Network
INFOTEMANGGUNG.COM - Karena keunikannya Studio Alam Gamplong menjadi salah satu ikon wisata di Yogyakarta. Lokasi ini banyak didatangi setelah sutradara tenar Hanung Bramantyo melakukan syuting film Bumi Manusia dan Sultan Agung (the Untold Love Story) di sini. Inilah setting film instagramable dan tempat belajar tentang film yang tidak boleh dilewatkan terutama jika kamu sedang berada di Yogya.
Studio Alam Gamplong terletak di Kabupaten Sleman, kurang lebih 16 kilo dari pusat kota Yogyakarta. Tempat ini punya julukan Mini Hollywood Indonesia ini menampilkan spot-spot unik yang khas jaman dahulu.
Pengunjung memiliki kesempatan berfoto dan mengabadikan momen ala-ala nona/ nonik Belanda dengan latar belakang bangunan dan pernak-pernik kuno yang hampir mirip ukuran aslinya. Ada lho tram dan kereta api jaman dulu yang berlalu-lalang.
Lebih Dalam dengan Studio Wisata Alam Gamplong
Jika kamu ingin melakukan penjelahan mendalam pada Wisata Alam Gamplong, sewalah pemandu lokal untuk mendampingi. Ketika memasuki tempat mata akan dimanjakan dengan
set bangunan era abad 16-17 yang unik serta menarik.
Beberapa set itu ternyata bisa diubah sesuai kebutuhan, tetapi ada pula bangunan permanen contohnya pendopo yang memang menjadi salah satu landmark khasnya. Ada pula hamparan rumput hijau yang cukup luas.
Memanfaatkan set yang dibuat dengan detil tadi, lokasi ini juga membuka jasa sewa untuk pemotretan. Bisa untuk prewedding ataupun kegiatan lainnya.
Soal biaya bisa dinegosiasikan dengan pengelola setempat sebab ada aturan tersendiri yang harus kami ikuti jika ingin menjadikan lokasi ini sebagai objek berfoto secara pribadi.
Bukan hanya itu saja, Studio Alam Gamplong juga menjadi salah satu sarana edukasi film yang jarang ditemukan di kota lain. Areanya yang luas dapat mendukung para pekerja
seni di dunia perfilman. Bisa dimengerti banyak mahasiswa dari jurusan terkait yang sering menyewa tempat ini sebagai lokasi belajar praktik secara langsung.
Hal ini menjadi salah satu poin penting untuk pemandu wisata yang akan memberikan informasi kepada klien yang berkunjung. Aslinya lokasi ini memang sengaja dibuat
untuk memberikan salah satu pengalaman tentang film yang serius. Keberadaannya dinilai sebagai salah satu investasi jangka panjang pada dunia entertainment khususnya di Indonesia.
Sejarah Pembangunan Studio Gamplong
Pembangunan studio alam Gamplong diprakarsai oleh Mooryati Soedibyo, tokoh penting dari brand kosmetik kenamaan Mustika Ratu untuk memberi kontribusi bagi perfilman dalam negeri. Mooryati bertemu dengan Hanung Bramantyo dan kemudian lahir film Sultan Agung.
Studio Alam Gamplong menjadi lokasi pembuatan film yang kemudian dihibahkan kepada pemerintah setempat. Semua pernak-pernik di dalamnya dipasrahkan untuk dikelola dan dijadikan lokasi wisata. Oleh sebab ini, sekarang Gamplong Studio dapat diakses oleh siapa saja dengan bebas.
Hanung memboyong keluarganya untuk pindah ke Jogja beberapa waktu lalu lalu keluarga ini bagai pemandu lokal yang menjadikannya sebagai rumah kedua.
Fasilitas di Studio Alam Gamplong
Ada beraneka macam bangunan di Studio Alam Gamplong mulai dari toko baju, tukang gigi, rumah kuno, toko barang tanah liat, resto China yang akan membuat mata berbinar karena rasa senang ingin mengabadikan momen.
Bangunan joglo Jawa, Pecinan, nuansa Betawi, hingga benteng ala Belanda ada di sini. Banyak sekali yang terkesan dengan detail akurat yang terdapat di Gamplong Studio.
Pengunjung juga tak perlu khawatir kelaparan saat berada di Gamplong. Terdapat berbagai warung jajanan yang akan mengobati rasa lapar. Disediakan juga tempat istirahat semacam bale-bale.
Terdapat juga beberapa toilet serta musholla yang dapat dipakai. Tak perlu ragu dengan keramahan penduduk sekitar. Mereka akan menjelma menjadi pemandu wisata lokal yang siap membantu kamu jika ada hal-hal yang dibutuhkan.
Akses Menuju Studio Gamplong
Akses menuju ke Studio Alam Gamplong cukup mudah. Dari pusat kota Jogja, kamu perlu menuju ke barat lurus mengikuti ring road selatan Jogja sampai ke jalan Wates.
Dari jalan Wates kilometer 15, atau persisnya di pertigaan Klangon, Anda bisa belok ke kanan lurus hingga menyeberang sebuah rel kereta api.
Dari rel kereta api, ambil lajur kiri dan ikuti jalan hingga tampak sebuah lapangan. Sesudah itu, ambil jalan di sebelah kiri sekitar 350 meter dari sana kamu akan menemukan Studio Gamplong.
Alamat tepat Gamplong Studio adalah di Sumber rahayu, Moyudan, Dukuh, Kabupaten Sleman, Yogyakarta. Akses menujunya tidak terlalu sulit, jalannya sudah rapi dan nyaman bagi kendaraan roda dua maupun roda empat.
