Pengertian dari masing-masing opsi jawaban :

Difusi adalah suatu proses penyebaran unsur kebudayaan dari satu individu kepada individu lain datau dari sebuah kelompok kepada kelompok lainnya.

Penetrasi adalah proses masuknya unsur kebudayaan asing secara paksa, dan menyebabkan rusaknya kebudayaan lama.

Asimilasi adalah proses penyesuaian individu atau kelompok orang asing terhadap kebudayaan setempat.

Milinarisme adalah suatu perubahan kebudayaan yang sudah dinantikan dalam masyarakat ditandai dengan adanya pemimpin yang dianggap berwibawa dan bijaksana.

Baca Juga: Apa Yang Kalian Ketahui Tentang Konstitusi Dan UUD NRI Tahun 1945? Simak Pembahasannya!

Pembahasan tentang pembatasan penggunaan handphone di sekolah

Handphone ada di mana-mana dan telah meresap ke dalam kehidupan setiap individu terlepas dari apakah mereka adalah siswa, guru, profesional atau lainnya.

Sangat penting bagi kita untuk merenungkan ketergantungan yang berlebihan ini pada intervensi teknologi yang dapat berdampak positif dan negatif.

Penggunaan Handphone tentunya perlu dibatasi di lingkungan sekolah.

Para pemangku kepentingan di bidang pendidikan Indonesia sudah berpendapat bahwa penggunaan handphone di sekolah dilakukan untuk mengurangi distraksi dan anak-anak bisa lebih fokus dalam mengikuti pembelajaran.

Ini karena ponsel bisa menjadi penyebab serius gangguan, kurang konsentrasi. kecemasan, ketakutan dan kadang-kadang bahkan penyalahgunaan.

Bahkan jika ponsel dalam mode senyap, mereka dapat menjadi sumber gangguan di dalam kelas karena siswa dapat menggunakan aplikasi pesan singkat selama kelas atau bahkan menyontek selama mengerjakan ujian.

Baca Juga: Apa Saja Pertimbangan Dalam Melakukan Perencanaan? Simak Pembahasannya!

Ada cukup banyak pelajaran yang telah dipelajari di masa lalu mengenai penggunaan ponsel dan kominfo sangat menganjurkan agar siswa diyakinkan untuk mengurangi penggunaan handphone di sekolah.

Kepala sekolah, guru, dan staf lainnya juga tidak boleh terlihat menggunakan ponsel di ruang kelas, taman bermain, area umum, laboratorium, dan bagian lain dari gedung sekolah.

Otoritas sekolah dapat menyediakan saluran telepon dari mana guru dan siswa dapat melakukan panggilan dalam keadaan darurat, jika perlu.

Mungkin ada sistem terpusat menerima dan merekam panggilan untuk guru dan siswa sekolah.

Hal ini dapat menjadi perhatian semua guru , staf lain , siswa dan orang tua sehingga suasana belajar yang lebih bermakna dapat tercipta di kelas yang membuat suasana dan lingkungan sekolah menjadi lebih baik.

Demikian penjelasan singkat untuk menjawab pertanyaan pembatasan penggunaan Handphone bagi peserta didik di dalam lingkungan sekolah adalah contoh perubahan. Semoga membantu!***

Editor: Rian Dwi Atmoko

Sumber: kominfo.go.id

Tags

Terkini

Terpopuler