INFOTEMANGGUNG.COM – Membuat jurnal dwi mingguan modul 1.1 adalah salah satu tugas dari Calon Guru Penggerak (CGP).
Jurnal dwi mingguan ini merupakan jurnal refleksi dari materi yang diajarkan selama dua pekan mengikuti pelatihan.
Materi modul 1.1 adalah tentang Filosofis Pemikiran Ki Hajar Dewantara mengenai pendidikan. Maka, jurnal dwi mingguan yang harus dibuat adalah refleksi materi di modul 1.1 ini.
Adapun model refleksi yang digunakan adalah 4F yakni fact, feeling, finding, dan future yang dipopulerkan oleh Dr. Roger Greenway.
Pada artikel ini akan diulas contoh jurnal dwi mingguan modul 1.1 yang bisa digunakan sebagai referensi dalam membuat jurnal refleksi CGP. Berikut ini contohnya:
Fact (Peristiwa)
Program Guru Penggerak Angkatan 7 dibuka pertama kali oleh Menteri Kemdikbudristek, Nadiem Anwar Makarim B.A M.B.A dan Dirjen GTK, XXX (isikan nama) pada hari XXX (isikan detail hari dan tanggal) lewat video conference yang disiarkan secara live melalui Youtube Ditjen GTK Kemdikbud RI.
Baca Juga: Resmi Dirilis! Ini Jadwal Seleksi Penerimaan PPPK Tenaga Kesehatan 2022
Kegiatan ini dilanjutkan dengan mengerjakan pretest di LMS serta mempelajari modul 1.1. Adapun di tanggal xxx (isikan tanggalnya) diselenggarakan Lokakarya Orientasi secara luring di xxx (sebutkan lokasinya) pada pukul xxx (isikan waktunya).
Kegiatan Lokakarya ini juga mengundang Pengawas dan Kepala Sekolah CGP. Adapun maksud dari diselenggarakannya Lokakarya ini antara lain adalah:
- Memperkenalkan ekosistem belajar yang ada di program guru penggerak pada CGP.
- Membuat CGP paham tentang program Pendidikan Guru Penggerak.
- Membantu CGP memahami cara melakukan identifikasi diri di Kompetensi Guru Penggerak.
- Membantu CGP membuat rencana pengembangan kompetensi diri Guru Penggerak
Feelings (Perasaan)
Selama mengikuti pelatihan yang digelar selama dua minggu ini, saya merasakan banyak hal mulai dari senang, bangga, namun di saat yang sama saya juga merasa khawatir karena tuntutan untuk menerapkan hasil pelatihan dengan baik dan benar sangat tinggi.
Baca Juga: Kunci Jawaban Soal Umpan Balik Seperti Apa yang Pernah Ibu dan Bapak Guru Lakukan?
Di sisi lain, saya juga merasakan adanya tantangan untuk bisa menyelesaikan Program Guru Penggerak. Program ini memberikan saya banyak sekali ilmu pengetahuan dan keahlian baru.
Sesuai dengan pemikiran Ki Hajar Dewantara yang diajarkan di modul 1.1, saya mencoba menerapkan filosofi ini ketika memulai pembelajaran. Sekarang, saya bisa meluaskan sudut pandang saya mengenai perilaku anak.
Anak yang sering bercanda dan bermain di kelas bukanlah anak nakal melainkan itu sudah merupakan kodrat anak untuk menjadi aktif dan suka bermain.
Itu sebabnya saya saat ini mengedepankan pola belajar interaktif dan menggunakan media yang mudah dipahami anak. Contohnya saya mencoba pembelajaran dengan menggunakan video YouTube.
Findings (Pembelajaran)
Modul 1.1 mengenai Refleksi Filosofis Pendidikan Nasional Ki Hajar Dewantara membuat saya mengerti tentang bagaimana meningkatkan kompetensi pendidik.
Baca Juga: Eksplorasi Konsep Modul 2.1 Memahami Pembelajaran Berdiferensiasi Lebih Baik
Seorang guru harus memenuhi kualifikasi yaitu bisa membimbing muridnya mencapai kesejahteraan. Hal ini selaras dengan prinsip Ing Ngarso sung tulodo, ing madya mangun karso, tut wuri Handayani.
Guru harus mampu menuntun anak sesuai kodratnya baik secara kodrat anak maupun kodrat zaman.
Future (Penerapan)
Setelah memahami seluruh materi yang diberikan, saya menerapkan pada pembelajaran di sekolah. Saya bisa berkolaborasi dalam menerapkan hasil pelatihan dengan murid dan juga tenaga pengajar lain di sekolah.
Nah, itulah tadi contoh jurnal dwi mingguan modul 1.1 yang bisa dijadikan referensi ketika diminta membuat jurnal refleksi bagi para peserta pelatihan Guru Penggerak.***