Pemanfaatan Hasil Asesmen Diagnostik, Bagaimana Cara Melakukannya?

18 Oktober 2022, 07:13 WIB
Pemanfaatan hasil asesmen diagnostik bagi siswa /pexels.com/Max Fischer/

INFOTEMANGGUNG.COM - Pemanfaatan hasil asesmen diagnostik dapat diterapkan oleh para guru untuk mengidentifikasi kekuatan dan kekurangan siswa.

Dengan begitu, sistem pembelajaran yang akan diterapkan dapat disesuaikan dengan kondisi serta kompetensi siswa itu sendiri. 

Asesmen Diagnostik

Maksud dari penilaian ini adalah untuk mengidentifikasikan siswa secara spesifik. Dalam beberapa hal seperti kekurangan, kompetensi, kekuatan atau kelebihannya. 

Dengan begitu sistem pembelajaran dapat disesuaikan dengan kondisi siswa tersebut. Tindak lanjut pembelajaran nantinya akan lebih fleksibel dan akomodatif bagi siswa. 

Baca Juga: Refleksi Sebaiknya Dilakukan di Akhir Pembelajaran atau Saat Sudah Mendapatkan Hasil Asesmen Akhir Murid?

Karakteristik dari asesmen diagnostik ini adalah waktu pengerjaannya yang fleksibel serta memiliki variabilitas yang cukup rendah. 

Bentuk pertanyaan yang diajukan bentuknya adalah ‘Selected Response.’ Misalnya dengan pilihan berganda atau pertanyaan sederhana dengan jawaban benar atau salah. 

Karena memang tujuannya di sini bukanlah untuk menguji apakah siswa lulus atau tidak. Tapi untuk mendeteksi kesulitan belajar mereka dan membantu agar bisa menguasainya.

Contoh Pemanfaatan

Penerapan pemanfaatan hasil asesmen diagnostik yang dilakukan terhadap para siswa bisa dilakukan seperti pada contoh berikut.

Guru melakukan asesmen diagnostik pada lima orang siswa kelas 5 di pelajaran matematika. Caranya adalah dengan memberikan sepuluh pertanyaan seputar pengerjaan matematika.

Soal-soal diambil dari pelajaran matematika kelas tiga semester genap, kelas empat semester satu dan dua, dan kelas lima semester satu.

Baca Juga: Jawaban Soal Asesmen Sebagai Proses Belajar Bertujuan Untuk Apa? Berikut Jawaban Lengkapnya

Penilaian dilakukan dengan memberikan angka nol untuk jawaban salah dan angka satu untuk jawaban benar. Hasilnya kemudian dibuat rata-ratanya.

Jika rata-rata hasilnya adalah 6, maka hal ini menunjukkan bahwa kompetensi dasar siswa kelas lima ini berada di standar kelas 4. Masih satu tingkat di bawah kompetensi dasar kelas lima.

Pemanfaatan hasil asesmen diagnostik ini digunakan guru untuk membagi siswa kelas lima tersebut menjadi tiga kelompok. Masing-masing mendapatkan penyesuaian pembelajaran sesuai kemampuan mereka.

Guru kelas lima akan memberikan pengajaran biasa bagi siswa yang nilainya masuk ke rata-rata kelas. Namun akan memberikan pelajaran tambahan pada mereka nilainya yang berada di tingkat satu semester di bawahnya.

Baca Juga: Mengenal Apa Itu Asesmen Diagnostik Non Kognitif yang Dilakukan pada Awal Pembelajaran

Sedangkan siswa yang nilainya berada di tingkat dua semester di bawahnya akan mendapatkan tambahan dari guru kelas empat. Alternatif lain adalah dengan membuat kelompok belajar khusus dengan pendampingan.

Jadi pemanfaatan hasil asesmen diagnostik ini nantinya akan membantu siswa untuk mendapatkan tambahan dan bantuan belajar. Agar nantinya semua siswa dalam kelas tersebut berada di tingkat pemahaman yang sama.

Dengan begitu semua siswa bisa mencapai standar kelulusan yang sudah ditetapkan kurikulum dengan hasil yang baik dan memuaskan.***

Editor: Rian Dwi Atmoko

Sumber: Kemendikbud.go.id

Tags

Terkini

Terpopuler