Sedikit Berbeda Dengan yang Lain, Begini Cara Menjawab Adzan Shubuh yang Benar

- 20 Juli 2023, 08:47 WIB
Sedikit Berbeda Dengan yang Lain, Begini Cara Menjawab Adzan Shubuh yang Benar
Sedikit Berbeda Dengan yang Lain, Begini Cara Menjawab Adzan Shubuh yang Benar /Pexels.com / RDNE Stock project/

INFOTEMANGGUNG.COM - Adzan merupakan seruan solat bagi kamu muslimin. Orang yang mengumandangkan adzan dinamakan muadzin.

Saat adzan berkumandang, maka dianjurkan diam sejenak terlebih dahulu mendengarkan adzan. Tak hanya mendengarkan, alangkah baiknya juga menjawab apa yang dilafalkan muadzin. 

Cara menjawab adzan perlu diketahui oleh umat muslim. Rasulullah menganjurkan umatnya untuk menjawab adzan yang didengarkan sebagaimana dalam hadis:

إِذَا سَمِعْتُمِ الْمُؤَذِّنَ فَقُولُوا مِثْلَ مَا يَقُولُ

Baca Juga: 8 Amalan Akhir Tahun dan Awal Tahun Baru Islam Lengkap Dengan Keutamaannya

Artinya, “Jika kalian mendengar suara muadzin (mengumandangkan azan) maka katakanlah sebagaimana yang telah diucapkan oleh muadzin.”

Seringkali terjadi, kita mendengar adzan di waktu bersamaan. Timbul pertanyaan, apakah harus menjawab adzan pertama atau kedua. Untuk menghilangkan keraguan, berikut penjelasannya.

Imam An-Nawawi dalam kitab Al-Majmu’ menjelaskan terdapat dua pendapat tentang hukum menjawab adzan yang kita dengar secara bersamaan yaitu

إذا سمع مؤذنا بعد مؤذن هل يختص استحباب المتابعة بالأول أم يستحب متابعة كل مؤذن فيه خلاف للسلف حكاه القاضي عياض في شرح صحيح مسلم ولم أر فيه شيئا لأصحابنا. والمسألة محتملة والمختار أن يقال المتابعة سنة متأكدة يكره تركها لتصريح الأحاديث الصحيحة بالأمر بها وهذا يختص بالأول لأن الأمر لا يقتضي التكرار وأما أصل الفضيلة والثواب في المتابعة فلا يختص والله أعلم

Artinya, “Jika mendengar suara (adzan) muadzin setelah muadzin yang lain, apakah dikhususkan anjuran untuk mengikuti muadzin pertama atau dianjurkan juga menjawab seluruh muadzin. Ada beberapa perbedaan pendapat di kalangan salaf, seperti yang dinyatakan Al-Qadhi Iyadh dalam Syarh Shahih Muslim. Saya (Imam An-Nawawi) tidak menemukan pendapat terkait masalah ini pada ulama Syafi’iyah. Permasalahan ini ada beberapa kemungkinan. Kesimpulan yang lebih tepat bahwa menjawab adzan hukumnya sunnah muakad (ditekankan), makruh jika ditinggalkan, berdasarkan hadis sahih yang secara tegas memerintahkannya. Ini hanya khusus untuk menjawab adzan yang pertama karena perintah tidak menunjukkan harus diulang. Hanya saja, keutamaan dan pahala menjawab adzan, tidak hanya khusus untuk menjawab adzan yang pertama.”

Cara Menjawab Adzan

Sesuai dengan yang ada pada hadis Rasulullah yang telah disebutkan sebelumnya, cara menjawab adzan yaitu dengan menirukan muadzin.

Hanya, di bagian "Hayya 'alash sholah" dan "Hayya 'alal falah" tidak dijawab dengan menirukannya, melainkan dengan melafalkan:

لاحول ولاقوّة الاّ بالله

Laa haula walaa quwwata illa billah

Artinya: "Tidak ada daya upaya dan kekuatan, kecuali dengan pertolongan Allah."

