Ki Hadjar Dewantara Tidak Serta Merta Percaya dengan Dua Teori Pendidikan yang Berkembang, Simak Jawabannya

17 November 2022, 11:21 WIB
Ki Hadjar Dewantara Tidak Serta Merta Percaya dengan Dua Teori Pendidikan yang Berkembang /pexels.com/Polina Zimmerman/

INFOTEMANGGUNG.COM - Artikel kali ini merupakan pembahasan dan alternatif kunci jawaban post test modul 4, Ki Hadjar Dewantara tidak serta merta percaya dengan dua teori pendidikan yang berkembang pada saat itu, sehingga ia mengintegrasikan dua teori tersebut menjadi teori konvergensi. Kedua teori tersebut adalah.

Pertanyaan Ki Hadjar Dewantara tidak serta merta percaya dengan dua teori pendidikan yang berkembang terdapat pada post test modul 4, mendidik dan melatih kecerdasan budi pekerti dalam Pelatihan Mandiri Merdeka Belajar di guru.kemdikbud.go.id.

Baca Juga: Kunci Jawaban Sosiologi Kelas 11 Halaman 82 Uji Pengetahuan Akhir Bab 2 Bagian 2

Berikut ini soal selengkapnya sekaligus pembahasan dan alternatif jawaban Ki Hadjar Dewantara tidak serta merta percaya dengan dua teori pendidikan yang berkembang.

Pertanyaan

Ki Hadjar Dewantara tidak serta merta percaya dengan dua teori pendidikan yang berkembang pada saat itu, sehingga ia mengintegrasikan dua teori tersebut menjadi teori konvergensi. Kedua teori tersebut adalah...

a. Teori positif dan teori negatif.

b. Teori tabula rasa dan teori negatif.

c. Teori medan dan teori tabula rasa.

d. Teori gestalt dan teori tabula rasa.

Baca Juga: Jawaban Soal Jelaskan Sejarah Sebagai Ilmu Diakronis!

Jawaban

a. Teori tabula rasa dan teori negatif

Pembahasan

Teori tabula rasa menganggap jika anak terlahir dalam keadaan kosong yang tidak memiliki ide bawaan dari lahir sehingga dapat diisi sesuai keinginan pendidik dengan  pengetahuan dan wawasan.

Sedangkan teori Negatif mengibaratkan anak seperti kertas yang telah penuh dengan coretan sehingga pendidikan seperti apapun tidak dapat diterima.

Ki Hajar Dewantara tidak serta merta percaya dengan kedua teori tersebut dan terciptalah teori konvergensi yang merupakan penggabungan dari keduanya.

Dalam teori tersebut, Ki Hajar Dewantara mengibaratkan setiap anak seperti kertas yang sudah terisi dengan tulisan namun masih samar dan belum jelas arti dan maksudnya.

Dalam hal ini, pendidik bertugas untuk membantunya menebalkan dan memperjelas dengan tuntunan yang baik agar arti dan tujuannya dapat terlihat jelas.

Teori konvergensi ini mengakui adanya bakat dan potensi manusia sejak lahir dan dapat dikembangkan. Dalam perkembangan dan pertumbuhan murid, teori konvergensi membagi menjadi dua faktor yaitu bakat bawaan dan lingkungan.

Dari penjelasan mengenai teori konvergensi dari Ki Hajar Dewantara tersebut dapat disimpulkan bahwasanya guru sebagai salah satu unsur utama dalam pendidikan di sekolah harus dapat menuntun, merawat, memelihara dengan menerapkan pendidikan yang berpihak pada anak agar memiliki budi pekerti luhur.

Baca Juga: Jawaban Soal Untuk Mengetahui Ketimpangan Distribusi Pendapatan dapat Dilihat Dalam Kurva

Itulah jawaban dari pertanyaan Ki Hadjar Dewantara tidak serta merta percaya dengan dua teori pendidikan yang berkembang.***

Disclaimer: Perlu diingat dan dipahami bahwa uraian kunci jawaban ini sekadar referensi tambahan untuk menemukan sudut pandang baru.

Bapak dan Ibu guru wajib beracuan pada modul pokok dari Kemendikbudristek.

 

Editor: Siti Juniafi Maulidiyah

Sumber: disdikkbb.org

Tags

Terkini

Terpopuler