Harga Tiket Masuk
Harga tiket masuk Studio Alam Gamplong bisa dibilang murah meriah. Di depan pintu masuk, akan disediakan kotak yang bisa diisi dengan nominal berapa saja, suka rela seikhlasnya.
Yang perlu dibayar adalah untuk melihat set lokasi film yang ada di sana, sebagai berikut:
Tiket Kereta Tua adalah Rp5 ribu
Tiket Museum Ainun adalah Rp5 ribu
Tiket Museum Bumi Manusia adalah Rp10 ribu
Tiket Galery Mripat Lawas adalah Rp10 ribu
Pada lokasi Kereta Tua, pengunjung akan disuguhi berbagai jenis kereta api jaman dahulu yang replikanya cukup baik.
Di museum Ainun, pengunjung akan disuguhi seluruh properti yang berkaitan dengan pembuatan film Ainun.
Pada Museum Bumi Manusia, pengunjung akan dimanjakan oleh semua barang dan benda ketika syuting film dengan judul yang sama dengan aneka kostum yang terpajang di sana.
Di Galery Mripat Lawas pada Studio Alam Gamplong, pengunjung akan dihadiahi seluruh elemen lawas yang memunculkan kenangan seperti pasar jaman dulu, boks surat lawas, spot dengan kamera dan tape recorder lawas, dan aneka lokasi lainnya yang sangat membikin bersemangat.
Jika mau kamu bisa mendapatkan ratusan foto berharga saat keluar dari lokasi ini.
Mulai tanggal 1 Juli 2020, semua pengunjung yang datang membawa kamera non ponsel untuk segala jenis tipe akan dikenakan biaya untuk Permit Card.
Hanya dibutuhkan investasi sebesar Rp10 ribu saja, pengunjung sudah bebas berfoto sepuasnya.
Waktu Operasional Studio Gamplong
Studio Alam Gamplong dibuka setiap hari mulai pukul 08.00 WIB sampai 17.00 WIB. Di masa pandemi, studio sempat tutup hampir 3 bulan lebih. Kamu bisa mengakses situs instagram resminya @gamplong_studio.
Fakta menarik Gamplong Studio Alam
Berikut sejumlah fakta menarik tentang Studio Alam Gamplong. Ini penjelasannya :
1. Dijuluki Mini Hollywood Indonesia
Mengapa dinamakan mini hollywood? Ini tidak lepas dari pemanfaatan Gamplong Studio sebagai lokasi syuting film termasuk Sultan Agung The Untold Love Story merupakan film yang mengambil mengambil latar di tempat ini.
Setting waktu film garapan sutradara Hanung Bramantyo ini adalah sekitar abad ke-16 dan 17.
2. Awal mula pembuatan
Gamplong Studio Alam merupakan ide dari Mooryati Soedibyo, pemilik produk kecantikan Mustika Ratu yang melihat peluang hebat dari alam Gamplong. Ia ingin ikut mendukung karya seni seperti film. Mooryati Soedibyo mengarahkan Hanung Bramantyo untuk membuat Film Sultan Agung : The Untold Love Story pada 2017 di sana.
Setelah syuting selesai, pihak Mooryati Soedibyo menghibahkan studio ini kepada pemerintah daerah setempat.
Baca Juga: Candi Cetho, Candi Mistis di Atas Awan, Wisata Solo yang Hadirkan Suasana Hindu Bali
3. Wisata edukasi perfilman
Gamplong Studio Alam ini memiliki area cukup luas. Tempat wisata ini pas digunakan sebagai wisata edukasi perfilman sebab terdapat properti dan setnya yang dibuat sedetail mungkin.
Gamplong Studio bertujuan memberi pendidikan kepada masyarakat bagaimana proses pembuatan film dan apa yang dibutuhkan untuk menyuguhkan suatu tontonan berkualitas.
4. Benteng zaman Belanda
Benteng yang ada di Gamplong Studio bukan merupakan benteng asli dari zaman Belanda. Benteng ini merupakan salah satu setting yang dipakai untuk syuting film. Meski hanya untuk keperluan syuting, namun Anda bisa berfoto di depannya.
5. Pendopo Joglo
Di Studio Alam Gamplong ada Pendopo Joglo. Pendopo itu dijadikan tempat untuk berkumpul, berdiskusi atau musyawarah. Bangunannya berbentuk rumah Joglo cukup luas, tetapi tanpa penutup di setiap sisinya. DIsamping itu, pendopo ini dikelilingi pagar yang tinggi dengan gapura yang besar.
6. Pasar tradisional zaman dulu
Agar memperkaya kesan pada zaman dulu, pada Gamplong Studio disediakan set pasar tradisional. Pasar ini menjual aneka buah dan sayur. Ada juga warung makan zaman dulu yang terbuat dari papan kayu.
Baca Juga: Kuliner Pasar Gede Solo dan Berburu Oleh-oleh, di Satu Tempat Saja Sudah Mencakup Semua
Semua properti dipersiapkan amat detil, sehingga sangat mendukung kesan latar zaman dulu, bisa dipakai untuk belajar
Tunggu apa lagi, menjadikan Studio Alam Gamplong sebagai destinasi wisata baru di Jogja patut kamu coba. Kini Jogja tak hanya terkenal dengan kraton bersejarah, pantai kerennya di Gunung Kidul atau Malioboro di tengah kota.
Lokasi ini akan memberi kamu satu wawasan baru tentang dunia perfilman yang mungkin masih belum banyak orang yang berminat mendalaminya.***