Cara Menjawab Adzan Subuh

Tata cara menjawab adzan subuh pada dasarnya sama seperti yang lain. Namun dalam hal ini kalimat adzan di waktu subuh ada sedikit tambahan yakni di bagian

اَلصَّلاَةُ خَيْرٌ مِنَ النَّوْمِ

As shalaatu khairum minan naum

Artinya: "Sholat lebih baik daripada tidur."

Di kalimat ini, muadzin tak hanya sekadar mengumandangkan adzan saja, tapi sekaligus membangunkan umat muslim dari tidur nyenyaknya. Muadzin melafalkannya setelah kalimat "Hayya 'alal falah" yang kedua kalinya.

Untuk menjawab bagian اَلصَّلاَةُ خَيْرٌ مِنَ النَّوْمِ, yaitu mengucapkan:

صدقت وبررت وانا على ذلك من الشّاهدين

Shadaqta wabararta wa anaa 'alaa dzaalika minasy syaahidiina.

Artinya: "Benar dan baguslah ucapanmu itu dan aku pun atas yang demikian termasuk orang-orang yang menyaksikan."

Baca Juga: Jawaban Jazakallah untuk Laki-Laki dan Perempuan yang Benar

Biasanya setelah adzan dikumandangkan, ada yang mengucapkan shalawat untuk Rasulullah shallallahu alaihi wa sallam, yang berbunyi:

اللهم صل على سيدنا محمد 

“Allahumma shalli ‘ala sayyidana Muhammad.”

Artinya:

"Ya Allah, berikanlah rahmat-Mu kepada junjungan kami Muhammad"

Doa Setelah Adzan Subuh

Setelah adzan selesai, maka selanjutnya yaitu mengucap doa setelah adzan. Semua doa adzan di waktu apapun mulai dari dzuhur hingga subuh, sama.

Kita tak hanya mendapat pahala dari menjawab adzan tapi juga doa adzan. Selain itu juga doa tersebut mengandung kebaikan untuk diri kita sendiri, maka doanya yaitu.

اَللَّهُمَّ رَبَّ هَذِهِ الدَّعْوَةِ التَّامَّةْ وَالصَّلاةِ القَائِمَةْ آتِ سَيِّدَنَا مُحَمَّدَنِ اْلوَسِيْلَةَ وَاْلفَضِيْلَةْ وَابْعَثْهُ مَقَاماً مَحْمُوْدًا اَّلذِيْ وَعَدْتَهْ

"Allâhumma rabba hâdzihid da'watit tâmmah, washshalâtil qâ-imah, âti sayyidana muhammadanil washîlata wal fadhîlah, wab'atshu maqâmam mahmûdanil ladzî wa'adtah.”

Artinya: “Wahai Tuhanku, yang memiliki seruan sempurna ini serta shalat yang segera akan dilaksanakan, berilah kepada Junjungan kami Nabi Muhammad kedudukan sebagai wasilah serta kemuliaan dan bangkitkanlah ia dalam kedudukan yang terpuji sebagaimana telah Engkau janjikan.”

Demikian cara menjawab adzan subuh yang benar. Hukum menjawab adzan adalah sunah. Orang yang melakukannya akan mendapat pahala.

Terkadang orang bingung tentang tata cara menjawab adzan subuh, karena di waktu subuh ada tambahan pelafalan yakni di bagian "As shalaatu khairum minan naum". Setelah membaca artikel ini, kamu jadi tau cara menjawab adzan subuh yang benar.

Setelah adzan selesai, dianjurkan untuk memanjatkan doa setelah adzan. Pada bagian ini, doa pada semua waktu adzan itu sama, tak ada perbedaan meski kalimat adzan ada yang beda.***

 

Editor: Kun Daniel Chandra

Sumber: islam.nu.or.id


Tags

Artikel Pilihan

Terkait

Terkini

Terpopuler

Kabar Daerah